Pannette

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201901070
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Sulawesi Barat
Responsive image

Indonesia adalah salah satu negara penghasil seni tenunan terbesar di dunia khususnya dalam hal keanekaragaman hiasan (Fisher, 1979:9). Kreasi para penenun generasi terdahulu banyak dipengaruhi unsur-unsur budaya asing akibat pengaruh hubungan perdagangan dengan negara-negara tetangga yang telah berlangsung beratus-ratus tahun yang silam. Kondisi tersebut memberikan sumbangan cukup besar bagi kekayaan keanekaragaman jenis tenunan bangsa Indonesia. Pengaruh asing yang banyak mempengaruhi seni tenunan di Nusantara antara China, Eropa, India, dan Arab. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil-hasil tenunan yang sebelumnya terkesan sederhana yang kemudian berkembang menjadi tenunan yang kompleks, rumit, dan Indah. Ditambah lagi dengan kemilaunya yang dimuncukan oleh penggunaan benang emas dan sutra yang berneka warna. Hal itu seakan memberikan wajah baru baik dari segi teknik tenunan maupun warna dan ragam hiasnya. Sehingga tenunan yang semula hanya menggunakan benang kapas enggan warna suramdn samar menjadi warna yang memiliki dinamika hidup agung dan bergairah. Di dalam kain tetunan tersebut yang memiliki ragam hias yang sangat bervariatif di setiap daerah mengandung nilai-nilai yang bermakna luhur sebagai wujud dari budaya masyarakat Indonesia pada asa lampau. Pembuatannya yang rumit baik teknik tenunan, pewarnaan maupun ragam hias yang menggunakan peralatan dan bahan khusus telah memberikan nilai tambahan pada karya seni tenun tersebut. Hal ini menyebabkan besarnya perhatian para ahli tekstil manca negara terhadap potensi dan keunggulan tenun atau tekstil tradisi Indonesia. Di buktikan dengan adanya punlikasi dalam bentuk buku-buku hasil penelitian yang mereka lakukan. Dari sekian ragam tenunan tradisional dalam masyarakat Nusantara juga dikenal tenunan tradisonal yang menggunakan benang sutra. Benang sutra sebagai bahan baku tetunan ini dipintal dari kepompong ulat kupu-kupu dari spesies tertentu dengan makanan tertentu pula yahni; murbei. Masyarakat Bugis Makassar dan Mandar, menggunakan peralatan tradisional mereka secara turun temurun untuk memproduksi kain sutra mereka. Peralan tersebut mereka buat sendiri dalam komunitas. Baik peralatan pemeliharaan ulat sutra, memintal benang, pewarnaan benang, sampai pada peralan tenunan. Bahan-bahannya mereka ambil dari alam yang ada disekitar mereka, seperti kayu dari berbagai jenis pohon, bambu, buah-buahan dan daun-daunan yang digunakan sebagai bahan pewarna. Dalam waktu yang cukup lama masyarakat Nusantara khususnya yang ada di daerah Bugis, Makassar dan Mandar tetap mempertahankan alat tenun tradisionl mereka. Selajan dengan itu tenunan tradisional khususnya kain sutra terus diproduksi oleh masyarakat. Kegiatan menenun menjadi salah satu mata pencarian masyarakat khususnya kaum perempuan di daerah-daerah Bugis, Makassar, dan Mandar.

 


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

PKBM Tetar Kakanna

Jl. Saharuddin Desa Bala Kec. Balanipa Kab. Polman

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Amma Dilla

Bala Kec. Balanipa Kab. Ppolman

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047