CAKEE SUMENEP

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101493
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Jawa Timur
Responsive image

CAKE, adalah nama untuk menyebut sejenis makanan pembuka, semacam sop atau capcay. CAKE biasa disajikan dalam acara pesta perkawinan sebagai makanan pembuka, sebelum makanan pokok yang biasanya berupa nasi goreng. Perlu diketahui, dalam tradisi adat di wilayah Kota Sumenep, hidangan yang disajikan dalam pesta perkawinan pada umumnya terdiri atas lima tahapan, yakni 1. minum, 2. Snack, 3. Cake, 4. Nasi goreng, 5. Es. Menu makanan cake di Sumenep pertama kali dibuat pada tahun 1972, oleh Ibu Amaningsih, istri Bapak Imam, seorang pegawai di Kantor Bimas, Kabupaten Sumenep. Ibu Amaningsih yang pada waktu itu masih berusia 25 tahun, mendapatkan ilmu membuat menu makanan cake, berkat kursus memasak yang diadakan oleh IDHATA (Ikatan Dharma Wanita) Kabupaten Sumenep. Adapun guru yang mengajarkan ilmu memasak menu makanan cake adalah Ibu Sadiq, seorang guru SKP (Sekolah Kepandaian Putri) Sumenep, yang juga merupakan guru dari Ibu Amaningsih ketika ia menuntut ilmu di SKP Sumenep. Sebagai seorang istri pegawai kantor Bimas, di mana Bapak Imam, suaminya, sering dipindahtugaskan di wilayah- wilayah Kecamatan se-Kabupaten Sumenep, Ibu Amaningsih selalu mengikuti ke manapun suaminya bertugas. Di wilayah tempat suaminya bertugas, Ibu Amaningsih menjadi pembina PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Dalam organisasi tersebut Ibu Amaningsih selalu mengajarkan berbagai ilmu kepandaian keputrian yang ia miliki kepada ibu-ibu di masyarakat lingkungannya, termasuk kepandaian memasak menu makanan cake. Kepiawaian Ibu Amaningsih dalam membuat menu makanan cake terkenal di seantero Kota Sumenep. Akhirnya Ibu Amaningsih sering dimintai bantuan oleh orang-orang yang akan menyelenggarakan hajatan perkawinan untuk memasakkan menu makanan cake, sebagai menu istimewa dalam sajian konsumsi perhelatan perkawinan di berbagai tempat. Ketika itu, dimanapun ada orang menyelenggarakan perhelatan perkawinan, selalu menyuguhkan sajian menu makanan cake sebagai menu makanan pembuka sebelum sajian nasi. Untuk keperluan itu selalu Ibu Amaningsih diundang untuk membantu sebagai koki yang memasak menu makanan cake. Sebagai balas jasa atas semua bantuannya tersebut, biasanya Ibu Amaningsih diberi ucapan terima kasih berupa barang, kadang-kadang berupa kain, barang pecah belah, atau berupa bahan makanan. Tidak pernah ia menerima ucapan terima kasih dalam bentuk uang. Seandainya ada yang mau memberi ucapan terima kasih dalam bentuk uang, ia juga tidak akan mau menerimanya. Sebagai istri seorang pegawai pemerintahan, ia malu jika sampai menerima tanda terima kasih atas jasa tenaga dan pikirannya dalam memasak cake dalam bentuk uang, karena hal itu dirasa akan merendahkan martabatnya seakan-akan menjadi buruh tukang masak. CAKE dibuat dari campuran bahan berupa daging ayam kampung, lidah sapi, bakwan udang, dengan sayuran berupa wortel, kol, brokol, dan kentang, dengan bumbu berupa mentega, tomat (saus tomat), bawang putih, bawang merah, lada, daun prey, dengan kuah berupa air rebusan tulang ayam kampung. CARA MEMBUAT CAKE: A. Penyiapan bahan: Mula mula disiapkan daging ayam kampung beserta tulangnya. Daging dilepas dari tulangnya, kemudian dipotong kecil-kecil dalam keadaan mentah. Daging ayam yang sudah dipotong-potong digongso dengan menggunakan mentega dan saus tomat. Sementara itu, tulang-tulangnya direbus untuk nanti airnya digunakan guna membuat kuah. Bahan kedua, lidah sapi dipotong kecil-kecil kemudian direbus dengan bumbu garam, sehingga disebut lidah asin. Bahan ketiga, berupa bakwan udang, yakni bakwan yang dibuat dari daging udang halus dengan dicampur sedikit tepung terigu dan telur, kemudian dibentuk bulatan kecil panjang, lalu digoreng, kemudian dipotong kecil-kecil. Bahan keempat adalah sayuran, berupa wortel, kol, dan brokol, semua dipotong kecil-kecil. Bahan kelima adalah kentang, diiris tipis kemudian digoreng. B. Penyiapan bumbu Bumbu utama berupa bawang putih, digecek halus, kemudian digongso dengan menggunakan mentega. Bawang merah, bawang putih dan daun prey diiris tipis, kemudian digoreng kering. C. Proses Pengolahan Air rebusan tulang ayam kapung disaring, air hasil saringannya dilanjutkan direbus hingga mendidih, kemudian dimasukkan saus tomat, bawang putih gecek yang sudah digongso, merica bubuk, garam. Kemudian, dimasukkan daging ayam yang sudah digongso boubend dan saus, lidah asin, bakwan udang, dan sayuran. Terakir dimasukkan bawang putih goreng, bawang merah goreng, dan daun prey goreng. D. Penyajian CAKE rebus ditata pada sebuah piring, kemudian ditaburi keripik kentang, dan di atasnya diberi satu buah cabe. CAKE lebih nikmat disantap dalam keadaan panas


Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022

Komunitas Karya Budaya

Rumah Makan Kartini

Jl. Diponegoro no. 83, Kota Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur

0328662431

meiyenni01@gmail.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022

Maestro Karya Budaya

Ibu Amaningsih

Rumah Makan Kartini Jl. Diponegoro no. 83, Kota Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur

0328662431

meiyenni01@gmail.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022
   Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 02-02-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047