Kebaya Kerancang

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700494
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image

Busana yang resmi harus dikenakan dalam pesta perkawinan oleh ibunda kedua calon/ pengantin adalah kebaya krancang yang dibuat model kartini dengan ujungnya yang sondai (meruncing ke bawah di bagian depan 20 cm - 30 cm dari bagian datar di pinggul) atau bisa juga berbentuk Kebaya Panjang Nyak Betawi, yang bawahnya datar sebatas 3 cm sampai 5 cm di atas lutut yang disebut kebaya panjang.

Bordir krancang merupakan hasil kreasi seni wanita Betawi yang diadaptasi dan kristalisasi budaya yang datang dan menetap itu. Bisa saja berasal dari Cina, Arab, Belanda, Portugis dicampur dengan kemampuan pengolahan dan imajinasi masyarakat Betawi. Bahan kebaya itu dibordir krancang dengan motif kembang pada bagian yang sondai dan pada pergelangan tangan. Para penggunaan busana ini biasanya menjadi pendamping pengantin dalam pesta perkawinan. Kelengkapannya sebagai berikut: - Tata rias wajah menggunakan bedak yang disesuaikan dengan warna kulit pemakai dan busananya sementara rias mata tidak diperkenankan menggunakan cat eye atau fancy look. - Sanggulnya dengan model yang dinamakan konde bunder. Menggunakan kain sarung batik Betawi, Lasem dan Cirebonan dengan kepala kain berbentuktumpal, tombak, buket, susur dan sebagainya. - Alas kaki, selop tutup bertatahkan emas permata yang sekarang diganti dengan mote atau juga polos.

Perhiasan yang dikenakana, antara lain; anting seketel atau giwang asur, gelang listering atau gelang ular, cincin bermata berlian, dan kalung tebar (kalung dapat diganti dengan peniti tag atau peniti cangrang atau peniti rante tiga bahkan bisa juga dengan kalung rante polos biasa berliontin). Keserasian menjadi unsur penting bagi pemakaiannya. Sebagai tambahan dapat dikatakan, peniti rante tiga dan kalung liontin biasanya dipakai oleh ibu-ibu muda usia sementara peniti tag atau peniti cangkrang umumnya dipakai oleh ibu-ibu diatas usia lima puluhan tahun. Namun pada perkembangan di masa sekarang ini, orang lebih mementingkan selera daripada batasan-batasan tradisi yang hingga kini banyak yang belum bisa diungkapkan maksud dan maknanya itu. Mungkin karena pergaulan atau gaya hidup perempuan metropolitan memberikan keleluasaan bagi pemakainya atau karena mode.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

H. Tatang Hidayat, SH

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan.

rudyalbdr@gmail.com, megafebriana99@yahoo.co.id

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB)

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan

rudyalbdr@gmail.com, megafebriana99@yahoo.co.id

H. Tatang Hidayat, SH

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan.

rudyalbdr@gmail.com, megafebriana99@yahoo.co.id

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB)

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan

rudyalbdr@gmail.com, megafebriana99@yahoo.co.id

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047