Silat Troktok

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900906
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image

Maen pukulan Troktok atau yang di Ulujami biasa disebut dengan "LANGKAH" atau "RONCE" adalah salah satu maen pukul disamping beberapa aliran maen pukul yang ada dan berkembang di Ulujami. Maen pukul ini dibawa ke Ulujami sejak Kong H Dilun mempelajarinya dari Guru Marzuk asal Rawakidang Tangerang. Guru Marzuk adalah seorang guru yang selain dikenal dengan penguasaan teknik-teknik beladiri yang mumpuni beliau juga dikenal dengan kealimannya sebagai seorang ulama. Kong H Dilun merupakan murid angkatan pertama asal Ulujami yang mempelajari maenan ini yang selanjutnya beliau menurunkan kepada anak-anaknya yang salah satu diantaranya adalah H.M.Syukri. Langkah Kong H Dilun belajar kepada Guru Marzuk kemudian diikuti oleh beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya asal Ulujami. Mereka tersebut diantaranya adalah: Ki Belum (H.Hablum), Ki Inan dan Kong Awih (Peninggaran Cipulir).

 

Maen pukul yang bagi kebanyakan pemuda betawi khususnya di Ulujami saat itu menjadi semacam menu wajib disamping menu wajib lainnya seperti sholat dan mengaji yang selalu mengisi keseharian mereka. Masyarakat Ulujami yang saat itu pola kehidupannya adalah berkebun/bertani dan juga sebagai penjahit peci (kopiah) tetap berusaha meluangkan waktunya mempelajari maen pukul Troktok ini disela-sela istirahatnya dari kelelahan seharian berkebun/bertani dan menjahit peci. Alhasil dari sekian banyak murid yang "jadi", Ki Belum adalah salah satu murid asal Ulujami yang diberi kepercayaan oleh Guru Marzuk untuk mengajarkan ilmu maen pukul ini.(menurut informasi dari beberapa murid senior,Ki Belum menyebarkan/mengajar maen pukul Troktok sampai kedaerah Petojo dan sekitarnya,sedangkan H.Seud bin Guru Marzuk yang saat itu menjabat sebagai seorang wedana didaerah Kebayuran/Peninggaran Kebayuran(sekarang Kebayoran Lama) adalah yang mengajar/menyebarkan didaerah Kebayuran itu sendiri dan sekitarnya

 

Perguruan Silat Betawi Langkah Troktok (SI BELATOK) ada di wilayah Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jalan Haji Dilun Rt.002 Rw.05 No. 17. Perguruan silat Betawi aliran Troktok itu didirikan oleh Muhammad Nashri bin Haji Muhammad Syukri pada tahun 1983. Pendirian perguruan silait ini bertujuan agar aliran silat Troktok jangan sampai punah sebagai wadah untuk melahirkan kader-kader muda pesilat Troktok. Sehingga setiap masa, setipa era, akan selalu muncul generasi penerus yang akan menjaga, merawat, melestarikan, dan mengembangkan seni silat Betawi aliran Troktok.

 

Nama perguruan SI BELATOK digunakan sebagai wadah pelestarian dan pengembangan dari silat Troktok bahwa nama itu menyatukan dari dua nama yang ada. Yaitu Langkah dan Troktok. Dahulu orang-orang wilayah Petukangan dan sekitarnya menyebut silat Troktok itu dengan Langkah. Begitu pula orang-orang Kebayoran dan sekitarnya  yang datang ke Ulujami menyebut silat Troktok itu silat Langkah. Makanya antara nama Langkah dan nama Troktok disatukan menjadi Langkah Troktok. SI BELATOK merupakan singkatan dari Silat Betawi Langkah Troktok. Nama Langkah maupun nama Troktok, keduanya memiliki maksud. Disebut silat Langkah karena menjalankan jurus silatnya sambil melangkah. Lalu disebut silat Troktok, karena silatnya sambil bergerak terus-menerus melakukan totokan.

Jadi artinya, aliran silat Langkah Troktok ini adalah menyerang. Selalu menyerang dengan tangan bergerak kiri dan kanan yang saling susul-menyusul dan tidak bertahan.

 

Saat ini Perguruan SI BELATOK terus melakukan upaya pembinaan dan pengembangan untuk menjaga eksistensi dari aliran silat Langkah Troktok. Bukan hanya menjalin kemitraan dengan pihak lain, tetapi juga melakukan modifikasi pada metode pembelajaran agar aliran silat Langkah Troktok semakin diminati kawula muda dengan mengikui zaman yang ada dengan  menciptakan metode yang bisa menumbuhkan rasa ingin tahu, rasa ingin memiliki bagi anak-anak sejak berusia dini.

 

Saat ini PS SI BELATOK menyebarkan ilmu silat Langkah Troktok lewat sekolah melalui kegiatan ekstra kulikuler. Salah satu sekolah yang memuat esktakulikuler silat Langkah Troktok adalah SMP/SMK PERWIRA dan dibuka di DAMUS. Di DAMUS yang belajar mulai anak-anak TK sampai Klas VI SD. Bahkan beberapa orang tua siswa juga ada yang sudah belajar di Perguruan SI BELATOK.

Maen pukul Troktok yang diajari H.M.Syukri kepada murid-muridnya ini dimulai dengan "JURUS" (biasa disebut dengan "JURUS ANGIN") yang terdiri dari 4 jurus dasar diantaranya adalah:

1. Jurus Pukul

2. Jurus Deprok

3. Jurus Kancut/Bentak

4. Jurus Kepang/Seliwa

 

Lalu setelah menguasai 4 jurus tersebut lalu dilanjutkan dengan LANGKAH atau rangkaian dari jurus-jurus dasar,yang dimulai dengan langkah 2 dan ditutup dengan langkah 1 berikut susunannya:

1. Langkah 2 Kurung

2. Langkah 3 Kurung

3. Langkah 4 Totok/Colong

4. Langkah 5, terbagi menjadi 2

a. Langkah 5 Sangkol

b. Langkah 5 Tetes

5. Langkah 1, juga terbagi menjadi dua

a. Langkah 1 Silo Macan

b. Langkah 1 Ngayak.

Dan setelah murid dinilai telah "licin" penguasaannya atas jurus dan langkah,barulah ia diberi gerak-gerak sambut/aplikasi.

Berikut beberapa nama/istilah dalam sambut;

1. Kancut/Bentak

2. Patah kaki

3. Cekikan

4. Guntingan

5. Kelim

6. (n)jiret

7. Patah pinggang

8. Junjang

9. Limbang

10. Sabet kaki

11. Bendung Dll

Yang masing-masing gerak sambut tersebut mempunyai bukaannya masing-masing mengimbangi bukaan lawan. Karena pada dasarnya "setiap kunci pasti ada bukaannya".

 

Sementara untuk permainan senjata dalam hal ini H.M.Syukri tidak mengajarkan secara khusus melainkan senjata mengikuti/mengiringi gerak dan jurus. Adapun permainan toya yang diciptakan oleh Kong Awih (konon terciptanya permainan toya ini lantaran kejadian bentrok antara Kong Awih dengan beberapa polisi belanda pada saat itu.yang melahirkan gerak-gerak spontan dalam bertahan dan menyerang) diperkenalkan H.M.Syukri kepada murid-muridnya, namun tidak dijadikan sebagai pelajaran utama.

 

Gerak jurus,langkah dan sambut yang diajarkan oleh H.M.Syukri kepada murid-muridnya lebih ditekankan pada permainan akal yang dibarengi dengan kecepatan dan ketepatan(murni teknik). Akal dalam merespon gerak lawan yang menghasilkan gerak spontan yang cepat dan tepat dalam melancarkan serangan balik kepada lawan dan usaha menempatkan pada posisi selalu siap dalam menghadapi serangan lawan selanjutnya. Akal dalam pengertian pengalaman, wawasa dan pngetahuan. Pada tahap inilah seorang murid dituntut/dipancing mencari akal bagaimana meladeni lawan dakam posisi yang selalu menguntungkan yang di Ulujami dikenal dengan istilah "Beronce" atau "Ronce" yang diartikan dengan "Selalu sambung tak terputus layaknya anyaman rantai"("semakin banyak akalnya,semakin banyak bukaannya"). Juga pada tahap ini pula H.M.Syukri memberikan kebebasan kepada murid-muridnya untuk menghasilkan gerak-gerak yang spontan dalam menghadapi serangan yang tidak terpaku pada apa yang selama ini diajarkan. Untuk lebih lanjutnya beliau memberikan penilaian mana yang boleh dipakai dan mana yang tidak dengan prinsip pakai,"mana yang menguntungkan dan tinggalkan mana yang merugikan". Serta memberikan pilihan-pilihan tersebut kepada murid-muridnya.

Sedangkan ritual "Ngonde" pada maenan ini yang dijadikan sebagai penutup keseluruhan pelajaran maen pukul ini mulai ditinggalkan oleh H.M.Syukri sejak beliau mulai mengajarkan maen pukul ini.

 

Beberapa hal penting yang selalu diajarkan H.M.Syukri,antara lain:

1. Semua jenis dan aliran maen pukul itu baik dan bagus semua. Tinggal bagaimana yang mempelajari mengamalkannya (Kong H Dilun).

2. Tinggalkan yang sekiranya merugikan bagi kita, dan pakai yang sekiranya menguntungkan bagi kita.

3. Ambil yang ada didepan mata, Jangan kejar yang jauh.

4. Jangan pernah meng"ecer"/"keteng" jika menghadapi situasi yang berbahaya, langsung "borong" saja. 


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Perguruan Silat Betawi Langkah Troktok (SI BELATOK)

Jalan Haji Dilun Rt.002 Rw.05 No. 17 Kel. Ulujami, Jakarta Selatan

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Muhammad Nashri bin Haji Muhammad Syukri (Babe Nashri)

Jalan Haji Dilun Rt.002 Rw.05 No. 17 Kel. Ulujami, Jakarta Selatan

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047