Sungkui adalah Makanan Tradisional Khas Suku Dayak Taman Sekado berbahan dasar beras Jomak dari padi ladang yang baru di panen yang terdapat di Desa Sungai Lawak, Kec. Nanga Taman, Kabupaten Sekadau. Berasi Jomak adalah padi yang digoneseng dengan kuali besi sampai kering hingga menimbulkan aroma wangi, didinginkan dan di jemur kematahari kemudian di tumbuk agar kulitnya terkupas.
Sungkui sendiri terbuat dari Beras Baru dengan campuran Anak Ikan, dan Udang Sungai, sebagai Persembahan untuk yang kuasa harus yang terbaik dan pertama dari hasil panen Ladang. Sedangkan Daun Pembungkus dan masak Pansuh (Masak Bambu) menandakan jika orang Dayak sangat dekat dengan alam, karena makanan minuman disediakan oleh Alam, makanya kita harus mempersembahkan yang terbaik dari hasil usaha kita kepada sang pencipta Alam tempat dimana kita hidup.
Pada Jaman dahulu masyarakat suku dayak taman Membuat Sungkui saat panen padi Ladang sebagai Lambang ungkapan Terima Kasih Manusia Kepada Tuhan atas Berkat Hasil Panen. Sungkui hanya bisa di temukan pada saat panen Padi Natai (Ladang) dan Pada Posesi Nyemaru (Makan Padi Baru) dan tradisi itu masih lekat kemasayarakat dayak Taman sampai sekarang.
Tahapan Pembuatan Sungkui Dayak Taman Sekado
Cuci Beras Jomak dan tiriskan
Anak Ikan dan Udang Ditaburi garam dan di aduk sampai merata
Bersihkan daun Kumpant dan di Potong Bagian Ujungnya
Lebarkan daun Kumpant dan taruh Beras Jomak di atas daun dan tambahkan anak ikan dan udang yang sudah di taburi garam lalu lipat daunya
Setelah semuanya selesai, Siapkan Buluh masukan Beras yang sudah dibungkus daun Kumpant kedalam Buluh dan diisi air hingga penuh.
Panggang Buluh yang sudah diisi beras yang sudah dibungkus dengan daun Kumpant, tunggu sampai masak.
Setelah Nasi sudah masak, itulah yang disebut dengan Sungkui.
Sungkui siap di Hidangkan.
Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 29-01-2022
© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya