ZAPIN KOTE

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101474
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Kepulauan Riau
Responsive image

Masuknya ajaran agama Islam di alam Melayu bukan saja membawa perubahan dalam segi ajaran agama tetapi juga kebudayaan. Pengaruh kebudayaan Arab turut mempengaruhi kebudayaan Melayu seperti penggunaan aksara, bahasa, seni, dan gelar kepada raja. Hal ini dikarenakan ajaran Islam berhubungan erat dengan kebudayaan Arab dan bermula dari wilayah Arab. Seni tari zapin termasuk seni budaya yang dibawa oleh orang-orang Islam dari wilayah Arab ke alam Melayu. Para pendakwah, pedagang atau pun mereka yang mempunyai tujuan tertentu dari timur tengah mempunyai peran penting dalam masuknya seni tari zapin ke bandar-bandar perdagangan dan pusat kerajaan di alam Melayu. Seni tari zapin yang dibawa oleh orang-orang dari timur tengah kemudian mendapatkan tempat di hati orang-orang Melayu dan selanjutnya berkembang pesat ditengah-tengah masyarakat. Seni tari zapin yang di alam Melayu kemudian dikembangkan lagi sesuai dengan ide-ide atau pun selera lokal yang dihasilkan dalam bentuk gerak langkah dan iringan lagu-lagu hasil karya cipta seniman Melayu.

            Pusat-pusat kerajaan atau bandar-bandar perdagangan di alam Melayu sangat mudah bersinggungan dengan seni budaya dari timur tengah. Dari pusat kerajaan atau pun bandar perdagangan kemudian menyebar ke wilayah-wilayah sekitar. Kecintaan masyarakat pada seni dan kebutuhan masyarakat pada hiburan maupun hal-hal yang berhubungan dengan seni religius telah mengakibatkan seni tari zapin dengan mudah berkembang di tengah-tengah masyarakat Melayu. Di samping itu juga peran penguasa atau bangsawan sangat penting dalam mendorong tumbuh berkembangnya seni budaya sehingga dengan mudah berkembang dan diterima masyarakat.

            Zapin di Kepulauan Riau tercatat dalam naskah Melayu Perkawinan Anak Si Komeng yang ditulis pada tahun 1897 dan Syair Perkahwinan Raja Muhammad Yusuf dengan Raja Zaleha yang ditulis pada tahun 1921. Kedua naskah menggambarkan kesenian masa pemerintahan sultan terakhir Riau-Lingga, Sultan Abdul Rahman Al- Muazam Syah. Kedua syair itu menggambarkan keberadaan kesenian Zapin di Kerajaan Riau-Lingga yang diperkirakan sejak awal tahun 1900-an.

            Salah satu jenis Zapin di Kepulauan Riau adalah Zapin Kote. Zapin kote merupakan varian dari tari Zapin, tarian melayu yang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam dipesisir nusantara. Zapin kote merupakan tarian yang lebih menonjolkan gerakan dan langkah kaki. Dalam hal ini tari Zapin Kote menjadi unik karena menghadirkan gerakanan yang cenderung lebih energik, volume gerak kaki yang lebih lebar disertai loncatan-loncatan serta penekanan-penekanan pada gerakannya. Tarian ini disajikan dalam tiga tahap, yakni tahap pembuka, tahap tengah (isi), serta tahap akhir sebagai penutup.

 

Tari Zapin Kote merupakan tarian yang lahir dan berkembang di Lingga tepatnya di Desa Kote Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga. Pada awalnya tari Zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki saja, namun seiring perkembangan zaman tari Zapin ini ditarikan juga ditarikan oleh perempuan. Tari Zapin Kote memiliki simbol dan makna luas yang sangat dekat dengan simbol dan makna kehidupan sosial, pendidikan, adat istiadat melayu yang tidak lepas dengan simbol dan makna yang berkaitan dengan ketuhanan (religi).

 

Jadi asal Zapin Kote dikembangkan dahulunya oleh datuk-datuk yang mengajarkan gerak Zapin tersebut dan diturunkan ke generasi-generasi semua dan dilestarikan (menurut pendapat Pak Cik Zaini, Penari Zapin Kote, 2020).

 

Langkah Zapin Kote terdiri dari empat langkah, setiap geraknya melambangkan sifat Rasul (shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh). Langkah ini merupakan syariat yang bertalian dengan ruh yeng menegakkannya. Empat langkah tersebut terbagi lagi dalam beberapa gerakan yaitu gerak hormat pembukaan, gerak sembah, sembah alip biasa, gerak bunga alip, gerak pusing, gerak siku keluang, gerak sud mundur, gerak pecah delapan, gerak sud mundur, gerak pecah delapan, gerak geliat, gerak pusing jadi, gerak tongkah, gerak ayam patah, gerak seribut, gerak pecah delapan sud, gerak minta tahto, gerak tahto, dan diakhiri dengan gerak sembah kembali.

 

MAKNA GERAK DAN SIMBOL

Netty (2014:1) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat beberapa gerak serta makna dan simbolnya dalam tari Zapin. Dalam Zapin Kote juga terdapat beberapa makna gerak dan simbol sebagai berikut :

1. Gerak Alif merupakan simbol keagungan, yang berarti kita harus tunduk kepada-Nya, Alif juga mempunyai makna yaitu setiap akan memulai menari harus selalu melakukan hormat kepada Allah, baru kepada penonton.

 

2. Gerak langkah 2 merupakan simbol keindahan yang maknanya adalah kekerabatan dan pesaudaran yang harmonis.

 

3. Gerak bunga yang memiliki simbol ketabahan dan keikhlasan. Makna gerakan ini menggambarkan kehidupan manusia yang berputar sesuai dengan siklus kehidupan.

 

4. Gerak meniti batang memiliki simbol ketekunan dalam menjalani jalan kehidupan untuk mencapai puncak kebahagiaan.

 

5. Gerak ayak-ayak merupakan simbol ketekunan yang bermakna seseorang pekerja keras.

 

6. Gerak pusar belanak memiliki simbol tolong menolong.

 

7. Pada penutup tarian terdapat gerak tahto yang merupakan simbol ketaatan dan hormat kita kepada Allah, selain itu simbol gerak tahto juga melambangkan kerendahan hati yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita saling menghargai dan tidak sombong.

 

BUSANA DAN TATA RIAS

Tari Zapin Melayu laki-laki mengenakan baju kurung cekak musang dan seluar, songket, plekat, kopiah dan bros. Sementara untuk penari perempuan berupa baju kurung labuh, kain songket, kain samping, selendang tudung manto, anting-anting, kembang goyang, kalung, serta riasan sanggul lipat pandan dan conget.

 

Menurut Netty (2014) simbol dan makna busana paea tari Zapin yaitu, baju kebaya labuh yang dugunakan penari perempuan memiliki simbol keberanian, kemegahan dan kemakmuran. Kain songket melambangkan kejayaan. Sanggul siput memiliki nilai estetis yang merupakan simbol keindahan. Gandik menyimbolkan bulan sabit yang mengandung makna ketakwaan kepada Allah. Jurai menyimbolkan keseimbangan dan bermakna harmonisasi dalam pergaulan, keluarga dan rumah tangga. Kembang goyang merupakan simbol dari sikap tertib yang bermakna jauh dari kesombongan, iri dan dengki. Bunga tempel berfungsi sebagai penambah nilai estetis bagian kepala. Anting-anting yang digunakan menyimbolkan kesucian dan kemegahan, yang bermakna keseimbangan berpikir, bertingkah laku dan hidup pada kebenaran seturut kehendak Allah. Bros berfungsi sebagai tambahan nilai estetis pada busana yang digunakan oleh penari perempuan. Busana yang digunakan penari laki-laki adalah baju kurung cekak musang beserta celananya yang memiliki simbolkerajaan, yang bermakna kerajaan. Songket melambangkan kejayaan. Ikat pinggang menyimbolkan kebenaran dan kesetiaan. Peci memiliki simbol kesopanan, yang bermakna ketaatan dalam menjalankan ibadah. Bros memiliki simbol kejayaan yang bermakna kemegahan. Fungsi bros yaitu sebagai penambah nilai estetis yang dipadu padankan dengan peci.

 

MUSIK

Alat musik yang digunakan pada Zapin Kote adalah Gambus dan Marwas. Pada iringan musik simbol yang terkandung dalam syair lagu pada Tari Zapin Kote adalah kesopanan dan kepedulian, yang bermakna ucapan rasa syukur kepada seluruh pengunjung yang datang berkunjung dan berwisata rohani. Gambus dan marwas memiliki simbol relihius, iringan musik pada zaman dahulu sering digunakan untuk pengiring tarian yang bernafaskan Islam dan sebagai pengiring syair Islam.

             Adapun kekhasan dari Zapin Kote :

1.      Gerakan ayunan tangan penari pada saat menari dominan serentak seiring ke arah depan dan belakang

2.      Ada beberapa langkah seperti langkah  gerak ayam patah dan gerak seribut yang merupakan gerakan khas dari zapin Kote.

3.      Lagu yang sering digunakan yaitu, Sultan Palembang, Anak Ayam, Kuda Hablur, Sungai Siak, Rumbia, Pelantar Rubuh dan Lancing Kuning dengan irama yang khas, tidak seperti irama lazimnya.

4.      Tarian Zapin Kote biasanya dipersembahkan pada perayaaan adat istiadat perkawinan, acara khatam Al-Quran, dan sekarang Zapin Kote ini sudah dipersembahkan dalam pertunjukan perhelatan desa bahkan dipertandingkan.


Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 31-01-2022

Komunitas Karya Budaya

SYAMSUL ASRAR, S.ST, MM

Jl. Istana Robat Daik Lingga

081277799773

syamsul.asrar@gmail.com

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 31-01-2022

Maestro Karya Budaya

Zaini

Desa Kute, Kecamatan Singkep Pesisir

0

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 31-01-2022
   Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 31-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047