Jolenan Somongari

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600357
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image
Jolenan berasal dari kata dasar jolen, kependekan dari kata aja lalen (bahasa jawa), atau jangan lupa. Kalimat ini mengandung makna mengingatkan kepada masyarakat Desa Somogari agar tidak lupa terhadap Tuhan pencipta alam, dan para leluhurnya yang telah berusaha mendirikan desanya. Jolenan dirayakan bertepatan pada hari Selasa, pasaran Wage, bulan Sapar, pada penaggalan Jawa, setiap dua tahun sekali. Warno Wasito sendiri, tidak mengetahui mengapa harus hari pasaran tersebut, karena tradisi tersebut telah berjalan ratusan tahun yang lalu.Jolenan diwujudkan dalam bentuk gubungan yang terbuat dari anyaman bambu (ancak) yang ditutup dengan anyaman daun aren muda. Bentuk ini mengandung makna, segi empat dibawah, menggambarkan hubungan sesama manusia di dunia. Kemudian keatas semakin mengerucut, hal ini dimaksudkan semua kegiatan di dunia ini, pada akhirnya menyatu untuk menyembah kepada Tuhan sang pencipta. Gunungan tersebut berisi nasi tumpeng, tiga ekor ayam panggang, berbagai macam sayur, pisang, beserta lauk. Kemudian bagian luar dihias dengan buah-buahan dan makanan kecil. Berbagai buah penghias merupakan hasil dari panenan masyarakat desa tersebut. Makanan kecil berbahan baku dari beras dan tepung (pati). Hal ini memberikan makna sebagai wujud hasil bumi Desa Somongari.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047