Ngarang

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201901033
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Kalimantan Timur
Responsive image

Paser memiliki kesenian atau tari-tarian yang melekat dengan tradisi atau adat istiadatnya. Masyarakat Paser sebagian besar masih mempercayai adanya kekuatan gaib, roh-roh leluhur dan spiritual. Kepercayaan itu masih sangat dijaga hingga sekarang. Maka dari itu terkadang masih diadakan upacara pada saat pembukaan lahan untuk bercocok tanam, dengan tujuan agar tanaman tidak terganggu oleh hama-hama yang akan mengganggu kesuburan tanaman. Upacara juga dilakukan untuk mensucikan  diri dari penyakit, serta gangguan dari roh-roh halus, upacara ini disebut Belian. 

Belian merupakan upacara ritual yang dipercaya oleh masyarakat setempat secara turun  temurun mempunyai kekuatan gaib, roh-roh nenek moyang para leluhur akan hadir dalam upacara ritual tersebut.

Terkait dengan upacara ritual Belian, di dalamnya terdapat kesenian atau tarian yang selalu melekat pada upacara ritual tersebut. Tarian yang selalu melekat pada upacara ritual yang dimaksud ialah tari Ngarang. Tari ngarang bisa ditarikan lebih dari satu orang. Namun demikian dalam penelitian ini penari berjumlah satu orang. Tarian dibawakan oleh seorang laki-laki yang bernama Bintar. Selain sebagai penari, ia juga merupakan tokoh yang penting dalam upacara ritual belian yang disebut sebagai mulung.

 Gerak tari cenderung dinamis,  monoton serta tidak memiliki koreografi yang pakem. Penari menari sambil berjalan ke segala arah, terkadang diselingi duduk. Tarian ini lebih banyak bergerak pada  bagian tangan. Pada pergelangan tangan terdapat properti tari sekaligus media penyampaian doa yang disebut gitang. Tarian disertai dengan soyong dari mulung itu sendiri. Soyong merupakan mantra-mantra percakapan dengan makhluk gaib yang berisikan doa-doa kebaikan dan keselamatan  Tarian yang bersifat tari upacara untuk kesembuhan ini haruslah ditarikan oleh mulung sendiri. Ketika tidak ada mulung maka tidak ada pula tarian ngarang. Kedua hal ini harus ada. Agar supaya upacara ritual belian terlaksana dan apa yang diinginkan dapat tersampaikan.

Upacara belian diselenggarakan dalam rangka bentuk rasa syukur    dan    bayar    hajat    atas kesembuhan    yang    diperoleh.    Memahami permasalahan   fungsi,   pada   hakekatnya   akan   menunjuk   pada   bentuk   yang disajikan,  peralatan  apa  saja  yang  digunakan,  serta  mitos  dan  hal-hal  magis  yang terkandung  dalam  kehadiran  upacara  ritual belian tersebut.

Tari ngarang dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu sebagai Ritual Pengobatan dan Ritual Bersih Kampung.Tari ini juga sudah dipopulerkan pada satuan pendidikan sebagai salah satu materi muatan lokal di sekolah. Tari ngarang apabila disajikan sebagai acara pertunjukan biasanya dilakukan melalui sanggar tari, Tetapi  bila untuk kepentingan ritual maka dilakukan oleh seorang Mulung.


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Midiansyah (Pimpinan Sanggar Tari Paser Adang)

Jl. M. Yamin Blok E.Rt.07 Desa Sawit Jaya

0852479175155

Sanggar Tari Paser Adang

Jl. M. Yamin Blok E.Rt.07 Desa Sawit Jaya

0852479175155

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Bedari

-

0

Lantang (Pelatih Tari)

Desa Lombok Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser

0

Lemon (Seorang Mulung/Pemimpin Ritual Belian)

Jl. M. Yamin Blok E RT.07 Desa Sawit Jaya

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047