Tari Rapa'i Bubee

Tahun
2020
Nomor Registrasi
202001089
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Aceh
Responsive image

Rapa'i Bubee merupakan salah satu pertunjukan kesenian tradisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Pidie Jaya.  Pertunjukan Rapa'i Bubee  menyajikan  musik Rapa-i dan gerakan  memainkan bubee (bubu untuk menangkap ikan). Rapa-i bube salah satu kesenian yang sudah ada dari zaman nenek moyang dulu. Awal mula Rapai bube sendiri  bermula adanya kesenian Rapa-i Kaoy yang dimainkan oleh 12 orang seniman Aceh mereka menamakan dirinya Tgk. Syiah Abdul Kadir Pasee. Dimulai dengan 1 buah Rapa-i  karena kurang semarak  maka ditambahkanlah 7 buah rapa-i lagi untuk menciptakan suasana lebih semarak ketika di pukul. Disamping itu mereka menciptakan 7 jenis irama yang akan mengiringi saat mereka tampil dengan syair ayat al quran dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Rapa-i Kaoy ini berfungsi untuk mengusir makhluk halus dan dimanfaatkan untuk peunawa (obat)  bagi orang sakit. Dalam penampilan rapa-i kaoy tidak terdapat gerakan tari menari mereka hanya menabuh Rapa-i.

Namun  Rapa-i Kaoy tidak boleh dijadikan seni pertunjukan karena dianggap sakral dan tidak boleh dimainkan disembarang tempat dan hanya bisa dimainkan  saat pelepasan nazar dan juga digunakan untuk pengobatan tertentu seperti penyakit gangguan jin. , maka oleh abu mukim diciptakanlah rapa-i bube yang berkembang menjadi salah satu seni pertunjukan untuk menghibur masyarakat setempat Abu Mukim  (1870)mengangkat cerita ini menjadi petunjukan dengan iringan musik rapa-i sebagai hiburan.Pertunjukan ini memiliki unsur mistis yaitu Bubee' tersebut digerakan oleh makhluk halus (jin pari). Pada saat itu kesenian ini hanya ditampilkan dipekarangan rumah  dan tempat terbuka saja  dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat sebagai hiburan semata.

Perkembangan Rapa-i Bubee sebagai seni pertunjukan  ini semakin meluas  pada tahun 2007  bersamaan dengan pemekaran wilayah kabupaten Pidie  sebelah timur menjadi Kabupaten Pidie Jaya ditambah lagi dengan  Rapai Bube mendapatkan Juara 1 Tari tradisional pada saat Pekan Kebudayaan Aceh ke 5 tahun 2009.

Rapa-i Bub'ee adalah kesenian tradisonal yang menampilkan iringan rapa-i dan pertunjukan Bub'ee. Dimainkan oleh 13 orang dan maksimal 21orang.  terdiri dari 14 penabuh, 1 orang khalifah,  2-5 orang pemain dan 1 orang syeh. Biasanya rapa-i bub'ee dimainkan  oleh usia 30 tahun keatas. Gerakan pada pertunjukan rapaii bub'ee ini yang digunakan domain pada gerakan kaki dan tangan yang tidak terpaku pada hitungan. Khalifah sebagai pemimpin musik iringan tabuhan Rapa-i yang menentukan mulai dan mengakhiri pertunjukan . Gerakan yang terdapat dalam rapa-i bub'ee  dibagi dalam 5 bagian  yaitu gerakan salam, breuh lam aree (tempo lambat), Jeuee (tempo sedang) Bub'ee dalam tempo cepat dan salam penutup. penampilan rapaii bubee ini biasanya berlangsung 10-30 menit bisa berlangsung  di luar ruanngan , pemain menggunakan pakaian, celana hingga peci hitam, meski sesekali pawang akan menggunakan peci putih serta songket berwarna seragam. Property yang digunakan untuk  pertunjukan ini  Tika iboeh (tikar Pandan), Bulukat Tumpoe (Nasi Pulot Putih), seneujeuk (tepung tawar),Rapa-i, Aree, Breuh (beras) Aweeuk , Jeuee, Bubee.


Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 03-11-2020

Komunitas Karya Budaya

Suryadi

Gampong Mee Pangwa

085320312097

Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 03-11-2020

Maestro Karya Budaya

Husni

Gampong Mns. Kuta Pangwa

082368791857

Fachta Rudin

Gampong Mee Pangwa

082167639482

Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 03-11-2020
   Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 03-11-2020

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047