Maccera Manurung Kaluppini (Enrekang)

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700562
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Sulawesi Selatan
Responsive image

Maccera Manurung adalah tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Enrekang khususnya di daerah Kaluppini, Acara Maccera Manurung ini merupakan salah satu ritual pengungkapan rasa syukur atas keberhasilan tanaman pertanian. Masyarakat sangat antusias untuk melakukan tradisi ini karena hanya dilakukan setiap 8 tahun sekali. Bukan masyarakat Enrekang saja bahkan masyarakat dari luar provinsi bahkan perantau pun berdatangan untuk ikut merayakan upacara adat tersebut.

Upacara ini berlangsung selama 4 hari berturut-turut. Adapun larangan (pemali) yang tidak bisa di lakukan pada saat di area Maccera Manurung, adalah: memakai pakaian berwarna kuning; merokok; memakai mas; memakan ubi jalar, kacang tanah, kambing dan kerbau putih; membawa atau menyalakan lampu senter atau lampu sorot lainnya; dan membawa senjata tajam. Upacara adat ini dipimpin oleh tetua adat setempat dan berlangsung dalam beberapa tahapan. Proses awal yaitu menabuh gendang semalam suntuk tujuannya untuk membangkitkan tanah. Masyarakat meyakini tanah adalah inti dari seluruh jagad. Pada hari pertama acara khususnya hari jumat, pada saat itulah masyarakat melakukan salah satu bagian dari Maccera Manurung yaitu "mapanongo gandang" yang artinya membawa "turun gendang". Dimana gendang tersebut di keluarkan dari masjid, lalu dijemur sebentar di atas batu, kemudian di gantung. Setelah itu gendang dipukul satu sekali sebagai peresmian pembukaan acara Maccera Manurung.

Ritual selanjutnya yaitu liang wae, yakni mengeluarkan air dari pusat bumi. Ritual ini diawali dengan berdoa di sebuah lubang tempat air keluar. Lubang tersebut apabila airnya diambil tidak akan berkurang dan tidak pula bertambah. Masyarakat setempat meyakini air tersebut membawa berkah. Air itu pun akan mejadi rebutan oleh masyrakat. Acara keesokan harinya adalah ma'peong yaitu memasukkan beras ketan ke dalam bamboo kemudian disiram santan lalu di bakar. Acara Ma'peong ini sebagai sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang telah diperoleh masyarakat. Puncak dari tradisi Maccera Manurung yakni dengan melakukan hajatan penyembelihan hewan berupa kerbau, sapi, dan ayam yang jumlahnya sangat banyak. Dimana daging tersebut dimasak secara bersama-sama dan bumbunya hanya berupa garam. Daging ini nantinya akan dibagikan ke setiap masyarakat yang hadir untuk dimakan bersama dengan menggunakan daun jati. Berakhirnya acara hajatan ini, maka berakhir pula acara Maccera Manurung.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Komunitas Adat Kaluppini

Kab. Enrekang

Komunitas Adat Kaluppini

Kab. Enrekang

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

DR. MUNSI LAMPE, MA

Perum Dosen Unhas Tamalanrea Bg 57 Tamalanrea Jaya

munsilampe257@gmail.com

DR. MUNSI LAMPE, MA

Perum Dosen Unhas Tamalanrea Bg 57 Tamalanrea Jaya

munsilampe257@gmail.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047