Dayok Binatur

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600306
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Sumatra Utara
Responsive image
Dayok Binatur adalah gambaran hidup sebagaimana ayam hidup. Sesuai degan alasan mengapa ayam dijadikan makanan adat karena memiliki sifat atau ciri yang baik dalam kehidupan yang dapat ditiru salah satunya ayam berkokok pada pagi hari. Menurut Saussure bahasa itu merupakan suatu sistem tanda (sign). Suara ayam yang berkokok dapat dikatakan sebagai bahasa atau berfungsi sebagai bahasa bilamana suara atau bunyi tersebut mengekspresikan pengertian-pengertian tertentu. Bunyi suara ayam yang berkokok memiliki makna bagi masyarakat Simalungun. Apabila dikaji maknanya berdasarkan signifire (penanda) dapat kita ketahui bunyi suara ayam jantan yang berkokok memberikan suatu makna yaitu menyatakan hari telah pagi yang kita sebut sebagai signified (petanda). Suara tersebut merupakan bagian dari sistem konvensi, sistem kesepakatan dan merupakan bagian dari sebuah sistem tanda. Apabila kita lihat dari tampilan Dayok Binatur yaitu sajian masakan yang terbuat dari daging ayam yang dipotong-potong sesuai dengan aturan dalam masyarakat Simalungun. Potongan daging yang kemudian disusun teratur dalam piring disebut sebagai penanda. Karena bentuknya disusun seperti ayam yang hidup atau sajian yang berupa Dayok Binatur tadi mewakili ayam. Makna dari Dayok Binatur itu adalah sebagai petanda.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047