- Nomor Registrasi
- 201400141
Di tanah Jawa sebelum ada Bedhaya sanga, awalnya ada bedhaya yang ditarikan oleh tujuh orang putri. Bedhaya ini digambarkan sebagai kehidupan para dewa ketika mereka menciptakan tujuh bidadari yang mengelilingi Suralaya. Tari Bedhaya adalah tarian dengan komposisi tari yang dibawakan oleh sembilan penari putri. Tarian ini dibuat pada masa Sultan Agung di Kerajaan Mataram, dan Kemudian pada masa Kasultanan Yogyakarta berdiri, Sultan Hamengku Buwana I menciptakan tari Bedhaya yang diberi nama Bedhaya Semang. Arti kata semang memiliki arti khawatir, was-was atau ragu-ragu, yang berkaitan dengan keraguan hati Panembahan Senopati ketika Ratu Kidul menemuinya dalam semadi dan mempersembahkan sebuah tarian kepada Panembahan Senopati. kesembilan penari bedhaya tersebut mempunyai peran-peran yang berbeda namun memakai riasan yang sama karena melambangkan bahwa setiap orang terlahir dengan wujud dan keadaan yang sama. Di dalam pertunjukan tari Bedhaya pemegang peran utama adalah batak dan endhel yang melambangkan peperangan antara akal dan pikiran jiwa manusia dengan nafsu manusia.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2014
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2014
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2014
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2014
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2014