Tari Pendet

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000639
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Bali
Responsive image
Tari Pendet adalah sebuah tari Bali sebagai persembahan untuk para leluhur. Tari Pendet disebut juga Tari Bhatara atau Bhatari. Tari ini dipentaskan dihalaman pura, menghadap kesebuah ?palinggih?, dimana Bhatara dan Bhatari distanakan. Tari Pendet dibawakan oleh penari wanita berpakaian adat, masing-masing membawa sebuah bokor atau canang sari yang berisi bunga, kewangen dan lain-lain. Sebagian lain membawa alat-alat upacara seperti sangku, mangkok perak, kendi dan lain-lain. Tari ini dibawakan secara massal dan dipimpin oleh seorang pemangku (pemimpin upacara) yang membawa sebuah pasepan(pedupaan). Pada bagian akhir tarian para penari akan meletakkan semua barang bawaan ini di palingih. Bunga-bungaan ditaburkan ke (simbol Bhatara dan Bhatari) sebagai simbol penghormatan. Tari ini diiringi musik gamelan gong. Dibeberapa desa di Bali Selatan tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh penari wanita secara berpasangan. Penari Pendet sedapat mungkin terdiri dari ?Daha-Teruna? yang belum kawin atau wanita yang sudah berhenti menstruasi atau mereka yang sudah mewinten. Tari Pendet atau tari selamat datang merupakan salah satu tarian yang paling tua diantara tari-tarian sejenis yang ada di Pulau Dewata. Berdasarkan beberapa catatan, para ahli seni pertunjukkan Bali sepakat untuk menyebutkan tahun 1950 sebagai tahun kelahiran tari pendet (Prof Dr I Wayan Dibia, Guru Besar ISI Denpasar). Dia mengatakan sejak diciptakannya tarian itu selalu dijadikan acara pembuka bagi sajian tari Bali lainnya, baik untuk suguhan para tamu penting yang datang di Bali maupun yang ditampilkan di manca negara. Mengenai penggagas tarian tersebut menurut Dibia adalah 2(dua) seniman kelahiran Desa Sumerta Denpasar yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Kedua seniman ini menciptakan Tari Pendet penyambutan dengan 4(empat orang penari) untuk disajikan sebagai bagian dari pertunjukkan turis disejumlah hotel yang ada di Denpasar. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari pendet tersebut menjadi polanya seperti sekarang. Termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi 5(lima) orang. Kemudian tahun 1962 I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan Tari Pendet masal dengan jumlah penari 800(delapan ratus ) orang khusus untuk upacara pembukaan Asian Games di Jakarta, dia mengatakan Tari Pendet dinilai mampu sebagai sumber inspirasi bagi penciptaan tari-tarian kreasi baru maupun tari kontemporer yang disajikan sebagai seni balih-balihan yaitu pertunjukkan seni yang bersifat sekuler. Tari Pendet pada awalnya hanya untuk kelengkapan kegiatan keagamaan umat Hindu yang berfungsi sebagai tari wali pada upacara piodalan atau dewa Yadnya di pura-pura. Salah satu cara yang lazim dilakukan dalam menyambut kehadiran para dewata dari khayangan dilakukan dengan cara menari dan salah satunya menampilkan Tari Pendet. Di sejumlah daerah di Bali juga dikenal Tari Baris Pendet, satu varian Tari Baris atau kelompok yang dibawakan oleh penari laki-laki yang biasanya menari sambil membawa sesaji. Ini menunjukkan menarikan Tari Pendet (memendet) sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali. Kata Pendet berarti tarian Bali biasanya dipakai dalam ?Upacara Dewa Yadnya? untuk mempersembahkan sajen. Mendet ?menari tari ? Pendet atau Mamendet ?menari tari? Pendet (Kamus Bali Indonesia, 1993). Susunan pedum karang (pembagian tempat) yang dipakai sebagai pertunjukan adalah sebagai berikut: 1. Ngumbang luk penyalin adalah berjalan ke depan belok kanan belok kiri dan ngentrag (menggertak). 2. Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali. 3. Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet. Gerakan ini diulang tiga berturut-turut. 4. Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke samping kanan. 5. Ngenjet dengan badan berombak dan gerakan tangan ngombak ngangkel. 6. Agem kiri diserta dengan luk nerudut dan nyeledet ke sebelah kiri 7. Ngenjet gerak peralihan untuk untuk berpindah menjadi agem kanan 8. Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya 9. Ngelung rebah ke kiri dan ke kanan yang disertai dengan ngumad tarik kanan tarik kiri 10. Ngumbang ombak segara berjalan belok ke belakang dan ke depan 11. Nyeregseg ngider berputar ke kanan dan kiri berturut-turut sampai tiga kali 12. Ngelung kiri kanan beserta nyeledet kiri kanan lalu metanjek dua terus berjalan 13. Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan Ngumbang luk penyalin 14. Metanjek ngandang berputar ke kiri dan ditutup dengan gerak nyakup bawah Adapun susunan atau komposisi tabuhnya adalah sebagai berikut: a. pengawit irama pelan, b. pengentrag irama cepat, c. pengadeg irama pelan, dan d. pengentrag irama cepat dank eras. Sususan pakaiannya terdiri dari sabuk prada, anteng (cerik), kamben songket. Tari Pendet membawa bokor berisikan Canang Sari.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Ni Ketut Arini, S.St

Jalan Kecubung, Gang A 1Denpasar

(0361) 228644

?

Ibu Sri

Jalan Kecubung, Gang A 1 Denpasar

081-337237302

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Sanggar Tari Warini

Jalan Kecubung, Gang A 1 Denpasar

?

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047