Endek

Tahun
2015
Nomor Registrasi
201500239
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Bali
Responsive image

Prasasti dari Kintamani, menyebutkan bahwa daerah sekitar danau Batur masyarakat setempat telah menanam serta memperdagangkan kapas keluar daerahnya. Ini membuktikan bahwa di Bali sudah mengenal kapas untuk membuat benang jauh sebelum abad ke XII. Bila kita melihat kamus yang disusun oleh Van Der Tuuk, bahwa disekitar tahun 800 sesudah masehi, tenun Pagringsingan sudah dikenal di Bali. Tenun Pagringsingan ini juga tenun endek dengan sistem teknik pola hiasnya menggunakan dobel ikat pakan dan lungsi.Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan sementara bahwa kebudayaan tenun di Bali sudah dikenal sejak prasejarah dan kebudayaan tenun endek sekitar abad ke VIII masehi.Kain endek adalah kain tenun ikat pakan yang cara pembuatannya dilakukan dengan memberi motif pada benang pakan (benang searah lebar kain) sebelum mulai ditenun. Pemberian motif dilakukan dengan cara mengikat bagian-bagian tertentu dari benang pakan sebelum dicelupkan sehingga terbentuk motif. Benang yang telah diikat, dicelup, dikeringkan, dan digulung pada kumparan yang akan menjalin pada benang lungsi (benang yang arahnya vertikal). Berbeda dengan bentangan benang lungsi, benang pakan yang telah diberi corak tidak akan tampak sampai selesai ditenun.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047