Acara babako adalah tradisi yang mencerminkan kehidupan bergotong-royong pada masyarakat Minangkabau.Bako adalah keluarga dari pihak ayah.Babako artinya berbako. Acara babako, dimana pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayingnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan atau memberikan barang antaran yang terdiri dari seperangkat kebutuhan wanita yang disusun dalam baki-baki sesuai dengan jumlah barang yang akan diantar tadi. Oleh sebab itulah disebut babaki. Karya budaya ini merupakan adat-istiadat masyarakat , ritus dan perayaan-perayaan, system ekonomi tradisional, system organisasi social dan upacara tradisional. Acara babako adalah suatu upacara adat pra perkawinan yang diselenggarakan oleh kerabat pihak ayah.Babako biasanya dilakukan di rumah keluarga ayah.Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), antaran barang yang diperlukan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk-pauk baik yang sudah dimasak maupun masih mentah, kue-kue dan sebagainya. Acara berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah. Prosesnya dimulai dari anak gadis yang akan menikah dijemput oleh pihak ibu/kerabat ayahnya (induk bako) dan diajak menginap di rumah keluarga ayah. Kemudian orang tua-tua akan memberikan petuah dan nasehat yang berguna bagi anak daro. Setelah itu anak daro diarak oleh pihak bakonya, pulang ke rumah dengan diiringi dan dimeriahkan dengan iring-iringan pemain music tradisional yang ditabuh sepanjang jalan.