Radap Rahayu

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101316
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Kalimantan Selatan
Responsive image

Sejarah

Asal muasal Radap Rahayu adalah ketika Kapal Peraba Yaksa yang ditumpangi Patih Lambung Mangkurat yang pulang lawatan dari Kerajaan Majapahit, Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai Barito, Kapal Perabu Yaksa kandas di tengah jalan. Perahu menjadi oleng dan nyaris terbalik. Melihat ini, Patih Lambung Mangkurat lalu memuja “ Bantam” yakni meminta pertolongan pada Yang Maha kuasa agar kapal dapat diselamatkan. Tak lama dari angkasa turunlah tujuh bidadari ke atas kapal kemudian mengadakan upacara beradap-radap. Akhirnya kapal tersebut kembali normal dan tujuh bidadari tersebut kembali ke Kayangan. Kapal melanjutkan pulang ke Kerajaan Dwipa. Dari cerita ini lahirlah Radap Rahayu (anonim). Tarian ini sangat terkenal di Kerajaan Banjar karena dipentaskan setiap acara penobatan raja serta pembesar-pembesar kerajaan dan juga sebagai tarian penyambut tamu kehormatan yang datang ke Banua Banjar, Upacara perkawinan, dan upacara memalas banua sebagai tapung tawar untuk keselamatan. Tarian ini termasuk jenis tari klasik Banjar dan bersifat sakral. Dalam tarian ini diperlihatkan para bidadari dari kayangan turun ke bumi untuk memberikan doa restu serta keselamatan. Gerak ini diperlihatkan pada gerakan awal serta akhir tari dengan gerak “terbang layang”. Sayair lagu Radap Rahayu diselingi dengan sebuah nyanyian yang isi syairnya mengundang makhluk-makhluk halus (bidadari) ketika ragam gerak “Tapung Tawar”, untuk turun ke bumi. Seiring lenyapnya Kerajaan Dwipa, lenyap juga Tari Radap Rahayu. Tarian tersebut kembali digubah oleh seniman Kerajaan Banjar bernama Pangeran Hidayatullah. Namun kembali terlupakan ketika berkecamuknya perang Banjar mengusir penjajah Belanda. Pada tahun 1955 oleh seorang Budayawan bernama Kiayi Amir Hasan Bondan membangkitkan kembali melalui Kelompok Tari yang didirikannya bernama PERPEKINDO (Perintis Peradaban dan Kebudayaan Indonesia) yang berkedudukan di Banjarmasin. Sampai saat ini PERPEKINDO masih aktif mengembangkan dan melestarikan Tari Radap Rahayu di kawasan Taman Budaya Provinsi Kailmatan Selatan..

Ragam Gerak Tari Radap Rahayu

Radap Rahayu merupakan tarian klasik yang berakar dari Tari Kerajaan Banjar. Sehingga gerakan-gerakan yang ada tidak berbeda jauh dengan gerak tari Banjar pada umumnya. Meski demikian, gerak dalam Tari Radap Rahayu tetaplah unik karena berkaitan dengan peristiwa yang membentuk kesejarahannya. Secara keseluruhan tari ini tetap ditandai oleh ciri umum. Sikap dadanya tegap dengan langkah-langkah yang tenang dan terukur. Gerak-gerak lengan dengan variasi arah luas, meski tetap dengan posisi stabil pada siku. Gerak yang dihadirkan serba halus dan tertahan dengan gerak leher yang terolah dalam berbagai variasi. Struktur gerak Radap Rahayu dibedakan menjadi dua yaitu gerak murni dan gerak maknawi. gerak murni adalah gerak yang digerap sekedar untuk mendapat kan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti yang jelas. ada beberapa ragam gerakan Radap Rahayu yaitu terbang layang, limbai kisar, dandang mengapak, persembahan, alang menari, lontang setengah, lontang penuh, duduk membunga, tabur membunga. Untuk lebih jelasnya dapat dirincikan sebagai berikut :    

 Tarbang layang

Basik awal: tangan kiri memegang bokor setinggi antara dada dan perut, tangan kanan di depan ada, dengan menyelipkan selendang dijari. Hitungan 1,3,5,7: Gerak kaki jinjit keduanya, lutut ditekuk sedikit, berjalan cepat dengan langkah kecil-kecil menyerong ke kiri, turun naik. Gerakkan tangan kanan limbai ke kiri di atas bokor disamping kiri badan. Hitungan 2,4,6,8: Gerak kaki jinjit keduanya, lutut ditekuk sedikit, berjalan cepat dengan langkah kecil-kecil menyerong ke kanan, turun naik. Gerakkan tangan kanan limbai ke kanan. Gerakan ini dilakukan sebanyak 3x8 (6x) pada gerakan  yang ke-4x gerakan memutar kearah kiri hingga kembali ketempat. Perlahan-lahan duduk dungkul (dengan kedua lutut menempel lantai, ujung kaki diekstensi, tumit menyangga pantat). Dilakukan 4 hitungan. Hitungan ke-4 letakkan bokor dilantai.

Limbai Kisar

Limbai kisar kanan: Hitungan 1-4 Kedua tangan diayun ke atas, kesamping badan dimulai sisi kanan badan. Tangan kanan diayun tinggi lurus ke atas, tangan kiri setengah badan. Arah pandangan mata mengikuti tangan dan pada hitungan ke-4 pergelangan tangan dikibaskan tapak tangan menghadap ke atas dan pandangan melihat ke arah depan. Hitungan 5-8: Perlahan-lahan kedua tangan diturunkan dengan posisi tangan kiri membentuk siku-siku didepan dada dengan telapak tangan membuka mengarah ke kanan sedangkan tangan kanan membentuk siku-siku sejajar dengan bahu dan telapak tangan membuka keatas. Limbai kisar kiri: Hitungan 1-4 Kedua tangan diayun ke atas, kesamping badan dimulai sisi kiri badan. Tangan kiri diayun tinggi lurus ke atas, tangan kanan setengah badan. Arah pandangan mata mengikuti tangan dan pada hitungan ke-4 pergelangan tangan dikibaskan tapak tangan menghadap ke atas dan pandangan melihat ke arah depan. Hitungan 5-8: Perlahan-lahan kedua tangan diturunkan dengan posisi tangan kiri membentuk siku-siku didepan dada dengan telapak tangan membuka mengarah ke kanan sedangkan tangan kanan membentuk siku-siku sejajar dengan bahu dan telapak tangan membuka keatas. Limbai Kisar Berdiri ke Kanan:  Hitungan 1-4 Gerakan tangan seperti diatas tetapi sambil berdiri, ketika kedua tangan dilimbai kekanan, kedua kaki jinjit (mundur kaki kanan hingga kaki kiri berada di depan dan sedikit membuka, membentuk huruf T) Hitungan 5-8: ketika kedua tangan turun perlahan-lahan tumit juga ikut turun dan kedua lutut ditekuk. Limbai Kisar Berdiri ke Kiri: Hitungan 1-4 ketika kedua tangan dilimbai ke kiri langkahkan kaki kanan ke depan hingga membentuk huruf T, kedua kaki jinjit. Hitungan 5-8: Ketika kedua tangan turun perlahan-lahan tumit juga ikut turun dan kedua lutut ditekuk. dan lainnya

Alat Musik & Syair Pengiring Tari

Tarian ini disajikan dengan iringan alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang disebut Panting. Panting dimainkan dengan cara dipetik menggunakan alat berbentuk pipih terbuat dari tanduk kerbau. Permainan Panting biasa disebut bapapantingan dengan diiringi lagu khas daerah Kalimantan Selatan. Alat musik Panting dimainkan bersama dengan peralatan pendukungnya. Dalam pertunjukan Tari Radap rahayu digunakan juga alat musik lain, seperti Terbang atau Rebana, Biola, Seruling, Gong dan Babun. Selain musik, tarian ini juga diiringi oleh nyanyian, syair lagunya sebagai berikut :

Dangar-dangar kami bagiau,

Dangar-dangar kami manyaru,

Ikam turun dikukus manyan,

ikam turun dikukus dupa.

                   Dangar-dangar kami bagiau,

                   Dangar-dangar kami manyaru,

                   Ikam turun jangan saurangan,

                   Bawa-I kawan nang sarasi.

Kami mainjam tangan nang dinginan,

Mamapai pusaka nang badatu,

Ikam turun jangan saurangan,

Bawa-I kawan nang sarasi.

Kostum

Kostum tari adalah salah satu unsur yang membuat sebuah tarian menjadi sangat unik dan semakin indah. Kostum tari merupakan segala sandang dan perlengkapan (aksesoris) yang dikenakan penari di atas panggung. Selain nyaman dipakai, kostum tari juga harus enak dilihat, dan tidak mengganggu gerak penari. Fungsi utama dari kostum dalam karya tari adalah memperjelas tema tari, membantu menghidupkan karakter dan peran penari, membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari dan memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tata busana pada tari ini telah baku yaitu baju layang (baju yang bagian lengan atasnya terbelah dan dipakai oleh remaja putri kerajaan Banjar), selendang berwarna cerah biasanya berwarna kuning, merah atau hijau , tapih air guci yaitu kain yang berukuran panjang tiga meter dan berhiaskan manik-manik motif khas Banjar. Aksesoris yang digunakan pada tari ini adalah kalung samban, bogam baronce, karang jagung, kambang goyang, anting barumbai, gelang keroncong  dan sanggul malang babuntut (Gambar terlampir).

Properti

Properti tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Properti dapat terbuat dari kain, kayu, besi, plastik, tembaga, atau kulit. Properti ada juga yang merupakan bagian dari busana dan aksesoris. Properti yang digunakan pada tari Radap Rahayu adalah bokor berwarna kuning emas berisi beras kuning, dan kembang rampai yang nantinya ditaburkan sebagai simbol menghilangkan hal-hal yang tidak baik diri orang sekitarnya atau yang melihat tari Radap Rahayu Tersebut (Gambar Terlampir).

Tata Rias

Tata rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/ menentukan watak di atas pentas. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan  memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain di atas panggung dengan suasana yang sesuai dan wajar.  Tata rias pada tari ini berfugsi mempertegas karakter. Rias yang digunakan penari Radap Rahayu adalah rias cantik lembut menggambarkan karakter seorang bidadari cantik dan lembut. Make up yang digunakan adalah bedak, lipstick berwarna merah, eye shadow berwarna cerah, pemerah pipi berwarna merah, pensil alis dan catik sirih diantara kening (Gambar Terlampir).


Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 20-01-2022

Komunitas Karya Budaya

Sanggar Perpekindo Banjarmasin

Komplek Kejaksaan Rt 18, RW 16 Kayutangi Banjarmasin

081351601395

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 20-01-2022

Maestro Karya Budaya

Heriyadi Haris

Komplek Kejaksaan Rt 18, RW 16 Kayutangi Banjarmasin

081351601395

0

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 20-01-2022
   Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 20-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047