Leuit

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700505
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Jawa Barat
Responsive image

Leuit atau lumbung padi merupakan wadah atau tempat untuk menyimpan padi hasil panen warga. Bentuk leuit sekilas seperti rumah panggung namun hanya memiliki satu pintu pada bagian dekat atap dan tidak dilengkapi dengan jendela. Karakteristik leuit bangun ruangnya berbentuk nyikas yaitu kecil bagian bawah dan besar bagian tengah hingga ke bagian atas. Bahan baku yang digunakan untuk membangun leuit terdiri atas kayu, bambu, ijuk, dan daun kiray.

Secara umum, fungsi leuit adalah untuk kepentingan pangan sehari-hari. Selain itu, leuit berfungsi untuk menyimpan padi yang merupakan cadangan hingga panen berikutnya sebagai bentuk ketahanan pangan. Sirkulasi padi di leuit dilakukan dengan cara menyimpan padi yang baru dipanen di atas tumpukan padi yang sudah ada. Sementara untuk mengeluarkannya, padi pada tumpukan yang paling atas diambil terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa pola penyimpanan padi sudah tertata dengan baik. Cara ini membuat padi awet dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama, bahkan hingga 20 tahun.

Di tiga kasepuhan di Kabupaten Sukabumi (Sinar Resmi, Cipta Mulya, dan Cipta Gelar), jenis leuit terbagi tiga, yaitu leuit olot (pemimpin kasepuhan), leuit si jimat (komunitas), dan leuit masyarakat. Pengertian leuit olot adalah leuit yang digunakan untuk kepentingan pemimpin kasepuhan. Leuit si jimat merupakan leuit komunal yang padinya dapat dikeluarkan tatkala ada kekurangan pangan dan upacara tradisional berskala besar. Leuit masyarakat adalah leuit milik warga kasepuhan.

Setiap kepala keluarga rata-rata memiliki 1 - 3 leuit di mana setiap leuit mampu menampung sekitar 1000 pocong/ikat padi kering atau sekitar 2,5 sampai 3 ton. Kapasitas tersebut juga tergantung dari kepemilikan huma dan sawah warga. Ada beberapa aturan yang mengharuskan sebagian kecil hasil panen dihibahkan untuk leuit Si Jimat.

Perawatan leuit dilakukan secara rutin berupa penggantian atap leuit dan pemberian sawen. Lantai leuit juga diberi parupuyan sebagai tempat untuk membakar kayu gaharu (garu). Di beberapa daerah, seperti kampung Naga, untuk mengusir hama tikus yang biasanya masuk dan memakan padi dalam leuit dilakukan dengan menggunakan gelebek, yaitu papan kayu bundar berdiameter 50 cm dipasang di atas empat tiang penyangga leuit. Papan tersebut dapat menghalangi tikus agar tidak naik ke dalam leuit.

Proses memasukkan dan mengeluarkan padi dari leuit memerlukan beberapa tahap upacara yang tidak boleh terlewatkan seperti perhitungan waktu yang tepat dan harus sepengetahuan Olot (pemimpin tertinggi kasepuhan).


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Kampung Urug

Desa Kiarapandak, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat

Kampung Cipatat Kolot

Desa Kiarapandak, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat

Kampung Kuta

Desa Neglasari, Kec. Salawu, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat

Kasepuhan Sinar Resmi

Desa Sirnaresmi, Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

Kasepuhan Cipta Mulya

Desa Sirnaresmi, Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

Kasepuhan Cipta Gelar

Desa Sirnaresmi, Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047