KUE GELAM

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101506
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Kepulauan Riau
Responsive image

Dalam tradisi budaya Melayu Lingga, terdapat berbagai makanan tradisional. Makanan tradisional Melayu Lingga tidak semuanya bisa dihidangkan secara bebas dan dinikmati kapan saja, sebagian hanya dibuat untuk acara adat istiadat yang mempunyai makna tertentu. Disamping itu ada makanan tradisional yang dihidangkan karena dipercaya mempunyai kekuatan magis supaya acara atau kegiatan yang dilaksanakan akan berjalan lancar.

Kepercayaan terhadap makanan yang mengandung kekuatan magis atau pun tuah dalam melancarkan suatu urusan menjadi bagian dari cerita rakyat yang hidup ditengah kelompok tertentu. Kepercayaan itu kemudian sangat dipercaya karena adanya kebutuhan seseorang akan perlindungan dari kekuatan ghaib yang menenangkan dan menyemangati jiwa mereka. Pada dasarnya manusia mempunyai suatu kebutuhan pelindung dari sesuatu yang tidak tampak atau pun ghaib yang mententramkan dan memberi semangat kepada jiwa. Kepercayaan-kepercayan di luar agama merupakan suatu kepercayaan-kepercayaan lokal yang mengandung nilai-nilai luhur yang berhubungan dengan silaturahmi tolong menolong kepada antara sesama, menjaga diri dari perbuatan jahat atau pun melindungi diri dari bahaya dan menjaga lingkungan. 

Di Lingga, khususnya di Daik di wilayah Kampung Gelam terdapat warisan makanan tradisional yang disebut kue bunga gelam. Kemungkinan di sebut dengan kue bunga gelam karena lazim dibuat di oleh beberapa keluarga di Kampung Gelam. Ada juga yang mengatakan nama kue bunga gelam berasal dari nama pohon gelam. Kue bunga gelam bukan termasuk makanan tradisional yang boleh bebas dihidangkan kapan saja, tetapi hanya dikhususkan pada acara tertentu atau pun untuk melaksanakan sesuatu hal. Tidak semua orang di Kampung Gelam mempunyai tradisi kue bunga gelam, tetapi hanya dikhususkan kepada pihak keluarga tertentu. Tradisi membuat kue bunga gelam, khazanah kebudayaan yang dimiliki beberapa keluarga di Daik yang mempunyai satu nenek moyang yang berasal dari kampung Gelam.

Pembuatan kue bunga gelam dibuat dalam acara adat istiadat anak laki-laki berkhitan, bertindik dan pernikahan. Disamping itu juga keluarga yang melahirkan perlu juga dibuat kue bunga gelam.  Pembuatan kue bunga gelam dipercaya bisa menjauhkan dari bala bencana, disamping itu minyak yang keluar dari bunga gelam bisa menyembuhkan luka berkhitan dan bertindik. Untuk adat istiadat pernikahan dan melahirkan, kue bunga gelam diletakkan pada hidangan saat melaksanakan acara doa selamat. 

Disamping itu juga keluarga yang melahirkan perlu juga dibuat Kue Gelam.  Pembuatan Kue Gelam dipercaya bisa menjauhkan dari bala bencana, disamping itu minyak yang keluar dari bunga gelam bisa menyembuhkan luka berkhitan dan bertindik. Untuk adat istiadat pernikahan dan melahirkan, Kue Gelam diletakkan pada hidangan saat melaksanakan acara doa selamat. Walaupun kue gelam tidak di buat sembarangan waktu, kue gelam boleh dinikmati oleh semua orang. Kue bunga gelam yang telah dibuat boleh dinikmati oleh semua orang.

 

 

Sebagai makanan yang sakral, kue bunga gelam dibuat oleh seorang perempuan dalam keadaan bersih. Sebelum melaksanakan pembuatan kue, pembuat perlu berwudhu terlebih dahulu. Setelah kue selesai di buat, sisa-sisa kue atau bahan dikumpulkan dan dihanyutkan ke sungai tanpa tersisa. 

Jika keturunan gelam yang mempunyai nazar ini tidak membuat kue gelam maka akan berakibat tidak baik pada keluarga yang mempunyai nazar seperti jika dalam khitanan bisa mengakibatkan luka lambat sembuh.

Tradisi pembuatan kue bunga gelam bermakna simbol keselataman dan kebahagian bagi seseorang atau keluarga yang melaksanakan. Kue bunga gelam yang dianggap membawa tuah dan minyaknya bisa memberikan penyembuhan memberikan suatu semangat dalam menghadapi cobaan. Dengan membuat kue gelam, turut juga melestarikan khazanah kebudayaan Melayu.

 

Resep membuat kue bunga gelam

Bahan-bahan:

  • Alba
  • Adam manis/pedas
  • Jahe
  • Kunyit
  • Serai
  • Bawang putih
  • Garam
  • Telur 4 biji
  • Kepala 2 biji
  • Tepung beras

Cara membuat:

Tepung beras dibuat dadeh, kemudian di campur dengan telur, santan secukupnya dan masukkan bumbu yang telah dihaluskan. Kemudian setelah semua dicampur lansung digoreng hingga matang.


Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022

Komunitas Karya Budaya

Hermadi ( Ketua Persatuan Kuliner Kab. Lingga)

Kec. Lingga

0

SYAMSUL ASRAR, S.ST, MM

Jl. Istana Robat Daik Lingga

081277799773

syamsul.asrar@gmail.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022

Maestro Karya Budaya

Ipah

Kab.Lingga

0

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022
   Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047