Tor-Tor

Tahun
2013
Nomor Registrasi
201300002
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Sumatra Utara
Responsive image

Tari Tor tor merupakan tarian yang berasal dari Sumatera Utara. Tor-Tor pada awalnya bukanlah suatu tarian, tetapi sebagai pelengkap gondang (uning-uningan) yang berdasarkan kepada falsafah adat itu sendiri. Di dalam upacara-upacara adat di Mandailing dimana uning-uningan dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi dengan acara manortor. Pada awalnya manortor hanya diadakan pada acara-acara adat margondang, namun dalam perkembangan selanjutnya manortor ini juga sudah dilakukan pada acara-acara hiburan dengan cara memodifikasi tor-tor sedemikian rupa agar lebih menarik bagi penonton yang dalam perkembangannya mengarah menjadi tarian.

Tari Tor TorSejarah tari tor tor diperkirakan telah ada sejak zaman batak purba. Di masa itu, tarian ini digunakan sebagai tari persembahan bagi roh leluhur. Penggunaan properti berupa patung yang dibuat dari batu merupakan ciri khas utama dari pertunjukan tari tor tor pada masa silam. Patung batu tersebut dapat bergerak dan menari seiring bunyi tetabuhan musik setelah dimasuki oleh roh nenek moyang.

Tema dan Makna FilosofiUntuk saat ini, penggunaan tari tor tor sebagai sarana ritual keagamaan telah beralih fungsi. Tari tor tor saat ini lebih cenderung berfungsi sebagai sarana hiburan sekaligus media komunikasi antar sesama warga. Oleh karena fungsi tersebut, tari tor tor dibagi ke dalam 3 peruntukan, yaitu tor tor pangurason, tor tor sipitu cawan, dan tor tor tunggal panaluan.

  1. Tor Tor Pangurason (pembersihan) adalah tari tor tor yang dilaksanakan sebelum pesta besar sebagai saran pembersihan dan permohonan agar pesta dapat berjalan tanpa aral dan rintangan. 
  2. Tor Tor Sipitu Cawan (Tujuh Cawan) adalah tari tor tor yang dipentaskan dalam acara penobatan raja Batak. Jenis tari tor tor ini merupakan sendratari yang mengisahkan turunnya 7 putri kahyangan ke Gunung Pusuk Bukhit untuk mandi.
  3. Tor Tor Tunggal Panaluan adalah tari tor tor yang dipentaskan para dukun dalam upacara ritual yang digelar setelah sebuah desa terkena musibah. Jenis tor tor ini merupakan sarana permohonan petunjuk atas musibah yang telah dihadapi.

Gerakan tari tor tor sangatlah sederhana. Tak heran jika kemudian banyak orang yang pertama kali mencobanya akan langsung bisa memainkannya. Gerakan tari tor tor terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik turun secara bersamaan dan gerak hentak kaki yang mengikuti iringan musik mangondangi. Yang perlu dicatat, dalam menari tari tor tor seorang penari tidak diperkenankan mengangkat kedua tangannya melebihi bahu. Jika hal itu dilanggar diyakini penari tersebut akan memperoleh kesialan.

 
 

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

Maestro Karya Budaya

H. Saleh Salam Baginda Tambangan Harahap

Padang Sidimpuan

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047