Pakkarena

Tahun
2013
Nomor Registrasi
201300055
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Sulawesi Selatan
Responsive image

Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Makassar. Tarian ini sangat enerjik, terkadang juga begitu hingar bingar oleh musik, namun diiringi oleh tarian yang sangat lambat lemah gemulai dari para wanita muda. Dua kepala drum (gandrang) dan sepasang instrumen alat semacam suling (puik-puik) mengiringi dua penari tersebut.

Terdapat dua versi tentang sejarah awal mula tarian ini. Versi pertama menyatakan bahwa tarian Pakarena berawal dari kisah mitos perpisahan penghuni negeri kahyangan (boting langi) dengan penghuni bumi (lino) zaman dulu. Sebelum detik-detik perpisahan, boting langi mengajarkan penghuni lino mengenai tata cara hidup, bercocok tanam, beternak hingga cara berburu lewat gerakan-gerakan tangan, badan dan kaki. Gerakan-gerakan inilah yang kemudian menjadi tarian ritual saat penduduk lino menyampaikan rasa syukurnya kepada penghuni boting langi.

Versi kedua menceritakan pada awal nya Kerajaan Gowa sedang mengalami kekacauan karena banyak kerajaan kecil yang berseteru satu sama lain. Pada saat kekacauan tersebut datanglah seorang putri dari langit bernama Tomanurung yang mengaku sanggup menyelesaikan persoalan Gowa dan mempersatukan negeri dan membawa kesejahteraan. Maka dari itu para raja Gowa kemudian serentak mengangkat Tomanurung menjadi raja karena merasa lelah dengan perseteruan yang terus menerus. Oleh karena itu sang putri kemudian mengajarkan adat-istiadat dan tata krama dalam bermasyarakat. Konon sang putri tersebut mengajarkan semua itu melalui gerakan-gerakan yang kemudian dijadikan tarian pada masa itu. Tarian dalam Bahasa Makassar disebut karena, kemudian akkarena, dan menjadi pakarena.

Tarian Pakarena dibawakan oleh 3,4, 6 atau lebih penari yang kesemuanya adalah perempuan.Tarian ini lebih banyak mempertunjukkan gerak tangan yang terayun ke samping (kiri-kanan) dan ke depan secara beraturan dan lamban, namun gerakan tangan tersebut terangkat paling tinggi hanya setinggi bahu dan tidak pernah terangkat hingga setinggi kepala sedangkan tangan kanannya memegang kipas.

Pandangan penari selalu tertuju ke lantai dengan jarak sejauh dua atau tiga meter dari ujung kakinya. Gerakan kaki hanya bergeser ke kanan, kiri, depan dan belakang dan tidak terangkat dari permukaan lantai.

Gerakan tari pakarena terdiri dari 12 macam gerakan. Gerakan tersebut adalah:

- Sambori'na (berteman)

- Ma'bring kassi' (bermain di tepi pantai)

- Anging Kamalino (angin tanpa berhembus)

- Digandang (berulang-ulang)

- Jangan lea-lea (ayam yang mundur-mundur sementara berkelahi)

- lyolle' (sebelum bernyanyi ada seperti aba-aba) nyanyian tengah malam

- So'naya (yang bermimpi)

- Lambassari (hari timur)

- Anni-anni (bagaimana kecewa membuat benang)

- Leko' Bo'dong (bulan itu bulat)

- Sanro Beja (dukun beranak)

- Dendang (permulaan sebelum menyanyi)

Pada saat melakukan tarian pakarena, berikut adalah jenis pakaian dan aksesoris yang digunakan:

- Baju Bodo (warna hijau dan merah)

- Sarung/tope, ialah sarung polos tidak bercorak dan hanya warna, putih, kuning.

- Selendang

- Kipas

- Kutu-kutu (mahkota)

- Pinang Goyang (tusuk konde)

- Bunga Nigubah (bunga gubahan) sanggulannya disebut simboleng, yang terdiri dari dua macam:

a. Simboleng Bunga Sibolo, digunakan untuk pesta biasa

b. Simboleng Patinra' digunakan untuk pesta adat/resmi

- Bangkara (anting-anting)

- Rante (kalung)

- Sipasang Jama' (azimat)

- Sulepe Pata-pata

- Ponto La'bu (gelang panjang)

- Tamba (gelang kecil)

Syair-syair yang dipergunakan dalam nyanyian pada saat mengiringi tari pakarena biasanya selalu berubah-ubah sesuai dengan makna dan tujuan dari acara. Misalnya bila tarian dipertunjukkan untuk menyambut pahlawan-pahlawan perang atau pada pesta-pesta kebesaran Iainnya maka akan dinyanyikan lagu yang bertemakan kepahlawanan. Dahulunya nyanyian yang mengiringi tarian disebut dengan royong, yaitu nyanyian yang tidak menggunakan syair dan hanya menggunakan ritme suara sampai lagu ini selesai.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047