PERMAINAN ANAK-ANAK LINGGA

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101510
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Kepulauan Riau
Responsive image
Permainan anak Melayu Lingga khususnya di Daik Lingga merupakan permainan tradisional yang dimulai sejak zaman Kesultanan Lingga Riau ( Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah 1857-1883) setelah baginda membangun sekolah melayu pada tahun 1875 dengan mendatangkan guru dari Minangkabau yang bernama Sulaiaman . Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah membangun khususnya bidang pendidikan. Dalam membangun bidang pendidikan, selain sarana dan prasarana tentunya dikembangkan juga pengajaran permainan tradisional. Permainan ini mulai dilakukan di sekolah-sekolah sebagai kegiatan olah raga dalam mengenal permainan rakyat tradisional Melayu di Kabupaten Lingga. Diantaranya adalah permainan Cok Lele, Adu Buah Para, Sekacak, Tonjen, Selambung, Klorok, Patung Rajawali, Lulu Cina Buta, Leletop. Permainan ini biasanya dimainkan di siang hari di waktu senggang. Pelestariannya berkembang hingga saat sekarang dan menjadi permaianan yang sering ditampikan pada acara budaya dan pada perayaan Kemerdekaan RI. Permainan rakyat merupakan hasil budi daya manusia masa lampau yang diwariskan kepada anak cucunya. Warisan dari leluhur bangsa ini harus dilestarikan keberadaannya. Permainan rakyat memiliki banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti kecerdasan mengatur stategi, ketangkasan fisik, disiplin, kepatuhan terhadap peraturan dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pedoman atau acuan dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari baik secara pribadi maupun hidup bermasyarakat. Masyarakat sejak dahulu sudah mengenal beragam permainan rakyat yang menghiasi kehidupan masyarakat khususnya dunia anak -anak . Bahkan anak-anak dapat dikatakan tidak d apat lepas d ari aktifitas bermain dari pagi bahkan hingga malam hari. Apalagi bagi mereka yang masih tinggal di daerah pedesaan, beragam permainan menjadi kegiatan yang tidak pernah lepas dari aktivitasnya. Perkembangan dunia permainan rakyat ju ga sangat din amis, ada permainan yang meru pakan warisan dari generasi sebelumnya dan ada juga permainan yang merupakan pengaruh dari budaya masyarakat di luar lingkungannya. Permainan yang bersal dari luar lingkungan, mereka lihat dan tiru sebagai permainan baru. Mereka coba untuk mempraktekkannya dalam memperkaya alternati f permain an s ehingga kehidu pan mereka lebih kreatif d an seman gat. Bahkan tid ak jarang mereka berkreasi menciptakan sendiri permainan bar u s ebag ai k rea ti v i tas mer ek a d en g an meman f aatk an p ote n s i alamn y a. Seh i n gga d ap at dikatakan bahwa dunia permainan rakyat merupakan bidang yang sangat kreatif sebagai kreasi akal dan pikiran yang dapat diciptakan oleh masyarakatnya dalam meman faatkan alam lin gku n gan seki tarn ya menjadi suatu bentuk permainan rakyat. Permainan yang terdapat dalam lingkungan masya- rakat bukanlah sebatas aktivitas pengisi waktu luang belaka, tetapi memiliki segudang manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas tersebut, Permainan rakyat menanamkan rasa kepeduli anantar sesamanya serta menumbuhkan kreativitas dan k etan gkasan gunamembentuk jiwa anak-anak agar tidak mudah menyerah dan faham tentang makna hidup, menanamkan nilai-nilai kegigihan, keuletan dan ketabahan, serta membentuk cara berfikir yang positif, membangun produktivitas, serta menumbuhkan jiwa kompetisi yang sportif, satria dan bertanggungjawab. Hal yang tak kalah pentingnya adalah menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri kepad a anak-anak s ejak din i, berbagai h al pos itif terkandung dalam sebuah permainan rakyat. Yang lebih penting lagi adalah aktivitas permainan itu dilakukan oleh mereka tanpa paksaan dan dilakukan dengan perasaan senang dan riang gembira. Keceriaan semasa kecil merupakan masa bagi anak-anak dalam membentuk jiwa agar dalam mengarungi kehidupannya kelak. Mereka dapat lebih percaya diri dan punya semangat untuk berjuang dalam memperoleh sesuatu. Namun tetap pada jiwa dan prilaku yang jujur, ksatria dan rendah hati. Disamping itu, membangkitkan dan menanamkan rasa percaya diri dan memiliki keuletan yang tinggi. Kabupaten Lingga adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau. Wilayahnya subur dan terletak di daerah pesisir. Pulau-pulau yang dimilikinya adalah wujud daerah bahari yang kaya potensi dan akan menjadi primadona dibidang budaya dan ekonomi apabila ditangani secara serius. Negeri Bunda Tanah Melayu begitulah julukan yang diberikan kepada kabupaten Lingga yang menyiratkan bahwa Kabupaten Lingga kaya dengan khasanah budaya Melayu. Budaya Melayu masih hidup dan lestari dalam kehidupan masyarakatnya, seperti pelaksanaan adat istiadat, tata cara berpakaian, bahasa pergaulan baik di lingkungan keluarga dan masyarakat dan lainya. Permainan rakyat merupakan salah satu khasanah budaya Melayu di Kabupaten Lingga yang masih eksis, meskipun ada beberapa permainan yang sudah mulai kurang peminatnya atau sudah jarang dimainkan. Adapun jenis permainan rakyat antara lain : 1. PERMAINAN COK LELE Permainan ini disebut dengan cok lele. Merupakan permainan rakyat yang selalu dimainkan oleh anak-anak pada masa lalu, kini permainan ini sudah tidak lagi begitu dikenal namun bagi sebagian anak-anak yang tinggal di kampung masih melakukan permainan ini. PEMAIN Jumlah pemain dalam permainan ini antara 3 hingga 6 orang. Dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan. Usia pemain antara 4 hingga 12 tahun. ATURAN MAIN Aturan permainan ini adalah: - ditebak. - Yang jadi harus dapat menebak letak benda itu di antara para pemain tersebut. Jika tebakan tepat maka yang jadi bergantian kepada orang yang dapat ditebak tersebut. - Sebelum memulai tebakan maka dinyanyikan lagu sambi l ben da tersebu t d iletak kan d igenggaman diantara para Pemain berdekatan dengan posisi jongkok atau duduk saling berhadapan. - Sebelum permainan ditentukan siapa yang akan Yang jadi dengan melakukan ompimpa dan sut. - Setelah itu dengan memanfaatkan benda bisa guli atau benda lainnya digunakan sebagai alat untuk pemain yang akan ditebak oleh Yang jadi. Adapun lagu yang dinyanyikan adalah: Sepiring dua piring Serampang dewa-dewa Tak ada sirih kuning Tak ada pinang tua Cok lele dam dum Cok lele dam dum Pecah pele lentam lentum Selesai menyanyikan lagu . Yang jadi langsung menebak letak benda yang disembunyikan tersebut berada ditangan siapa diantara para pemain itu. - Jika tebakannya tepat maka yang jadi akan berganti orang. Jika tidak tepat maka permainan diulang dari awal. Demikian permainan itu dilaku kan secara berulang. ALAT YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan untuk permainan ini sangat sederhana tidak memerlukan berbagai macam alat tapi cukup sebuah benda yang dapat disembunyikan di telapak tangan seperti guli atau batu WAKTU DAN TEMPAT Permainan ini dapat dilakukan kapan saja, sesuai dengan keinginan. Bisa dilakukan pada pagi, siang atau sore hari. Tempat permainan tidak terbatas oleh ruang tertentu tetapi dapat dimainkan dimana saja, tapi umumnya dilakukan diruang yang tertutup atau beratap seperti di dalam rumah atau diteras rumah 2. ADU BUAH PARA Nama permainan ini adalah main adu buah para/getah, disebut permainan adu buah para karena permainan ini dilakukan dengan cara diadu, alat permainan ini berasal dari buah pohon para/getah/karet, merupakan salah satu permainan anak-anak yang sudah dikenal sejak lama. Permainan ini terdapat di Kabupaten Lingga karena tanaman karet banyak tumbuh semase Kesultanan Lingga-Riau diantaranya masa Sultan Abdulrahman Muazzam Syah (1885-1911). PEMAIN Permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki karena permainan ini membutuhkan tenaga untuk mengadu dan mengalahkan buah milik pemain lainnya. Permainan ini dapat dimainkan minimal 2 orang. Untuk memainkan adu buah para/getah ini membutuhkan keahlian dan tenaga h i ngga salah satu buah pecah atau kalah. Untuk memainkan permainan ini haruslah terlebih dahulu menyiapkan bu ah para/getah yang akan digu nakan sebagai alat untuk diadu. ATURAN PERMAINAN Aturan permainan adalah: - Menentukan orang yang akan melaku kan adu an dengan cara sut. - Pemenang sut akan mengambil 1 buah miliknya dan 1 buah milik lawan - Kedua buah para/getah diletakkan di kedua telapak tangan. - Posisi buah saling dilekatkan - Pelaku aduan mengerahkan seluruh kekuatannya di telapak tangan untuk adu buah. Jika salah satu buah milik pemain mengalami pecah atau hancur maka dianggap kalah - Cara lain: Dengan cara dipukul. Caranya, buah milik pemain dan lawan masing-masing 1 buah diletakkan dilantai saling timpa, satu atas dan satu di bagian bawah. Lalu pemain memukul dengan menggunakan tangan hingga salah satu buah tersebut kalah/pecah. ALAT YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan adalah buah getah. Buah getah yang akan ditandingkan tidak perlu diolah sedemikian ru pa, tetapi ditampilkan apa adanya sesu ai dengan keadaan buah yang jatuh dari pohon para/getah tersebut. Permainan ini dapat dilakukan dimana saja, namun biasanya dilakukan di area tempat bermain bagi anak- anak sebaya. Tidak ada aturan khusus serta tidak ada persyaratan khusus untuk melakukan permainan ini. biasanya buah yang digunakan besar dan bentuknya sama atau mendekati. WAKTU DAN TEMPAT Permainan ini dapat dilakukan kapan saja, namun biasanya mereka memainkan permainan ini pada siang atau sore hari dan dilakukan sebagai pengisi waktu luang. Temp at di lak s an ak an n y a p ermai n an i n i ti d ak lah mengikat dapat dilakukan di halaman rumah atau di tempat terbuka. Permainan ini termasuk dalam jenis permainan pertandingan. Nasib permainan ini sama dengan permainan rakyat lainnya yang sudah tidak lagi diminati dan jarang dimainkan bahkan mereka sudah tidak lagi mengenal permainan ini. 3. SEKACAK Permainan ini sebagian orang menyebutnya permainan sekacak, sebagian lagi menyebutnya dengan permainan pites. Disebut sekacak karena permainan ini menggunakan buah sekacak. Sedangkan yang menyebutnya dengan nama pites biasanya alat yang digunakan adalah tutup botol (tutup lemon) yang dipipihkan. PEMAIN Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan. Tidak perlu banyak orang, dapat dimainkan secara individu atau beramai-ramai. Tidak ada batasan jumlah orang untuk melakukan permainan ini. Permainan ini biasanya dilakukan disaat waktu senggang, baik pagi, siang, sore, bahkan malam hari. ATURAN MAIN Tangan kanan dan kiri masing-masing memegang ujung benang. Jarak kedua tangan sesuai dengan panjang tali yang digunakan pada buah sekacak Kedua tangan menarik dan mengulur secara terus menerus hingga buah atau tutup botol yang digunakan pada tengah benang berputar. Kecepatan tarik dan ulur untuk memutar dilakukan sesuai dengan keinginan hati semakin kencang tarikan maka pu taran akan mengikuti kecepatan tangan. Demikian pula sebaliknya jika diperlambat maka putaran juga melambat. Permainan dapat di tandingkan dengan cara meng- adukan buah sekacak atau tutup lemon pada biji durian, bagi yang berhasil memecahkan biji durian maka dialah pemenangnya. Selain itu , dapat juga dengan cara mengadu buah sekacak/tu tu p botol antara satu pemain dan pemain lawannya secara berhadapan. Permainan ini memberikan keasyikan tersendiri bagi pemainnya. Karena ada unikan dalam permainan ini yaitu dengan cara menarik-narik benang maka buah sekacak atau tutup botol tersebut akan berputar dengan kencang kekuatan putarannya tergantung kecepatan dan tenaga sang penarik tali tersebut. ALAT YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan untuk membuat permainan ini; Buah sekacak (dapat juga menggunakan tutup botol) Benang panjang sekitar 50 cm. Gunting/pisau Paku kecil (sekitar 2 inci) Martil (Jika tidak ada martil boleh menggunakan batu ukuran besar) CARA PEMBUATAN Cara membuatnya, jika menggunakan buah sekacak cukup dengan cara dihaluskan dan diberi bolong 2 buah pada tengah buah. Lalu ambil benang kemudian ma- sukkan benang pada kedua lobang selanjutnya kedua ujung benang diikat menyatu. Sedangkan jika meng- gunakan tutup botol, maka tutup botol tersebut terlebih dahulu dipipihkan dengan menggunakan martil atau batu. Kemudian diberi lubang 2 buah pada tengah lingkaran. Selanjutnya prosesnya sama dengan pembuatannya jika menggunakan buah sekacak yang telah disebutkan di atas. WAKTU DAN TEMPAT Permainan ini dapat dimainkan kapan saja, baik siang atau malam hari. Permainan ini juga sangat mudah dilakukan bahkan ketika sedang duduk atau berjalan. Permainan ini tidak memerlukan ruang atau tempat khusus, sehingga dapat dimainkan dimana pun berada. Baik di rumah atau di luar rumah, dalam ruang atau luar ruang. Jenis permainan ini termasuk dalam kategori pertunjukan dan hiburan. Dalam perkembangan saat ini, jenis permainan ini sudah banyak diproduksi oleh pabrikan dengan memodifikasi bahan yang awalnya buah dan tutup botol di konversi menjadi bahan jadi yang diproses oleh pabrik dengan menggunakan bahan plastik. Jenis ini banyak dijual di toko mainan anak-anak. cara memainkannya tetap sama namu n dinamika mengolah permainan itu menjadi pertandingan seperti pada masa lalu tidak lagi dilakukan. Saat ini umumnya sebagai alat permainan belaka dengan cara ditarik dan ulur. Permainan dalam bentuk pengem bangan dengan bahan plastik masih dikenali dan masih diminati oleh anak-anak masa kini, umumnya oleh anak- anak usia dini. 4. TONJEN Nama permainan ini disebut main tonjen. Sebutan untuk nama permainan ini hanya terdapat di Kabupaten Lingga. Permainan ini dapat dimainkan di darat dan di sungai atau kolam PEMAIN Pemain ini dapat dilakukan beramai-ramai, antara 4 hingga 8 orang. Dapat dilakukan oleh anak laki-laki dan prempuan atau campuran dari keduanya. Usia pemain dalam permainan ini adalah antara 5 hingga 12 tahun ATURAN MAIN Aturan permainan ini adalah : Sebelum memulai permainan terlebih dahulu melakukan ompiong dan sut. Pihak yang kalah menjadi orang Yang jadi Yang jadi /yang kalah akan mengejar seluruh pemain untuk dicuit. Seluruh pemain akan berlari menghindari cuitan dari yang jadi Jika salah satu pemain yang dikejar dapat dicuit maka yang jadi berganti orang. Demikian secara terus- menerus dilakukan permainan ini, permainan ini berhenti biasanya jika mereka bosan, kelelahan atau ad a di antara merek a yang h arus pulang karena dipanggil oleh orang tuanya. ALAT YANG DIGUNAKAN Dalam permainan ini tidak ada alat khusus yang harus digunakan. Cu ku p mencari lokasi permainan yang dianggap cukup representatif seperti di halaman rumah, lapangan dan sungai atau kolam. Setiap pemain hanya mempersiapkan diri mereka masing-masing agar dapat berlari dan bersembunyi jika dikejar oleh yang jadi. Jika permainan di air (sungai atau kolam) maka pemain akan mengejar sekuat tenaga melompat dan berlari serta menyelam dalam upaya mengejar atau menghindar dari cuitan WAKTU DAN TEMPAT Waktu pelaksanaan permainan ini dilaksanakan pada siang atau sore hari, disaat waktu senggang dan saat para teman-teman sedang berkumpul, atau dapat juga dengan berj an j i untuk w aktu d an temp at tertentu u ntu k melaksanakan permainan ini. Tempat bermain tidak perlu ruang atau lapangan khusus, cukup dilakukan di halaman rumah, lapangan dan disungai atau kolam yang biasa mereka gunakan untuk mandi-mandi. 5. SELAMBUNG Nama permainan ini ialah main selambung. Ditam- bahkan angka 1 hanya untuk membedakannya dengan permainan selambung lainnya yang akan dibahas pada uraian selanjutnya. Permainan ini terdapat di Kabupaten Lingga PEMAIN Pemain selambung dapat dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Permainan ini dapat dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan, atau campuran. Namun yang paling menggemari permainan ini adalah anak prempuan. Usia pemain antara 5 hingga 12 tahun ISTILAH YANG TERDAPAT DALAM PERMAINAN SELAMBUNG - SP 1 / ngambil 1:Mengambil 1 buah (keong) - SP 2 /mengambil 2 buah (keong) dan seterusnya. - Nyirop: Ambil semua. - Hitam: Keong telungkup. - Putih: Keong telentang. ATURAN PERMAINAN - Pemain duduk berhadapan dengan jarak 1 m - Pemain menyepakati jumlah keong atau biji asam yang dimainkan 6 buah atau 12 buah. Ini tergantung besar atau kecil keong atau biji asam yang dipergunakan, dan harus sesuai dengan besar genggaman telapak tangan pemain. - Sebelum mulai bermain, dilakukan sut untuk menentukan pemain pertama, kedua, ketiga dan selanjutya ( sesuai jumlah pemain). Permainan batal/mati/tak aci jika si pemain menyentuh keong/bi j i as am w ak tu SP 1, SP 2 d an seterusnya. - Permainan batal/mati/tidak aci jika bola menyentuh lantai lebih dari satu kali. - Permainan batal/mati/tidak aci kalau bola yang dilambungkan tidak tertangkap. - Permainan batal/mati/tak aci jika keong/biji asam yang ada dalam genggaman jatuh atau terlambung ke atas waktu melambung bola. Permainan batal apabila tidak bisa menyelesaikan memutihkan/ menghitamkan keong dalam jangka waktu bola di udara dan menyentuh lantai satu kali. Permainan batal apabila keong yang diputihkan/ dihitamkan gagal. Apabila permainan batal digantikan oleh pemain berikutnya atau lawan main (kalau berdua). - Pemain yang mati sebelumnya, apabila mendapat giliran main berikutnya maka permainan dimulai dari awal Jika permainan batal, maka diganti dengan pemain berikutnya ompiong dan sut. - Permainan berakhir setelah semua urutan permainan selesai. - Permain an boleh di u lang beberapa kali (sesuai kemauan atau hingga pemain lelah atau bosan). Tahapan permaiannya adalah: - Ompiong/ompimpa - Sut - Pemenang pertama memulai permaian dengan cara men gambi l/menyekop semua keong/ bij i asam dengan satu tangan dan menggenggamnya dengan posisi tapak tangan telentang/ menghadap ke atas. Lalu bola di letakkan di atas genggaman dan dilambung ke atas. - Ngambil satu/ SP 1. Setelah bola dilambung ke atas, keong/ biji asam yang ada dalam genggaman,dilepas sehingga bertaburan di lantai. Lalu bola ditangkap setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas, lalu ngambil satu biji keong/biji asam tanpa menyentu h yang lainnya lalu digenggam dengan telapak tangan. (posisi genggaman menghadap ke atas) dan secepatnyan menangkap bola setelah menyentuh lantai satu kali dengan tangan yang menggenggam biji keong tadi. Lanjutkan sampai keong habis. Ngambil dua/ SP 2. Setelah ngambil satu/SP 1 selesai, dilanjutkan ngambil dua/ SP 2. Keong/ biji asam yang dalam genggaman (posisi genggaman menghadap ke atas) dan bola di atasnya, lalu bola dilambung ke atas, keong/biji asam yag dalam genggaman dilepas sehingga bertaburan lalu tanggkap bola setelah menyentuh lantai satu kali. Boladilambung ke atas dan dengan secepatnya ngambil keong/biji asam 2 biji sekaligus tanp a meny entu h y an g lai nn ya d an secepatn ya menyambut bola dengan genggaman tangan yang sudah berisi keong/ biji asam. Lanjutkan ngambil dua keong/ biji asam secara bergantian sampai habis. Ngambil tiga/ SP 3. Setelah ngambil dua/SP 2 selesai, dilanjutkan ngambil tiga/ SP 3. Keong/ biji asam yang dalam genggaman (posisi genggaman menghadap ke atas) dan bola di atasnya, lalu bola dilambung ke atas, keong/biji asam yag dalam genggaman dilepassehingga bertaburan lalu tanggkap bola setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas dan dengan secepatnya ngambil keong/biji asam 3 biji sekaligus tanp a meny entu h y an g lai nn ya d an secepatn ya menyambut bola dengan genggaman tangan yang sudah berisi keong/ biji asam. Lanjutkan ngambil tiga keong/ biji asam yang tersisa. Ngambil empat/ SP 4. Setelah ngambil tiga/SP 3 selesai, dilanjutkan ngambil empat/ SP 4. Keong/ biji asam yang dalam genggaman (posisi genggaman menghadap ke atas) dan bola di atasnya, lalu bola d ilambu n g k e atas, k eon g/bij i asam y ag dalam genggaman dilepassehingga bertaburan lalu tanggkap bola setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas dan dengan secepatnya ngambil keong/biji asam 4 biji sekaligus tanpa menyentuh yang lainnya dan secepatnya menyambut bola dengan genggaman tangan yang sudah berisi keong/ biji asam. Lanjutkan ngambil dua keong/ biji asam yang tersisa. Ngambil lima/ SP 5. Setelah ngambil tempat/SP 4 selesai, dilanjutkan ngambil lima/ SP 5. Keong/ biji asam yang dalam genggaman (posisi genggaman menghadap ke atas) dan bola di atasnya, lalu bola d ilambu n g k e atas, k eon g/bij i asam y ag dalam genggaman dilepassehingga bertaburan lalu tanggkap bola setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas dan dengan secepatnya ngambil keong/biji asam 5 biji sekaligus tanpa menyentuh yang lainnya dan secepatnya menyambut bola dengan genggaman tangan yang sudah berisi keong/ biji asam. Lanjutkan ngambil satu keong/ biji asam yang tersisa. Ngambil enam/ SP 6. . Setelah ngambil lima/SP 5 selesai, dilanjutkan ngambil enam/ SP 6. Keong/ biji asam yang dalam genggaman (posisi genggaman menghadap ke atas) dan bola di atasnya, lalu bola d ilambu n g k e atas, k eon g/bij i asam y ag dalam genggaman dilepassehingga bertaburanlalu tanggkap bola setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas dan dengan secepatnya ngambil keong/biji asam 6 biji sekaligus(semuanya kalau dari awal sudah disepakati mainnya hanya enam biji keong atau buah as am) dan secepatnya meny ambu t bola dengan genggaman tangan yang sudah berisi keong/ biji asam Putih: Keong pada posisi telentang.Hanya dilakukan kalau bermain dengan keong. Hitam: Keong posisi telunkup. Selesai ngambil enam/ SP 6, dilanjutkan putih. Keong dalam genggaman dan bola di atasnya lalu dilambung ke atas. Keong yang ada dalam genggaman, dilepas sehingga bertaburan di lantai, lalu di putihkan (posisi keong telentang) satu persatu tanpa menyenggol satu sama lainnya. Memutihkan ini harus selesai dalam waktu bola di udara dan menyentuh lantai satu kali. Selesai memutihkan semua, lalu bola ditangkap. Ngambil satu/ SP1. Setelah bola dilambung ke atas, keong yang su dah diputihkan ambik satu peratu sampai habis Ngambil dua /SP 2. Setelah keong dalam genggaman dan bola dilambung ke atas, keong dalam genggaman, dilepas sehingga bertaburan di lantai. Lalu bola ditangkap setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas, lalu keong diputihkan semua sama seperti proses di atas. Kemudian permainannya sama dengan diatas yaitu ngambil dua/SP 2 dan seterusnya sampai ngambil enam/SP 6 Selesai ngambil enam/ SP 6, dilanjutkan hitam. Keong dalam genggaman dan bola di atasnya lalu dilambung ke atas. Keong yang ada dalam genggaman, dilepas sehingga bertaburan di lantai, lalu di hitmkamkan ( posisi keong telungkup) satu persatu tanpa menyenggol satu sama lainnya. Menghitamkan ini harus selesai dalam waktu bola di udara dan menyentuh lantai satu kali. Selesai menghitamkan semua, lalu bola ditangkap. Ngambil satu/ SP 1. Setelah bola dilambung ke atas, keong yang su dah dihitamkan ambik satu peratu sampai habis Ngambil dua /SP 2. Setelah keong dalam genggaman dan bola dilambung ke atas, keong dalam genggaman, dilepas seh ingga bertabu rand i lantai . Lalu bola ditangkap setelah menyentuh lantai satu kali. Bola dilambung ke atas, lalu keong dihitamkan semua sama seperti proses di atas. Kemudian permainannya sama dengan diatas yaitu ngambil dua/SP 2. Dan permainan dilanjutkan seterusnya sampai ngambil enam/ SP 6 Sampai ngambil enam/Sp 6, permainan selesai. ALAT YANG DIPERGUNAKAN - Bola Kasti atau bola pimpong - Keong atau biji asam atau batu sebanyak 6buah atau 12 buah (tergantung kesepakatan) WAKTU DAN TEMPAT Waktu bermain biasanya dilakukan pada pagi,siang, sore hari. Tempat bermain biasanya dilakukan di dalam rumah atau diteras rumah, dapat juga dilakukan diruang terbuka 6. KLOROK Permainan ini termasuk permainan langka tidak banyak daerah yang memiliki permainan ini, setiap daerah memiliki nama yang berbeda. Di Kabupaten Lingga permainan ini disebut klorok. PEMAIN Jumlah pemain dalam permainan klorok hanya 1 orang, tetapi permainan ini dapat dilakukan secara bersama dan beramai-ramai. Permainan ini dapat dilakukan oleh anak laki-laki dan prempuan ATURAN MAIN ATAU CARA MEMAINKAN Permainan klorok dilakukan sendiri-sendiri ataubersama teman-teman, masing-masing membuat alatnya sendiri-sendiri dengan sederhana dan kreatif, adapun aturan atau cara memainkan permainan ini adalah Permainan ini biasa dilakukan di halaman rumah atau di jalan-jalan kampung. Tidak ada aturan khusus dalam permainan ini, karena permainan ini umumnya dimainkan sebagai hiburan atau pengisi waktu luang bagi anak-anak Permainan ini terbu at dari kaleng dan tali yang ditautkan dibagian bawah kaleng Cara memainkannya juga sangat mudah dan seder- hana yaitu dengan cara menarik tali yang terdapat dibelakang kaleng yang telah diminyak dengan minyak tanah. Maka akan mengeluarkan suara. Cara mena- riknya juga tidak sembarangan tapi perlu disesuaikan agar mengeluarkan suara yang kuat Memainkan klorok dapat dimain kan kapan dan dimana saja, namun biasanya dimainkan pada siang hari dan ditempat terbuka, karena permainan ini menimbulkan suara yang cukup kuat. Biasanya anak- an ak lebi h seri n g memai n k an kloro k d i k ebu n menakuti-nakuti binatang seperti monyet dan ayam akan ketakutan mendengar suara permainan ini ALAT YANG DIGUNAKAN Alat yang diperlukan untuk membuat permainan ini sangat sederhana dan mudah yaitu ; Kalen g bekas, biasan ya bekas kalen g s u su atau sejenisnya. - Tali, biasanya tali terbuat dari serat pisang atau kelapa, panjang sekitar 50 cm. - Minyak tanah - Paku dan martil, untuk membolongi kaleng CARA MEMBUATNYA Cara membuat alat permainan ini sangat mudah yaitu; bekas kaleng susu atau sejenisnya, dibuang bagian atasnya atau dibolongi sedangkan bagian bawah atau pantatnya cukup diberi lubang kecil dengan cara ditokok pakai paku, lalu dimasukkan benang yang telah dise- diakan. Kemudian benang tersebut diberi minyak untuk melicinkan dan memberikan efek suara jika di tarik. Setelah diminyaki maka kaleng dengan tali siap untuk dimainkan. WAKTU DAN TEMPAT Waktu permainan klorok dapat dimainkan kapan saja, tetapi umumnya selalu dimainkan disiang atau sore hari, baik di lapangan, dijalan-jalan desa, atau di kebun 7. PATUNG RAJAWALI Nama permainan ini adalah patung rajawali 2 hanya untuk membedakan dengan nama permainan yang sama namun terdapat perbedaan khususnya dalam hal nyanyian yang dinyanyikan secara bersama oleh seluruh pemain. Permainan ini terdapat di Kabupaten Lingga. PEMAIN Pemain yang terlibat dalam permainan ini antara 4 hingga 8 orang. Dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan anak prempuan atau campuran. Usia pemain antara 4 hingga 12 tahun ATURAN PERMAINAN Hampir sama dengan permainan patung rajawali yang telah disebutkan sebelumnya. Istilah dalam permianan patung rajawali 1 dan 2 sama saja yaitu terdapat istilah Yang jadi dan Mengunci , artinya sama Peratu ran yang diterapkan dalam permainan ini adalah Setiap pemain berdiri secara berdekatan Kemudian seluruh pemain bernyanyi bersama-sama dengan suara lantang dan semangat. Selesai bernyanyi bersama lalu seluruh pemain jadi patung tidak boleh bergerak, siapa yang bergerak dia Yang jadi adapun lagu yang dinyanyikan berbeda dengan rajawali 1 yang telah disebutkan sebelumnya. Lagu yang dinyanyikan adalah: Satu sepatu Dua naik kuda Tiga mentega Empat jangan lompat Lima delima Enam menanam Tujuh baju baru Delapan papan Sembilan naik bulan Sepuluh kue bolu Sebelas pecah gelas Dua belas naik kelas Tiga belas (lari) Setelah sampai pada sebutan Tiga belas semua pemain lari cari tempat lalu jadi patung (mematung). Mematung ini dengan berbagi posisi, mungkin saja tangan satu di atas, tangan di pinggang, kaki terangkat satu dan sebagainya. Berdiri dengan posisi ini, tidak akan berlangsung lama karena tidak tahan atau karena tertawa melihat posisi tema-temannya. Setelah beberapa saat, siapa yang bergerak duluan, dia Yang jadi lalu mengunci teman- temannya (pemain lainnya). o Berikutnya, siapa yang bergerak duluan, dia yang jadi sedangkan yang jadi sebelumnyajadi patung o Begitu seterusnya permainan dilakukan berulang ALAT YANG DIGUNAKAN Dalam permainan patung rajawali versi II sama dengan versi sebelumnya tidak memerlukan peralatan permainan ini sangat sederhana dan dapat dimainkan dimanapun berada, tetapi u mu mnya dimainkan di halaman rumah atau ruang terbuka. WAKTU DAN TEMPAT Waktu yang biasa dilakukan untuk melaksanakan permainan ini biasanya pada siang atau sore hari. Sedangkan tempat untuk melaksanakan permainan ini dapat dilakukan di halaman rumah atau di lapangan pada ruang terbuka. Untuk menentukan lokasi permainan biasanya dilaku kan atas kesepakatan bersama yang dianggap paling sesuai untuk memainkan permainan ini. 8. LULU CINA BUTA Nama permainan ini lulu cina cuta. Permainan ini terdapat di Kabupaten Lingga PEMAIN Pemain lulu cina cuta dapat dimainkan oleh anak laki laki, perempuan atau campuran. Berusia antara 5 hingga 12 tahun ATURAN MAIN Permainan diawali dengan ompiong dan sut - Yang jadi adalah yang kalah sut terakhir. - Kedua mata Yang jadi ditutup dengan sapu tangan atau kain. Dan selanjutnya harus dapat menebak kawannya. Jika tebakannya tepat maka dia akan menjadi Yang jadi - Posisi pemain berdiri mengelilingi yang jadi, sambil menyanyikan lagu Lulu cina cuta Lu banyak tai mata Sekilo dua kilo Tak dapat dibagi dua Lu buta cari saya - Selesai menyanyikan lagu Yang jadi akan berusaha menemukan dan menebak temannya, jika benar maka yang jadi bergantian. Demikian seterusnya hingga berakhir permainan. ALAT YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah sapu tangan/kain WAKTU DAN TEMPAT Waktu pelaksanaan permainan biasanya dilakukan pada siang atau sore hari disaat waktu senggang. Tempat permainan biasanya dilapangan terbuka. 9. LELETOP Main leletop adalah salah satu permainan anak di Kabupaten Lingga. Nama permainan ini leletop disebab- kan karena permainan ini mengeluarkan suara meletup. Sebutan lain permainan ini disebut juga dengan nama buloh, mungkin karena bahan dasar dari permainan ini adalah dari batang bambu/buloh sehingga nama pohon itu menjadi sebutan nama permainan ini. PEMAIN Permainan ini biasanya hanya dimainkan oleh anak laki- laki. Hal itu mungkin karena permainan ini lebih diarahkan p ad a p ermai n an p eran g- p eran gan atau berbu ru . Permainan ini dapat dimainkan oleh individu atau beramai-ramai dan berkelompok ATURAN MAIN Aturan main leletop adalah Setiap pemain harus memiliki leletop masing-masing yang dapat dibuat sendiri atau dibuatkan oleh orang tua mereka. Ukuran leletop atau buloh adalah sekitar 30 cm. diameter lubang yang digunakan paling besar sekitar 1 cm atau lebih kecil agar bunga jambu dapat melekat pada lubang leletop tersebut. Selain batang bambu kecil dengan ukuran tersebut, juga dibuat pendorong dari batang bambu yang lebih kecil yang dapat masuk p ad a lu ban g bambu i n d u k y an g telah d i bu at sebelumnya. Akan lebih baik jika ukurannya sangat pas sehingga memberikan suara yang nyaring. Untuk peluru digunakan bahan buah bunga jambu air atau buah kecil yang masih berbentuk bunga. Selain menggunakan buah bunga jambu dapat juga meng- gunakan kertas yang dibasahi. Cara memainkannya yaitu, buah bunga jambu yang telah disediakan sebelumnya diletakkan di bagian depan lubang. Selanju tnya diketok pakai gagang pendorong hingga bisa muat masuk untuk didorong. Setelah bunga jambu itu pas didepan lubang dan tinggal disorong, maka lalu ditembakkan dengan dimasukkan pendorong bambu kecil dan didorong dengan cepat, maka akan keluar suara meletup. Dar (suaranya unik dan khas) Biasanya sasaran tembakan bermacam-macam, atau dilakukan sebagai senjata dalam permainan perang- perangan antara mereka dalam bermain ALAT YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah: o Bambu kecil berdiameter lobangnya sekitar 1 cm atau lebih kecil o Bambu yang ukuran lebih kecil yang gunanya sebagai pendorong yang dimasukkan ke dalamnya dengan panjang menyesuaikan bambu induk. o Putik bunga jambu sebagai peluru, namun jika tidak ada dapat juga menggunakan kertas yang dibasahi dengan air. CARA PEMBUATAN Bambu yang berukuran diameter lobangnya paling besar 1 cm di potongmenjadi 2 buah, yang satu kira-kira panjang 3 0 c m, sedangk an yan g satu lagi sebagai pegangan yang gunanya sebagai gagang untuk mema- sukkan pendorong, panjangnya hanya sepanjang telapak tangan atau sekitar7 10 cm.

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 02-02-2022

Komunitas Karya Budaya

Aryanto, S,Mn

Desa Merawang Daik Lingga

08166806309

M. YAMIN

JJl. Engku Aman Kelang Daik Lingga

08564459236

Isartika11.13@gmail.com

SYAMSUL ASRAR, S.ST, MM

Jl. Istana Robat Daik Lingga

081277799773

syamsul.asrar@gmail.com

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 02-02-2022

Maestro Karya Budaya

Fadlillah

Daik Lingga

082288467582

Lazuardy

Daik Lingga

085264377740

Ramlan

Daik Lingga

081223817722

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 02-02-2022
   Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 02-02-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047