Upacara Tawur Kesanga Yogyakarta

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600365
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
DI Yogyakarta
Responsive image
Tawur Agung (Kesanga) dilaksanakan sehari menjelang Nyepi yang jatuh tepat pada Tilem Sasih Sesanga. Pecaruan atau Tawur dilaksanakan pada waktu tepat tengah hari. Filosofi Tawur artinya membayar atau mengembalikan yang artinya adalah sari-sari alam yang telah dihisap atau digunakan manusia. Sehingga terjadi keseimbangan maka sari-sari alam itu dikembalikan dengan upacara Tawur/Pecaruan yang dipersembahkan kepada Bhuta sehingga tidak mengganggu manusia melainkan bisa hidup secara harmonis (butha somya). Upacara Tawur Agung di Candi Prambanan dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Upacara ini merupakan salah satu rangkaian upacara dalam menyambut Hari Raya Nyepi atau Pergantian Tahun Baru Caka, dilaksanakan sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi setiap satu tahun sekali,dan bertujuan untuk menjaga keharmonisan antara Buana Agung (alam semesta) dengan Buana Alit (umat manusia).Rangkaian Upacara Tawur Agung di Candi Prambanan diawali dengan Prosesi Mendak Tirta (mengambil air suci) yag diambil dari sumber mata air di kawasan Keraton Ratu Boko, dilanjutkan dengan Mendak Tirta di Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Prosesi Mendak Tirta ini dilanjutkan dengan Pradaksina yaitu mengelilingi Candi Siwa sebanyak 3 kali ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Setalah melaksanakan Pradaksina, Tirta (air suci) dibawa ke Pelataran Candi Prambanan tempat Upacara Tawur Agung berlangsung. Pelaksanaan Upacara Tawur Agung di Pelataran Candi Prambanan dipimpin oleh seorang pendeta didampingi oleh para wasi.Dilaksanakan pada siang hari atau matahari tepat berada di atas kepala. Adapun prosesi yang dilaksanakan:
  1. Upacara Mecaru (kurban)
Merupakan upacara kurban dengan memepersembahkan sesaji beberapa ekor binatang seperti ayam, bebek, kambing dan binatang-binatang lainya. Tujuan dilaksanakan upacara kurban ini adalah salah satu bentuk harmonisasi umat manusia dengan mahluk-mahluk yang tingkatannya lebih rendah daripada manusia, tujuannya agar para mahluk tersebut tidak mengganggu jalannya upacara yang akan dilaksanakan. Selama proses upacara ini berlangsung diiringi dengan suara gamelan (tetabuhan dengan irama keras) dan suasana dibuat menjadi ramai, diselingi dengan mengarak ogoh-ogoh (boneka perwujudan mahluk-mahluk halus yang merupakan cerminan sifat-sifat buruk yang ada pada manusia) pada tempat upacara berlangsung. Ogoh-ogoh ini diarak oleh puluhan orang dan diguncang-guncangkan sehingga tampak seperti sedang menari.
  1. Upacara Mengahturkan Sesaji.
Adapun sesaji yang dimaksud adalah sesaji-sesaji persembahan untuk Sang Pencipta berupa kembang, buah-buahan, kue-kue, dan bentuk-bentuk lainnya yang merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat atas anugerah yang diterima selama ini, di samping itu merupakan wujud permohonan agar Sang Pencipta melndungi mereka dan maenjauhkan dari hal-hal buruk yang mengancam kehidupannya. Upcara menghaturkan sesaji dipimpin oleh pendeta didampingi dengan para wasi, Upacara berjalan dengan khidmat, suasaana menjadi hening karena konsentrasi masyarakat yang berada di tempat upacara terpusat pada kelangsungan jalannya upacara.
  1. Upacara Persembahyangan
Rangkaian dari upacara menghaturkan sesaji dilanjutkan dengan melaksanakan persembahyangan bersama, mohon kepada pencipta dan penguasa alam agar memberikan keselamatan dan kenikmatan bagi kehidupan umat manusia di dunia. Usai melaksanakan persembahyangan bersama, para Wasi memberikan tirta (air suci) yang dipercikkan dan diminum oleh umat yang melaksanakan persembahyangan.Upacara diakhiri dengan ngelorot (mengambil kembali) sesaji yang telah dipersembahkan tadi untuk dinikmati bersama oleh mereka yang hadir dalam upacara Tawur Agung.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047