Warisan Budaya Takbenda

Tahun
2020

Nomor Registrasi
202001139

Domain
Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta

Provinsi
Kepulauan Riau

Obat rebus berbahan rempah-rempah dan akar kayu. Bahan-bahan dari akar kayu diambil dari hutan di Lingga. Akar kayu dan rempah diracik halus dikeringkan dan dicampur menjadi satu. Khasiat obat rebus untuk menyembuhkan luka dalam wanita yang baru melahirkan. Khasiat lain untuk penyakit lambung. Obat rebus ini dimasuk ke dalam satu bungkusan dan untuk memanfaatkannya dengan cara direbus. Air rebusan diminum sesuai selera, misalkan dipagi hari selepas bangun tidur, selesai makan dan sebelum tidur di waktu malam. Obat rebus bisa di minum setiap hari.

Sebelum pelaksanaan proses pembuatan obat rebus dilakukan maka persiapan yang akan dilakukan pengumpulan bahan bahan akar kayu bunga dan rempah – rempah yang dicari di hutan atau dibeli sendiri agar tekumpul dahulu.

Cara Pembuatan :

· Setelah terkumpul bahan-bahan ini dipilah dan di keringkan sekering mungkin agar getah kayu yang di keringkan benar-benar kering, terutama akar yang kecil dan halus.

· Proses selanjutnya pemotongan bahan dan rempah yang dapat terurai lebih banyak apabila saat direbus. Untuk bahan kayu yang besar dapat dipotong dahulu agar menjadi kecil dan dapat untuk di pengang dengan tangan baru di potong kecil di sisi – sisi kulit kayu sebanyak mungkin begitu seterusnnya apapun bahan dan jenis kayunya tetap dengan cara seperti itu

· Selanjutnya dimasukkan kedalam panci untuk proses perebusan.

· Masukkan air sebanyak 1 liter di dalam wadah lalu masukkan 1 bungkus ramuan obat rebus (250 gram) di rebus dengan menggunkan api kecil hingga mendidih dan air susut (berkurang) menjadi separuh (0,5 liter) dan air berubah warna kecoklatan ( seperti warna air teh). Dan rasanya agak pahit.

Bahan obat rebus tersebut masih dapat digunakan untuk satu kali rebusan lagi.

Obat rebus teradisional Daik Lingga dapat diuraikan beberapa bahan – bahannya yang dipakai di dalam pembuatan / perebusan air

1. Akar Penawar Lapes ( Radix stratum)

2. Spang / Batang (Caesalpinia Sappan)

3. Mengkaseh / Batang (pucuk merah) (Syzygium paniculatum)

4. Akar tengkok biawak ( Radix Varanus)

5. Kemunting batang (Rhodomyrtus tomentosa)

6. Leban / Batang (Vitex Pinnata. L)

7. Pelali Urat / batang

8. Cengkeh (Syzygium Aromaticum)

9. Bunga lawang (Illicium Verum)

10. Cabai pintal ( Cabai Capsicum Annum)

11. Taik angin ( Usnea thallus)

12. Ketumbar ( Coriandrum Sativum)

13. Akar durian ( Durio Zibethinus)

14. Akar hitam ( Euplexaura sp)

Selanjutnya proses penjualan obat rebus dilakukan dirumah, dan dijual secara perbungkus seharga Rp 3000 perbungkus. Pembuatan obat rebus dilakukan dirumah penjual di jalan Tengku Embong Fatimah, No 14 Kampung Tanda Hulu, Kelurahan Daik Lingga, Kecamatan Lingga

Obat rebus pertama kali dibuat tahun 70-an oleh Mardhiah yang dipelajarinya dari mertuanya seorang Bidan kampung bernama Ketik. dalam pengobatan malayu obat rebus dipergunakan untuk mengobati ibu yang baru melahirkan sejak itu obat rebus dijual ke masyarakat yang membutuhkannya sampai sekarang dan diteruskan anak dan menantunya