Tenun Serat Gamplong

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700524
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
DI Yogyakarta
Responsive image

Kerajinan tenun di Dusun Gamplong telah dirintis sejak tahun 1950-an, pada waktu itu pengrajin hanya memproduksi tenun gendong untuk menenun agel atau sejenis bagor. Pada tahun 1953 pengrajin mulai menggunakan alat tenun bukan mesin atau dikenal dengan ATBM, dengan produk yang dibuat berupa serbet, belacu, lurik, dan stagen. Namun kini, produk yang dihasilkan oleh pengrajin di Dusun Gamplong semakin berkembang dengan inovasi baru sehingga menghasilkan tenun kreasi baru yang berbahan dasar dari serat alam.

Keahlian menenun yang dimiliki masyarakat Gamplong diperoleh atau diturunkan dari generasi ke generasi. Sebagian besar warga Dusun Gamplong menuturkan bahwa keahlian dan usaha tenun diturunkan dari para orangtua mereka. Dahulu kegiatan menenun hanya dilakukan setelah musim tanam, ketika masyarakat menunggu musim panen tiba. Saat musim tanam dan musim panen, masyarakat sibuk di sawah mereka masing-masing. Sampai sekarang, tradisi ini masih berlanjut. Ketika musim tanam dan musim panen, beberapa penenun memilih untuk bekerja menggarap sawah. Walaupun tidak sedikit yang telah menjadikan kegiatan menenun sebagai mata pencaharian pokok bagi mereka.

Kejayaan Dusun Gamplong dahulu, diawali dengan usaha menenun bagor atau karung goni. Usaha tenun karung goni dilakukan warga Dusun Gamplong pada puluhan tahun lalu. Kemudian usaha berkembang dengan menenun stagen, dan serbet. Saat ini Dusun Gamplong terkenal dengan kerajinan serat alamnya yang berupa beranekaragam benda, seperti tas, dompet, taplak, meja atau karpet.

Keuntungan menggunakan serat alam adalah, disamping bahan baku yang harganya lebih murah, serat alam termasuk bahan yang ramah lingkungan. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik dan mudah diterima pembeli dari luar negeri. Serat alam yang digunakan antara lain, lidi, bambu, eceng gondog, akar wangi, agel, pandan, dan mending. Lidi biasanya didatangkan dari Tasikmalaya. Lidi yang dipilih adalah lidi dengan warna kecoklatan tanpa bintik-bintik kecil. Eceng gondog didatangkan dari daerah Ambarawa, Jawa Tengah maupun sekitaran Pantai Glagah Kulon Progo. Eceng Gondog yang dipilih adalah eceng gondog yang kenyal dan tidak keras, dengan warna coklat. Akar wangi didatangkan dari Gunungkidul, dengan kualifikasi akar wangi yang panjang dan halus. Pandan didatangkan dari wilayah Sentolo. Agel biasanya didatangkan dari Semarang. Mending yang digunakan diambil dari ladang-ladang petani di Kabupaten Sleman.

Proses untuk menghasilkan sebuah karya tenun serat, diperlukan proses yang panjang. Dimana dalam prosesnya diperlukan keuletan, kesabaran dan daya kreatifitas. Misalnya untuk membuat sebuah stagen, pertama-tama benang dicuci terlebih dahulu, kemudian dijemur. Saat ini benang untuk stagen sudah tersedia dalam beberapa pilihan warna. Benang yang ditenun harus dalam kondisi kering sempurna. Setelah itu benang diklos, disekir dan proses terakhir ditenun. Sedangkan untuk menghasilkan sebuah tas tenun serat alam, yang terlebih dahulu dilakukan adalah proses pewarnaan. Bahan direbus dicampur dengan pewarna sesuai dengan warna yang dikehendaki. Kemudian bahan dijemur dibawah sinar matahari langsung hingga kering sempurna. Proses berikutnya adalah proses menenun, bahan bisa dicampur denagn serat alam lain, misalnya enceng gundog dengan akar wangi. Setelah ditenun berupa lembaran, kemudian lembaran tersebut dijemur kembali. Selanjutnya lembaran serat alam dijahit sesuai pola yang diinginkan.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Pak Waludin

Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047