Imbung-Imbung Batu Bacan

Tahun
2020
Nomor Registrasi
202001226
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Maluku Utara
Responsive image

“IMBUNG-IMBUNG  BATU BACAN”

Batu Bacan  merupakan  batu mulia  asal Bacan yang berlokasi  di desa doko palamea, Desa Bisori dan Imbu-imbu, Kecamatan Kasiruta Barat , Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Batu Bacan  terdiri dari berbagai warna khas, yakni  Hijau daun bening,  biru laut muda, merah hati, hitam silver, hijau daun tua bening , merah bening, kuning bening,putih bening dan masih banyak perpaduan warna lainnya.Beberapa Peneliti geologi pertambanga asal bandung menyimpulkan dalam struktur batu bacan terdapat susunan mineral yang saling melengkapi hingga mencapai titik  pengkristalan dalam kategori batu mulia. Ada dua jenis pengelompokan pada susunan mineral yang telah di teliti dan dapat di ketahui dalam serat materil  batu bacan yakni Chalcedoni dan Chryscolla.

Ada pula  jenis batu akik   yang di temukan pada lokasi di wilayah lain  dan membonceng ketenaran nama batu Bacan, akan tetapi peneliiti menyimpulkan pada bebatuan akik itu tidak memiliki susunan dua jenis mineral  yang saling menyempunakan.Batu bacan bening  berwarna unik asal desa Doko dan Palamea adalah dua jenis batu yang  paling di cari dan menjadi incaran para penggemarnya baik  pembeli dari tingkat local, nasional maupun  manca nagara. Para peminat batu mulia berwarna khas ini bahkan tak tanggung –tanggung merogoh kocek bernilai milyaran rupiah untuk mendapatkan bongkahan  batu sesuai warna yg di gemarinya. Di antara mereka  ada yang menjadikan batu mulia ini sebagai koleksi, akan tetapi  tak sedikit pula yang membaginya dalam bentuk bagian kecil, kemudian diasah untuk di jadikan liontin mata kalung, cincin, gelang dan tasbih bernilai jutaan rupiah. Pihak pemerintah setempat juga sering mempersembahkan batu mulia ini kepada tamu-tamu kehormatannya sebagai symbol persahabatan dalam bentuk cendra mata. Pada tahun 2012 Presiden RI  Susilo Bambang Yudoyono sempat mempersembahkan cenrdra mata kehormatan berupa cincing emas bermata batu Bacan hijau bening  kepada President Amerika Barack Obama dan putri Kerajaan Inggris.

Pemberian cendra mata kehormatan   dari Presiden SBY kepada Presiden Barak Obama  dan putri kerajaan Inggris di atas telah memicu melonjaknya harga batu bacan di pasaran dan membuat batu mulia itu semakin tenar di mata masyrakat Internasional.

ASPEK KESEJARAHAN

Batu Bacan memiliki nama asli ”Imbung-Imbung” dan imbung- Imbung adalah kalimat yang berasal dari bahasa Bacan tua yang dapat di artikan sebagai sesuatu yang bening, kemilau, seperti embun di terpa sinar.    

Batu mulia ini telah di kenal masyarakat local Tempoe doloe sejak  zaman  kesultanan Bacan masih bertempat  di Kasiruta, bahkan pada masa itu masyarakat telah mengenal asahan batu mulia itu dengan sebegitu sempurna. Hal di atas  dapat di buktikan dengan  berbagai penemuan hasil asahan yang beragam serta pernak Pernik yang menghiasi mahkota Sultan Bacan bernama cilo-cilo. Pada masa kesultanan tempoe doloe, Batu bacan terpilih  telah di asah menjadi berbagai hiasan pada Cron (mahkota Putri) tusuk sanggul, bros, lencana para pemangku adat, kepala tongkat para kepala suku, cincin para putri pembesar keraton. Pengasahan batu Bacan mula – mula di asah oleh sekelompok pandai trampil yang masuk di kerajaan kasiruta  di perkirakan  pertengahan abad 14 masehi. Mereka adalah sekelompok pandai kayu yang  berasal dari samudra pasai yang mula –mula datang ke kasiruta seiring terbukanya perdagangan  rempah kemiri, cengkeh, damar mata kucing, dan rotan kuning. Beberapa di antaranya kemudian  mulai  mengasah batu  bacan mulia menggunakan (gurindang) hingga membentuk  mode yang di inginkan lalu di asah perhalus dengan tahapan kulit bambu yang kasar hingga kulit bambu yang   halus. Batu bacan yang telah berbentuk  lebih di perhalus,  dengan asahan daun ruki  dan bekas daun ruki yang telah di pakai  itu di bakar sedang  debu pembakaran di jadikan bahan pembening batu  bacan mulia . Gurindang adalah batu alam memiliki permukaan kasar yang di pahat bundar kemudian di lobangi  persegi empat pada bagian tengahnya lalu di pasangkan sleng kayu keras pada lubang itu.Pangkul kayu gurindang di lebihkan kiri-kanan dengan ukuran berimbang  yang di pasangkan menembus lubang kuda-kuda lalu pada gagang gurindang di  lingkaran tali ijuk pada. Adapun pada gagang gurindang sebelah menyebelah di Tarik naik turun berlawanan arah  hingga menimbulakan  putaran gurindang  sedangkan salah satu di antaranya mengasah untuk membentuk mode batu mulia yang di inginkan. Bahan jadi dari asahan batu bacan mulia kemudian menjadi salah satu alat tukar perabot rumah tangga berbahan kana seperti piring, mangkok, gelas perak, hingga kain untuk bahan pakaian. Batu bacan mulia ketika itu kebanyakan di temukan alur kali  aktif di duga berasal dari  pecahan tebing batu karna terjangan banjir atau longsoran akibat gempa.

CERITA LEGENDA DI BALIK BATU BACAN

Beberapa abad yang telah silam, pusat ibu kota  kerjaan Bacan masih berada di suatu wilayah  yang lazim di kenal masyarakat tempoe doloe dengan  nama “Limau Sigarah Kasiruta” Kerajaan itu di pimimpin oleh seorang sultan bernama Imam Muhammad Al-Baqir yang mempersunting seorang permaisyuri bernama Boki topo   berasal dari kali mede galela. Di suatu senja sang permaisyuri bermurung sedih di beranda kedaton  sambil menatap taman  yang penuh tumbuhan beraneka warna  bunga, Di antara bunga-bunga itu terdapat bunga gambir, melati dan mawar dari berbagai warna,tumbuh menghiasi  aliran sungai yang bening airnya tak jauh mengalir depan keraton  kasiruta. Tak sadar sang suami Al-imam  kharismatik dan berwibawa  itu memperhatikan peri laku istrinya   dari dalam ruang tahta Istana   sambil mengelus jenggotnya. Sang Al- Imam  itu pun beranjak dari  tahtanya  lalu bergegas menghampiri sang istrinya sembari bertanya apakah gerangan yang menyebabkan wajah sang permnasyuri bermuram duka. Sang permasuri pun menatap wajah suaminya lalu tersenyum sambil mengatakan dirinya menginginkan mahkota suaminya dan Chron mahkota yang di kenakannya itu  di hiasi dengan berbagai warna batu mulia.  Sambil membujuk Sang permasyuri Boki Topo dan mengalihkan perhatiannya pada pemandangan lain yang Nampak di sekitarnya sang sultan memaklumi hasrat hati sang putri yang cantik manja itu . Diam –diam sang imam pun memendam keinginan sang permaisyurinya itu, hingga terbawa dalam tidurnya , Tepat pada pertengahan malam Al-imam pun bangkit dari tidurnya dan melangkah untuk mengambil air wudlu di kawal oleh beberapa pengawal istana. Setelah berwudhlu beliau pun kembali ke kamarnya untuk melaksanakan shalat hadjad dan shalat ijabah setelah itu beliau pun berdzikir hingga menjelang shalat subuh. Dalam shalatnya di barengi amalannya itu beliu bermunajah untuk  menyampaikan hasrat sang permaisyurinya itu kepada Allah. Keesokan paginya awan pun berhimpun di atas langit istana semakin mendung lalu berarak menuju hulu sungai kasiruta kemudian langit menjadi pun cerah kembali. Akan tatapi pada hulu sungai Kasiruta terjadi hujan sangat labat hingga petang, tiba-tiba terdengar suara gemuruh  dari hulu menuju ke hilir yang menghentakan banjir hebat pun meluap menjangkau tebing. Banjir itupun menyebar dan merambah pada semua kali aktif di se anteru pulau kasiruta . Bala rakyat Kasiruta dan seisi istana  menjadi risau gelisah hingga situasi pun normal kembali pada pertengahan malam.  Keesokan harinya luapan banjir pun telah surut dan air sungai mulai jernih kembali masyarakat pun turun ke sungai sebagaimana biasa sesuai aktifitas kebutuhannya masing-masing. Sontak kegirangan pun terjadi  pada wajah ceria meraka yang menemukan serpihan batu Kristal berwarna warni tersebar aliran sungai..Berita pun sampai ke telinga sang sultan dan permaisyuri, maka beliau sang imam kharismatik itu mengeluarkan perintah kepada rakyat untuk mengumpulakn batu mulia terpilih. Bala rakyat pun dengan senang dan bahagia menyerahkan batu- batu mulia terpilih itu untuk di jadikan berbagai pernak-pernik hiasan tahta, mahkota, chrown dll. Wassalam.    

 

 

Sumber data : Lembaga Pengkajian Budaya Saruma Nusantara Halmahera Selatan.


Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020

Komunitas Karya Budaya

Lembaga Pengkajian Budaya Saruma NUsantara Halmahera Selatan

Amasing kota

081340527889

Isnain77@gmail.com

Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020

Maestro Karya Budaya

Jufri Binsan

Amasing kota

081340527889

Isnain77@gmail.com

Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020
   Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047