Belang Banda

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600429
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Maluku
Responsive image
Belang merupakan alat transportasi tradisional yang mereka gunakan sebelum peralatan modern masuk ke Banda. Perahu belang ini memiliki ukuran panjang 40 meter, lebar tengah 2 meter, sedangkan kedalaman atau tingginya adalah 1 meter. Kapasitas daya angkut adalah 36 orang, terdiri dari 1 orang pemuka belang, 1 orang juru mudi, 2 orang juru kabata atau bahasa-bahasa adat, 2 orang penimba ruang ( air yang masuk ketika belang dijalankan dan 30 penumpang. Jumlah masnait dan penumpang dalam sebuah belang mengandung makna yang sakral. Ketika penjajah masuk dan menjajah kepulauan Banda, belang digunakan sebagai alat trasportasi untuk melakukan penyerangan kepada penjajah. Untuk mengenang perjuangan dan perlawanan rakyat banda kepada penjajah, maka setiap tahunnya pemerintah melaksanakan kegiatan lomba perahu belang. Pelaksanaan diawali dengan suatu upacara adat dan bersifat ritual menurut petuah para leluhur. Dalam prosesi Belang adat untuk keluar kampung harus dilakukan upacara Buka Kampung dimana dilakukan upacara tersebut dilakukan dengan melakukan ritual adat di dalam kampung. Dalam ritual itu dilakukan sesajen kepada tempat-tempat keramat yang bertujuan melakukan penghormatan kepada roh nenek moyang. Di dalamnya juga ada tarian adat cakalele dan tarian adat lainnya sesuai dengan tradisi masing-masing kampung adat. Sebelum Belang adat dikeluarkan dari kampung, ada dilakukan ritual-ritual dalam proses pemasangan dan penurunan ke laut. Proses ini bertujuan untuk menghormati para leluhur dan meminta perlindungan baik kepada belang maupun kepada orang-orang yang berada di dalam belang. Ritual yang sering dilakukan belang adat ketika keluar kampung adalah proses Bailele dan lomba belang. Proses Bailele sendiri agak unik dimana belang dibawa menuju tempat-tempat keramat dari masing masing kampung untuk melakukan penghormatan. Sepanjang perjalanan ketua adat memimpin kapata dengan melantunkan lagu-lagu adat yang diikuti oleh seluruh awak belang. Kapata atau lantunan yang berisi kalimat-kalimat penghormatan kepada para leluhur dan tempat-tempat keramat yang selalu menjaga mereka. sedangkan belang nusantara merupakan belang yang dimiliki oleh semua Kampung di Banda baik itu Kampung Adat maupun Kampung biasa. Biasanya belang Nusantara tidak dilakukan upacara adat ketika dikeluarkan dari kampung. Baik belang adat maupun belang nusantara ketika dilombakan sangat diminati oleh seluruh masyarakat Banda.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047