Golek Montro

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101488
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image

Perkembangan tari Jawa, khususnya di Surakarta diawali sejak terbaginya kerajaan Mataram Islam menjadi dua wilayah. Yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Tepatnya sebelum terjadinya kebakaran di Kartasura, dalam perjanjian Giyanti 1755 yang ditandatangani Sri Pakubuwana III dengan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I).  Selanjutnya teritorial keraton Surakarta dibagi lagi menjadi dua wilayah, yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran. Buah perjuangan RM. Said selama 16 tahun. Setelah ditandatanganinya perjanjian Salatiga antara Pangeran Sambernyawa (RM. Said ), Sri Sunan Paku Buwono III dan Sri Sultan Hamengkubuwono I yang bertempat di Yogyakarta. (Tari Surakarta Gaya Mangkunegaran Pada Masa Pemerintahan Mangkunegara VII Dan Masa Pemerintahan Mangkunegara IX : Katarina Indah, S.Sn., M.Sn)

Sejak saat itu pula perkembangan seni tari Mangkunegaran dimulai. Lebih tepatnya sejak berdirinya Pura Mangkunegaran pada masa kepemimpinan KGPAA Mangkunegara I. Adapun beberapa tarian gaya Mangkunegaran diantaranya adalah : tari Srimpi Anglir Mendung (ciptaan KGPAA Mangkunegara I), tari Srimpi Mondrorini, tari Gambyong Pareanom, tari Handaga Bugis, tari Gatotkaca Gandrung, Langendriyan dan tari Golek Montro.

Tarian Golek Montro merupakan tari penyambutan tamu. Biasanya dipentaskan pada awal acara. Karena tari Golek Montro dipercaya sebagai tarian sakral yang harus ditempatkan pada awal acara. Karena di dalam tarian tersebut terdapat rangkaian do'a dan mantra. Sehingga dengan dipentaskannya pada awal acara, diharapkan keseluruhan acara dapat berjalan dengan lancar tidak ada halangan sesuatu pun.

Tarian tersebut lahir pada saat Pura Mangkunegaran mencapai puncak kejayaan, yaitu pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara VII. Golek Montro sendiri merupakan karya  Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro VII (1855-1944). Tari Golek Montro menceritakan putri-putri keraton yang sedang berhias atau mempercantik diri untuk menyambut kedatangan para tamu agung kerajaan.

 

Sebagai iringan menggunakan gendhing Montro dan ladrang asmaradana, sedangkan menghenai jumlah penari tidak ada aturan bakunya, bisa tunggal atau kelompok.

Mengenai tari Golek Montro, menurut pimpinan kelompok Langen Praja Pura Mangkunegaran,  mengatakan bahwa tarian tersebut merupakan tari penyambutan tamu. Biasanya dipentaskan pada awal acara. Karena tari Golek Montro dipercaya sebagai tarian sakral yang harus ditempatkan pada awal acara. Karena di dalam tarian tersebut terdapat rangkaian do'a dan mantra. Sehingga dengan dipentaskannya pada awal acara, diharapkan keseluruhan acara dapat berjalan dengan lancar tidak ada halangan sesuatu pun.

Tarian tersebut lahir pada saat Pura Mangkunegaran mencapai puncak kejayaan, yaitu pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara VII. Tari Golek Montro menceritakan putri-putri keraton yang sedang berhias atau mempercantik diri untuk menyambut kedatangan para tamu. Sebagai iringannya menggunakan gendhing Montro dan ladrang Asmaradana. Sedangkan mengenai jumlah penari tidak ada aturan bakunya. Bisa tunggal atau kelompok.

 

Tarian Golek Montro sebagai pembuka di suatu acara. Gerakan dalam ritme lambat, lembut, gemulai merupakan ciri khas tarian Solo. Mereka menarikan dengan apik, hentakan tangan di balik selendang sangat selaras.

Golek Montro sendiri merupakan karya  Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro VII (1855-1944). Tarian berdurasi tiga puluh menit ini bercerita tentang gadis-gadis keraton yang beranjak dewasa, yang mulai gemar berhias untuk menyambut tamu agung kerajaan.

 

Sepenuhnya gerakan tarian ini gemulai dan dalam ritme lambat. Namun mereka  menarikannya dengan wajah yang selalu tersenyum. Tak heran jika penonton yang memadati pura tetap bisa menikmati Golek Montro.

 


Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 31-01-2022

Komunitas Karya Budaya

Ina Vivana Putri

Baluwarti RT 003 RW 005 Baluwarti , Pasar Kliwon Surakarta

08179478419

-

Citra Wahyu Arsiani, SE

Sangkrah RT 001 RW 001 Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta

085647162673

Citrawahyu84@gmail.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 31-01-2022

Maestro Karya Budaya

Rusini, S.Kar, M.Hum

Keprabon Tengah RT001 RW 002 Keprabon Banjarsari

089652009243

-

K.R.Ngt.T, Suyati Tarwo Sumosutargio (88 th)

Jl. S. Indragiri No. 75 RT 001 RW 001 Sangkrah, Pasar Kliwon Surakarta

085647162673

citrawahyu84@gmail.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 31-01-2022
   Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 31-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047