Mongunom manginano adalah salah satu ritual adat yang ada di Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah yang di latar belakangi oleh sejarah yang dituturkan secara turun temurun. Yaitu pada saat Ti Kakaino Fhuwoyo (orang yang dituakan) dan masyarakat Buol lainnya dengan gigih mempertahankan dearah Buol dari serbuan orang-orang Mangindanao yang akan merampas tanah Buol. Pada saat peperangan terjadi di lautan, Ti Kakaino Fhuwoyo terkena tombak dan jatuh ke laut, tiba-tiba muncullah buaya yang menyelamatkan Ti Kakaino Fhuwoyo lalu membawanya ke dasar lautan untuk di obati oleh buaya tersebut. Setelah sembuh kemudian Ti kakaino Fhuwoyo muncul kembali melanjutkan peperangan, ia dibantu oleh para buaya yang telah menyelamatkannya. Kemenangan pun berpihak pada Ti Kakaino Fhuwoyo dan masyarakat Buol pada waktu itu. Sebelum pergi, buaya berpesan kepada Ti Kakaino Fhuwoyo “apabila ada keturunanMu yang sakit sekian lama dan telah berusaha melakukan pengobatan kemana-mana namun belum mengalami perubahan atau ia belum sembuh dari sakitnya. Maka buatlah pengobatan dengan cara Mongunom Manginano”.

Dalam pelaksanaan adat ini, pada malam hari semua bahan-bahan makanan yang dipakai sebagai persyaratan dalam pengobatan ini di letakkan berdampingan misalnya beras pulut putih, hitam, merah dan lain-lain. sebelum pagi harinya akan digunakan dalam acara ritual adat ini.

Ritual Mongunom Manginano di pimpin oleh seorang pelaku Pengobatan. Mula-mula ia membentuk satu buaya kecil terbuat dari nasi pulut putih, kemudian diikuti oleh persyaratan lainnya yang kesemuanya dilakukan oleh sang pelaku pengobatan sampai acara ritual ini berakhir. Biasanya pelaku pengobatan tak sadarkan diri dalam mengobati pasiennya. konon mereka yang masuk ke tubuh sang pelaku pengobatan adalah roh-roh dari buaya-buaya yang dulunya menyelamatkan Ti Kakaino Fhuwoyo