Bedikekh adalah sebuah kesenian menyanyi atau melantunkan lagu sambil memukul rebana secara bersama-sama. Biasanya ada 3 (tiga) orang yang dijadikan pedoman (diikuti) oleh peserta untuk berlagu secara bersama- sama. Peserta Bedikekh menggunakan jas, peci, dan sarung gantung. Peserta merupakan utusan dari tiap-tiap marga. Lirik Bedikekh menggunakan huruf Arab yang bermakna puji-pujian terhadap Rosul yang bernapaskan Islam. Acara dilaksanakan di dalam rumah pengantin semalam suntuk dimulai pukul 18.00 WIB sampai pagi pukul 06.00 WIB yang diatur oleh seorang Jenang
Pelaksanaan Bedikekh diawali dengan pembukaan dan ucapan terimakasih oleh tuan rumah dan selanjutnya diambil alih oleh seorang pemandu yang disebut dengan Jenang. Jenang bertugas mengatur proses berjalannya Bedikekh dimulai dari mengedarkan surat berzanji, kemudian memulai Lagu tanpa menabuh Kekhicing dan Tekhbangan, Lagu Tukhun Syeh, Lagu Tukhun Awal,Lagu Tukhun Kasakh, dan yang terahir Tegak Melayu atau penutup. Dalam Bedikekh terdapat banyak judul lagu yang berkembang dimasyarakat, sedangkan untuk surat berzanjinya sendiri terdapat 12 (Dua Belas) surat. Pada tahap penyelesaian Bedikekh, Jenang mengucapkan ucapan terimakasih kepada semua pihak masyarakat yang telah menyempatkan hadir untuk melaksanakan proses Bedikekh dikediaman Sahibul Hajat sekaligus mempersilahkan peserta Bedikekh untuk menikmati hidangan yang telah disediakan Sahibul Hajat, maka selesailah tahapan serta proses pelaksanaan Bedikekh
-
Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya