Kolecer Jawa Barat

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700504
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Jawa Barat
Responsive image

Kolecer adalah sebuah mainan yang paling popular di wilayah Sunda karena merupakan mainan yang ditemukan di berbagai wilayah Sunda. Mainan ini dimainkan bukan hanya oleh anak-anak tetapi juga oleh remaja sampai masa dewasa. Di Kabupaten Subang ditemukan kolecer yang panjangnya mencapai 6-8 meter dan di daerah ini pada musim angin, hampir semua orang memasang kolecer bahkan banyak tempat yang dinamakan pasir kolecer yaitu bukit tempat kolecer itu di mainkan. Di wilayah ini pula ada kolecer yang merupakan warisan turun- temurun.

Para penduduk yang kerja di luar wilayah biasanya pada saat musim angin pulang dahulu untuk memasang kolecer. Unsur rekreasi yang didapat dari kolecer adalah suara yang dihasilkan dari gerak kolecer tersebut. Dalam istilah sunda "nyeguk" tekanan angin yang kuat memutarkan kolecer tersebut sampai melengkung ke belakang dan ketika angin melemah gerakan kolecer kembali tersentak ke depan dan berbunyi "wuuk" suara yang dihasilkan itu yang menjadi kebanggaan pemiliknya. Semakin keras suara yang dihasilkan semakin bagus kualitas dari kolecer tersebut. Kesukaan masyarakat terhadap kolecer juga menyebabkan permainan ini mempunyai tahapan untuk mencapai sebuah kolecer yang sempurna di mulai dari masa anak-anak dengan berbagai tahapan pembelajaran membuat dan memainkan kolecer tersebut.

Pada proses bermain kolecer, seorang anak melalui proses tahapan pembelajaran yaitu dari mulai kolecer palang dua, berupa daun kelapa yang dilepas lidinya, daun yang berbentuk memanjang dijadikan kolecer dengan cara memotong menjadi pendek dengan panjang 10-12 cm. Pada tengahnya ditimbang dengan cara memakai jari telunjuk mencari titik keseimbanganya, dan letak jari telunjuk pada saat terjadi keseimbangan itu yang akan menjadi tengah dari kolecer tersebut. Di tengahnya dipasang pelepah singkong yang dilubangi, dengan cara membersihkan bagian dalamnya, lalu dipasangkan tepat pada titik tengahnya. Lidi dari sisa kolecer tersebut dipakai sebagai gagang putaran. Dan dipakai pembatas dari pelepah singkong lagi. Pada tahapan selanjutnya yaitu malincang kolecer yaitu memelintirkan daun kolecer tersebut yang bagian kanan diputar ke kanan bawah dan yang bagian kiri diputar ke kiri atas. Bentukan tersebut yang menahan angin dan menjadi kolecer itu berputar. Untuk kolecer palang empat, ada 3 macam bentuk kolecer yang pertama mirip dengan palang dua tetapi pada bagian kanan dan kiri antara bolong tengah daun tersebut disobek sejajar, dan dimasukan satu palang lagi.

Proses selanjutnya sama malicang dan memakai gagang. Bentuk lainnya pada kolecer palang dua yaitu dengan menganyam bagian tengah dari kolecer dan pada tengah kolecer menjadi ada bentuk kotak. Bilah lebih panjang dan dilipat menjadi dua, dari dua tersebut menjadi palang kolecer tersebut sehingga menjadi palang empat. Pada pertengahan lipatan empat tersebut membentuk lubang sehingga tinggal memasukan lidi untuk gagang. Bentuk lainnya hampir mirip dengan bentuk pertama, hanya gagangnya memakai lidi utuh yang pada ujungnya disisakan potongan daunnya sebagai penahan kolecer.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Yayasan Kampung Budaya Bolang

Jln. Kampung Bolang, Desa Cibuluh Kec. Tanjungsiang Kab. Subang

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047