Seren Taun Cigugur

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900935
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Jawa Barat
Responsive image

 

Upacara Seren Taun AKUR, adalah upacara syukuran masyarakat petani Cigugur Kuningan, yang dilaksanakan pada Bulan Rayagung penghujung tahun menurut perhitungan kalender Saka Sunda, bertempat di Paseban Tri Panca Tunggal selama 7 hari berturut-turut. Rayagung secara simbolis berarti merayakan Keagungan Tuhan. Rangkaian upacara seren taun ini dimulai dengan ritual damar sewu di malam hari pertama yang dilaksanakan di halaman depan Gedung Paseban Tri Panca Tunggal. Prosesi ritual damar sewu ini memiliki makna menyalakan kembali dan menebarkan spirit kasilihwangian. Pada hari ke dua, selanjutnya dilaksanakan prosesi upacara pesta budak angon yang juga disebut pesta dadung, yaitu prosesi upacara para gembala yang di masa lalu memiliki kearifan yang berhubungan dengan makhluk-makhluk yang hidup di lingkungan mereka. Pada saat tersebut, para gembala tidak membunuh hama tanaman, akan tetapi hanya membuang hama tanaman dari wilayah pertanian mereka. Prosesi ini dilaksanaka di Situ Hyang. Pada hari ke tiga hingga hari kelima diisi dengan kegiatan pertunjukan berbagai macam seni tradisional, baik tarian, musik, dialog kebudayaan, pameran hasil karya seni dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Pada hari keenam malam dilaksanakan doa Kidung spiritual yang berupa persembahan doa dan lagu rohani dari berbagai keyakinan yang ada di Nusantara dan diakhiri dengan prosesi ritual ngawinkeun pare yang dilakukan oleh perwakila masyarakat Kanekes. Pada hari ketujuh sebagai puncak upacara adat ritual Seren taun, dimulai dari pagi hingga sore hari, dengan rangkaian acara: Ngajayak Pare (menyambut persembahan padi) berupa berkumpulnya iringan rombongan pembawa hasil bumi dari empat mata penjuru angin menuju ke pusat pelaksanaan upacara adat Seren taun di depan halaman Paseban Tri Panca Tunggal. Rombongan pembawa hasil bumi tersebut terdiri dari: rombongan angklung Buncis, pasukan jagabaya, penari buyung, penari jamparin apsari, rombongan kamonesan atau memeron, 11 pasang muda mudi yang membawa hasil bumi, rombongan ibu-ibu yang menyunggi padi, dan rombongan bapa-bapa yang memikul padi dengan rengkong. Rombongan tersebut selama menuju tempat upacara diiringi oleh pertunjukan gamelan goong renteng.

Setelah berkumpul di lokasi upacara, pertunjukan peratma dimulai dengan tari Buyung yang dilanjutkan dengan tari jamparing apsari, pertunjukan angklung baduy, angklung buncis, pertunjukan tarian jagabaya gebang kinatar, yang diakhiri dengan pertunjukan memeron. Setalah pertunjukan memeron, 11 pasang muda mudi, ibu-ibu dan bapa-bapa menuju ke pusat lokasi paseban, sedangkan para tamu undangan memasuki ruang Jinem di dalam gedun paseban untuk menerima persembahan hasil bumi. Pada kesempatan tersebut 11 muda mudi selanjutnya menyerahkan hasil bumi kepada perwakilan tamu undangan. Pada saat penyerahan hasil bumi ini, diiringi dengan lagu babarit Bumi mengunaka iringan gamelan Keprabon Monggang. Setelah acara berbagai sambutan, dilanjutkan dengan pelaksanaan Rajah Pamunah oleh ketua adat AKUR yang juga diiringi dengan gamelan Keprabon Monggang. 

Setelah Rajah pamunah selesai, ketua adat AKUR memberikan sejumlah Halu  (alu) kepada perwakilan tamu undangan yang kemudian bergerak menuju kepanutuan yang berlokasi di halaman utara Paseban untuk melaksanakan prosesi menumbuk padi sebagai puncak acara adat Seren Taun. Pelaksanaan prosesi menumbuk padi ini juga melibatkan seluruh tamu yang menghadiri upacara Seren taun.

Apabila dilihat dari proses pelaksanaan upacara seren taun, sudah sangat jelas bahwa kegiatan ini memiliki nilai dan makna kebersamaan, gotong royong, dan juga penanaman rasa kebangsaaan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai tenaga seluruh masyarakat dari mulai persiapan hingga pelaksanaan seren taun, dermikian pula hasil bumi yang dikumpulkan berasal dari semua pelaku upacara seren taun, termasuk berhubungan dengan masalah biaya pelaksanaan upacara seren taun.

 

-


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Masyarakat Desa Cigugur, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan

Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

P. Djati Kusumah

Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047