TABUHAN KELITANG TALO BALAK

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101242
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Lampung
Responsive image
I. RUANG LINGKUP TABUHAN KELITTANG TALO BALAK Talo Balak adalah seperangkat alat musik tradisional daerah Lampung yang sudah dikenal oleh masyarakat Lampung pada umumnya. Menurut seorang pelaku seni Ahmad Rifa'i khusus musik Kelittang Talo Balak. Talo adalah suara yang menggema membesar atau pun jauh dan memantul. Sementara istilah Balak adalah tentang wujud maupun bentuk ukuran yang besar dari instrumen Talo itu sendiri. Musik Talo Balak awalnya memiliki sebutan nama sesuai dengan daerah masing-masing. Seperti beberapa nama dalam penyebutan, dengan menyebut : Kelenongan, Kulitang (Kelittang) dan Kulintang adalah sebutan yang umum. Namun untuk masyarakat tradisional Lampung masih menyebut dengan "Kelittang" (Kulitang). Kelittang Talo Balak biasanya digunakan untuk mengiringi tari tradisional seperti : Tari Sigeh Penguten, Tari Cangget dan pada prosesi upacara adat seperti arak-arakan, pelepasan pengantin, nyambut tamu maupun upacara Begawi. Menurut bapak Syahri Suttan Turunan Migo tokoh adat di Kotabumi Lampung Utara menjelaskan bahwa secara adat musik Kulitang Talo Balak merupakan salah satu bagian penting dalam acara upacara adat (Begawei). Diperkuat oleh Bapak Johansyah dan Bapak Rifa'i, sebagai tokoh masyarakat sekaligus seniman musik Kelittang Talo Balak di Kotabumi Lampung Utara. Adapun peranan dan fungsi dari instrumen musikal dalam penggunaan Kelittang Talo Balak untuk mengiringi acara-acara adat maupun upacara Cangget atau Begawei pada suku yang beradat Pepadun. Sumber bunyi yang menghasilkan nada atau tabuhan tersebut berasal dari alat itu sendiri dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari bahan kaya sehingga menghasilkan bunyi berdasarkan fungsi instrumen / irawan / tabuhan Kelittang talo balak sangat berperan dalam pertunjukan baik itu acara begawi, acara cangget, maupun tari – tari tradisional instrumen yang dikeluarkan atau dimainkan dari Kelittang dapat mengatur melodi dalam nada tabuhan. Secara musikal tabuhan Kelittang / kulintang talo balak dapat membentuk tabuhan / irama secara struktur yang berbentuk melalui tangga nada. Adapun struktur tangga nada Kelittang talo balak seperti contoh : D E A B E A B 2 3 6 7 3 6 7 RE MI LA SI MI LA SI Kelittang Talo Balak terdiri dari : 1. Canang / Kelittang / Kelintang 2. Bende 3. Gujih 4. Gong / Talo terdiri dari 2 buah 5. Tetawak / Gong 6. Gender 7. Pepetuk Pada pelaksanaan upacara adat seperti diantaranya Begawi Cakak Pepadun, atau Upacara Cangget Mulei Meghanai, tabuh kelittang akan terdengar di semua unsur acara. Dalam tabuhan kelittang terdapat unsur seni sastra lisan, yaitu saat diucapkannya petuah dan petitih yang merupakan rangkaian pelaksanaan upacara adat. Pada acara Cangget Tabuh Kelittang sangan dominan di dalamnya, karena cangget adalah sebuah rangkaian pertunjukan tari dalam sebuah ritual upacara adat begawi. Tarian di dalam acara cangget dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan dan menjadi tempat para remaja dalam memupuk kepiawaiannya dalam menari. Tabuhan kelittang talo balak di Lampung terutama di Lampung Utara bermacam-macam sebutannya, namun saat ini lebih dikenal dengan “kulintang”. Sedangkan tua-tua adat atau masyarakat dahulu menyebutnya dengan “kelitang”. Berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat Lampung menyebut alat musik tradisional Lampung dengan sebutan “Talo Balak”. Talo balak dapat mengeluarkan bunyi dengan cara dipukul. Sementara nama-nama bunyi dari talo balak disebut dengan tabuh, misalnya tabuh tarei, tabuh sanak miwang diijan, tabuh gupek, dan sebagainya. Tabuhan-tabuhan tersebut digunakan untuk mengiringi upacara adat begawi maupun cangget. Pada warisan budaya ini adalah tabuhan kelittang talo balak, karena sebutan itu merupakan bentuk tabuhan yang ada pada bunyi yang dikeluarkan dari tabuhan kelittang talo balak dan digunakan sebagai alat pengiring upacara adat maupun karya seni. II. Sejarah Singkat Tabuhan Kelittang Talo Balak Musik tradisional pada umumnya merupakan musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun. Masing-masing daerah memiliki lirik khas baik itu bahasa maupun melodinya. Akan tetapi terkadang ada kemiripan dari segi bahan maupun bentuknya. Dalam sejarah perkembangannya, music di Indonesia melalui beberapa tahapan: 1. Masa Sebelum Masuknya Pengaruh Hindu-Budha Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual di masyarakat. Bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat teetentu diyakini memiliki kekuatan magis, instrument atau alat musik yang digunakan pada umumnya berasal dari alam sekitar. 2. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Hindu-Budha Pada masa ini berkembang musik-musik istana atau kerajaan khusus di daerah Jawa. Ketika itu musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan keistanaan sebagai sarana hiburan para tamu raja. 3. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Islam Selain berdagang dan menyebarkan agama Islam, para pedagang Arab juga memperkenalkan budayanya termasuk alat music seperti gambus atau rebana. Sehingga muncul orkes-orkes gambus di Indonesia hingga saat ini. Begitupun musik tradisional Lampung dalam perkembangannya telah mengalami proses akulturasi juga telah bertemu dengan musik tradisional dari Jawa maupun daerah lain. Musik Talo Balak sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) diwariskan secara turun temurun sejak berpuluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun lalu. Talo Balak bagi masyarakat tradisional Lampung mempunyai peranan penting dalam melengkapi perjalanan ritual adat sejak berabad-abad lamanya, sehingga sangat dominan warisan leluhur dalam mengukuhkan kreativitas masyarakat. Oleh karenanya musik dan tradisi sulit terpisahkan dari peradaban manusia. Adapun dalam permainan atau tabuhan talo balak mempunyai nilai-nilai estetik dan makna yang terkandung di dalam tabuhan tersebut. Sebagai contoh pada Tabuh Gupek bahwa tabuhan tersebut ketika prosesi begawi dalam menyambut para tamu yang datang dalam rombongan manjeu. III. Fungsi Tabuhan Kelittang Talo Balak dalam upacara adat Irama / Tabuhan musik Kelittang talok balak sebagai mana diketahui sangat berfungsi dalam hubungan antara emosional alam dan kehidupan manusia dalam bertingkah laku. Dalam penghayatannya tabuhan / irama dari Kelittang talo balak tersebut dapat tumbuh dan menimbulkan rasa keindahan dan estetika didalamnya. Pada upacara adat lampung yang beradat pepadun tabuhan / irama Kelittang talo balak sangat erat hubungannya dalam prosesi upacara adat, selain sebagai pengiring prosesi upacara ada kaitannya dengan pola tingkat laku emosional sebagai eksplorasi disamping itu sebagai penghubung do’a kepada sang pencipta dimasa lalu. Dalam perkembangannya tabuhan Kelittang talo balak ini dimanfaatkan juga sebagai penghubung masyarakat di kampung untuk berkumpul baik melaksanakan prosesi upacara maupun menyaksikan upacara. Sebagai contoh pada acara cangget. Iringan tabuhan kelittang talo balak mengiringi peserta cangget mulai dari kedatangan yang disambut penglaku cangget, untuk memasuki ruangan acara. Kemudian di tempatkan pada tempat yang disediakan hingga acara selesai. Stelah itu, kembali ke tempat masing-masing, bubar secara tertib bersamaan iringan melodi musik tabuhan yang disebut dengan tabuhan ngarak. Sehingga tabuhan kelittang talo balak juga berfungsi sebagai sarana komunikasi, sarana hiburan, kepuasan estetik, pengesahan lembaga adat dan pengikat rasa solidaritas antara masyarakatnya. Tabuhan Kelittang Talo Balak memiliki beberapa instrumen / tetabuhan dan mempunyai nama / judul antara lain : 1. Tabuh Sanak Miwang di Ijan 2. Tabuh Taghi/Tarei 3. Tabuh Lekkai 4. Tabuh Ujan Tuyun 5. Tabuh Samang Ngembub 6. Tabuh Sirang 7. Tabuh Guppek 8. Tabuh Srimendung Serliyah 9. Tabuh Mighul Mulang 10. Tabuh Ngarak Sedikit perbedaan nama – nama dan Jenis-jenis tabuhan dan fungsinya di Marga Sungkay Bunga Mayang diantaranya : 1. Tabuh Jarang (sama dengan sanak miwang diijan) 2. Tabuh hujan lijung (sama dengan ujan tuyun) 3. Tabuh Kelicak Telu (Hampir sama dengan tabuh gupek) Tabuhan Kelittang Talo Balak mempunyai melodi / irama dalam musik lampung disebut tabuhan yang artinya sama dengan melodi / irama adapun jenis tabuhan dan fungsinya di marga abung : 1. Tabuh Sanak Miwang Di Ejan Tabuh Sanak Miwang Di Ijan memiliki arti seorang anak yang sedang menangis di pelataran anak tangga. Tabuh ini dimainkan dengan tempo yang sangat lambat yaitu pada saat upacara adat pernikahan, ketika melepas anak gadis yang sudah menikah dan akan dibawa oleh keluarga pengantin pria. Tabuh ini juga berfungsi sebagai hiburan untuk pengiring tarian yang tenang dan santai. 2. Tabuh Taghi/Tarei Tabuh Taghei adalah tabuh inti dalam acara adat yang khusus dipergunakan untuk mengiringi Tari Cangget (Cangget Agung, Cangget Turun Mandi, Cangget Bulan Bagha), dalam acara adat/begawi seperti : Pemberian Gelar (Cakak Pepadun), Ngambil Gadis, Pelepasan Gadis, Sunatan, dan beberapa acara adat lainnya. 3. Tabuh Lekai Tabuh Tabuh lekai adalah tabuh yang memiliki tempo lambat. Lekai itu sendiri memiliki arti lambat atau jelas, sehingga teknik memainkannya dalam tempo yang lambat dan nada-nada yang dimainkan sangat jelas, perpindahan dari satu nada kenada yang lainnyapun jelas. Tidak ada nada yang dipukul pada saat yang bersamaan. Tabuh ini dipergunakan untuk menghibur para tamu yang hadir dalam acara adat dimaksud. 4. Tabuh Hujan Tuyun Tabuh Hujan Tuyun adalah tabuh yang bertempo cepat yang terinspirasi oleh suasana disaat turun hujan yang disertai angin. Sehingga suasana yang dimunculkan adalah suasana riuh rentak dan dinamis. Tabuh ini biasanya digunakan untuk mengisi kekosongan dan sekaligus menghibur para tamu. 5. Samang Ngembup Tabuh Samang Ngembup terinspirasi oleh suara binatang camang yang sedang memanggil pasangannya, tabuh ini dipergunakan untuk menghibur para tamu. Tabuh ini menggambarkan suasana 6. Tabuh Sirang/Birang Tabuh sirang/birang adalah tabuhan yang dipergunakan untuk membangunkan para pelaksana gawi sekaligus untuk memberi semangat dan menghilangkan rasa kantuk, sehingga tabuhan ini bertempo cepat, dinamis, dan bernada tinggi. Tabuhan ini biasanya dimainkan saat menjelang pagi. 7. Tabuh Gupek Tabuh Gupek adalah tabuh yang memiliki tempo cepat (gupek) yang dipergunakan untuk menyambut para tamu yang tergabung dalam rombongan anjauan/manjau. 8. Tabuh Sermendung Sirliah Tabuh sermendung sirliah adalah tabuh yang bertempo lambat yang dimainkan dari nada tinggi ke nada rendah. Tabuh ini dipergunakan sebagai pengisi kekosongan untuk menghibur para tamu. 5. Tabuh Mighul Mulang Tabuh Mighul Mulang adalah tabuh yang memiliki tempo lambat dan menghadirkan suasana syahdu dan mendayu-dayu. Tabuh ini dipergunakan untuk mengiringi kepulangan rombongan manjau atau acara pelepasan gadis. 10. Tabuh Ngarak Tabuh Ngarak adalah Tabuh yang dipakai untuk mengawal pengantin atau tamu. Mempunyai irama sedang, Tabuk Ngarak ini merupakan perubahan dari tabuh gupek yang mempunyai irama cepat. IV. Nilai dan Makna Tabuhan Kelittang Talo Balak sebagau Alat Musik Pengiring Pada tabuhan musik kelittang talo balak sebagai alat musik pengiring, baik dalam upaca adat, perayaan-perayaan atau pada pagelaran seni pertunjukan, masing-masing memiliki nilai dan maknanya. Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangatlah menpunyai pengaruh besar dalam pelaksanaan ritual pada upacara adat. Misalnya pada Acara Begawi Cakak Pepadun (Pengambilan Gelar) atau perayaan-perayaan tradisi di masyarakat itu sendiri, seperti acara perkawinan. Karena kelittang talo balak sebagai inti dari upacara maupun perayaan yang mana suara-suara dari bunyi kelittang talo balak mempunyai makna penting dalam sebuah upacara ataupun perayaan. Secara emosional peranan kelittang itu sendiri mempunyai makna sebagai penghubung upacara antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan bagian dari jiwa dalam kehidupan masyarakatnya. Adapun ketika tabuhan kelittang talo balak dipergunakan sebagai pengiring musik pada acara pagelaran seni pertunjukan, akan mempunyai nilai penting dalam kelengkapan perjalanan acara atau koreografi dari sebuah pertunjukan, sebagai energi pertunjukan tersebut menjadi kuat dan bermakna. Contohnya ketika tabuhan berbunyi dalam bentuk iringan prosesi pembuka dengan arak-arakan menuju tempat pelaksanaan acara. Maka tabuhan kelittang talo balak sangat berperan sebagai makna yang terkandung dalam prosesi tersebut menjadi hidup. Sehingga tanpa disadari muncullah rasa emosional dari dalam diri dan menjadikan pelaksanaan acara berjalan dengan khidmat Tabuhan kelittaang talo balak memiliki nilai penting yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah pertunjukan maupun upacara adatserta perayaan-perayaan tradisi. V. Tabuhan Kelittang Talo Blak sebagai Bagian dari Ritus Alat musik kelittang talo balak merupakan jenis alat musik daerah Lampung sejak jaman dahulu. Sebelum masehi, bunyi dari tabuhan kelittang talo balak terdiri dari beberapa jenis tabuhan seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan ini. Tabuhan kelittang talo balak memegang peranan peranan penting terutama pada acara adat begawi. Misalnya seperti memanggil para kerabat, penyambut tamu maupun di setiap rangkaian acara. Tabuhan kelittang talo balak tidak hanya digunakan pada acara adat begawi sebagai ritus, akan tetapi tabuhan kelittang talo balak dapat juga digunakan sebagai pengiring sebuah karya tari dalam pertunjukan atau acara pagelaran seni. Untuk itu, tabuhan kelittang talo balak tidak bisa berdiri sendiri sebagai ritus. Hal ini disebabkan ritus adat memiliki tahapan-tahapan, sehingga ketika tabuhan kelittang talo balak dimainkan akan menyesuaikan bagian acara yang akan diiringi. Kalaulah tabuhan kelittang talo balak akan berdiri sendiri, hal itu diluar dari ritual acara adat seperti mengiringi tari, penyambutan tamu atau pertunjukan musik etnik.

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 17-01-2022

Komunitas Karya Budaya

Nani Rahayu/ Penggiat Budaya Lampura

Jln. Asri Gg. Asri No. 139 Tanjung Aman Kotabumi – Lampung Utara

08127913420

nanirahayutari@yahoo.com

Masyarakat Adat Abung

Seluruh masyarakat Abung Nunyai di Kab. Lampung Utara

08127913420

nanirahayutari@yahoo.com

Masyarakat Adat Sungkai

Tersebar di masyarakat Kecamatan Sungkai

08127913420

nanirahayutari@yahoo.com

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 17-01-2022

Maestro Karya Budaya

Johansyah

Jl. Raya Abung Timur No. 97, Kampong Bawang, Melayu

082375040349

syahj4923@gmail.com

Nani Rahayu

Jln. Asri Gg. Asri No. 139 Tanjung Aman Kotabumi – Lampung Utara

08127913420

nanirahayutari@yahoo.com

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 17-01-2022
   Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 17-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047