Kaliandaqdaq

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201901066
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Sulawesi Barat
Responsive image

KALINDAQDAQ

Seiring perkembangan zaman ditandai dengan masuk islam di mandar pada zaman pemerintahan raja ke empat Balanipa Daentta Tommuane atau yang bergelar Kanna pattang,diperkirakan orang Mandar menganut agama Islam sebelum 1608 atau pada abad ke 16. Kalindaqdaq merupak Ekpresi kreatifaitas masyarakat Mandar yang pertama kali disyairkan oleh rakyatnya pada saat raja Daengtta Tommuane dan Daengtta Towaine diarak mengendarai kuda Pattudu,Jadi ada kemungkinan bahwa kalindaqdaq ini merupakan transformasi dari budaya Arab.

Salah satu seni tradisional dalam sastra lisan  pada komunitas masyarakat Mandar  adalah kalindaqdaq itu sendiri yang digunakan dalam tatakrama  kehidupan  sebagaimana layaknya pantun yang hidup di bumi Indonesia.Kalindaqdaq dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari utamanya dalam acara –acara khusus sepertia; Mettumae (Melamar),Pelantikan Raja dan acara mappatamma (orang khataman Al Qur’an menunggangi kuda penari).

Asal kata dari kalindaqdaq banyak versi,namun yang lebih populer  adalah berasal dari suku kata Kali (Gali) dan daqdaq (dada),jadi secara bahasa,Kalindaqdaq dapat diartikan’isi dada’ atau ‘cetusan perasaan dan pikiran yang  dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang indah.

Kalindaqdaq  terdiri dari sejumlah bait.setiap bait terdiri atas empat larik dengan perbandingan jumlah suku kata yang tetap,yaitu :

- Larik pertama terdiri atas delapan suku kata

- Larik kedua terdiri atas tujuh suku kata

- Larik ketiga terdiri atas lima suku kata,dan

- Larik keempat terdiri atas tujuh suku kata

Contoh:

Sulo apa dipesulo(8 suku kata)

Engeang di kuqburta(7 Suku kata)

Anna mabaya(5 suku kata)

Lao dipeppoloi(7 suku Kata)

Artinya 

Suluh apa digunakan

Saat tinggal di kubur

Agar berderang

Kita datang kesana

 

Selain itu,satu bait kalindaqdaq dapat mengandung makna yang  padu dan dapat mengungkpakan satu pokok pikiran tertentu ,serta kalindaqdaq  juga dapat mengambarkan  suatu rangkaiyang peristiwa atau cerita.

 

Dari segi penggunaannya, Pantun dan kalindaqdaq di gunakan untuk anak muda,orang tua,dan anak-anak.Kalindaqdaq dalam pengucapanya mempunyai metrum dan ritme yang menghidupkan,setiap gubahan kalindaqdaq ini secara teratur dengan perulangan bunyi keras dan lembut.

 

Jenis-jenis kalindaqdaq antara lain;

1. Kalindaqdaq masaalah (agama)

2. Kalindaqdaq tomauweng (orang tua)

3. Kalindaqdaq naimuane (Pemuda)

4. Kalindaqdaq naiweine (gadis)

5. Kalindaqdaq nanaeke (anak-anak)

6. Kalindaqdaq pepaturu (nasihat)

7. Kalindaqdaq Macca (jorok)

 

Kalindaqdaq sebagai satu bentuk ekspolarasi kreatifitas masyarakat Mandar bukan hanya sebagai produk seni untuk seni yang bebas nilai namun sastra kalindaqdaq merupakan salah satu media pendidikan dalam memelihara tatanan  nilai yang hidup ditengah kehidupan masyarakat.Artinya fungsi kalindaqdaq  dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai sarana ; pendidikan akhlak ,agama,informasi adat istiadat,alat komunikasi penuturan adat dan sarana hiburan,sebagai sarana hiburan biasanya dikomparasi dengan seni tradisional lainya seperti totammaq,rawana,kacaping dan yang lainnya.

 

 Sebagai media pembelajaran,kalindaqdaq ditemukan dalam berbagai macam tema yang menyentuh berbagai aspek kehidupan,mulai dari tema agama yang bernuangsa syaria’ah maupun tasawuf yang biasa disebut dengan masaalah sampai ke yang  jenaka (humor) bahkan ada juga kalindaqdaq yang mengejak.

 

Kalindaqdaq merupakan karya sastra yang relative sama dengan pantun melayu, kelong Makassar, Elong bugis, Londe Toraja, dan tembang Jawa, menurut etimologi Kalindaqdaq diuraikan dalam beberapa versi pertama, terdiri / berasal dari dua kata, yaitu Kali’Gali’  daqdaq ‘dada’. Jadi kalindaqdaq artinya  isi dada karena apa yang ada dalam dada/hati itulah yang digali dana dikemukakan  kepada pihak lain. Kalindaqdaq  adalah cetusan perasaan dan pikiran yang dinayatakan dalam kalimat-kalimat indah, ada juga yang mendefenisikan  bahwa Kalindaqdaq  bersal dari bahasa arab qaldan  yang berarti memintal. Alasannya  membuat kalindaqdaq  memerlukan ketekunan dan kehatihatian , kurang lebih sama dengan memintal benang , sutera  atau tali yang juga  memerlukan ketekunan dan kehatihatian. Ada juga mengatakan Kalindaqdaq bersal dari bahasa arab  yaitu qillidun yang berarti gudang atau qaladah atau qalaaid yang berarti kalung hiasan perempuan ( versi A.M. Mandra ). Dihubungkan  dengan pengertian  menggali isi dada ; memintal; gudang; dan kalung hiasan perempuan; kalindaqdaq mengandung makna yang dalam dan luas  


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Arfah Adnan

Kab. Polewali Mandar

0

Teater Ampat

Kab. Majene

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Suradi Yasil

Makassar Sulawesi Selatan

0

Abd. Muthalib

Kec. Tinambung Kab. Polman

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047