Enbal

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700583
Domain
Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta
Provinsi
Maluku
Responsive image

Dalam sejarah lokal masyarakat Kei ditemukan bahwa tahun 1912 Abdul Hamid Rahayaan salah satu raja di Kepulauan Kei merantau ke Pulau Bali, dan saat kembali ke Kepulauan Kei, membawa jenis singkong beracun dan kemudian dibudidaya di Pulau Kei Besar. Tanaman ini kemudian disebarkan ke seluruh Kepulauan Kei, karena jenis singkong ini dibawa dari Bali maka belum ada namanya sehingga orang Kei menyebutnya dalam bahasa Kei yaitu enbal yang artinya; Ubi Bali.

Proses pengolahan enbal secara tradisional melalui beberapa tahapan yaitu: pencabutan, pengupasan, pembersihan, pemarutan, pengeringan untuk memisahkan ampas singkong dari sarinya, penghancuran ekstrak singkong menggunakan lesung atau mesin, dan penghalusan dengan cara ditapis sehingga menjadi bahan tepung singkong yang kemudian diolah menjadi berbagai jenis makanan enbal.

Adapun tahapanya sebagai berikut: Proses budidaya tanaman singkong beracun atau manihot esculenta crant ini dimulai dengan pembersihan lahan dari rumput dan pepohonan, dibiarkan sampai dua minggu agar rumput menjadi kering kemudian dibakar.

Secara umum masyarakat Kei seperti halnya masyarakat di kawasan lain di Indonesia memanen singkong beracun dengan cara mencabut tanamannya. Setelah umbinya diambil, batangnya disetek atau dipotong berukuran 13-14 cm lalu ditanam kembali. Setelah usia singkong berumur 8 (delapan) bulan sampai 1 (satu) tahun singkong sudah siap untuk dipanen. Ada beberapa jenis enbal, yaitu: 1. Enbal Lev-Lev (Enbal Goreng): Diolah dengan digoreng atau disangrai hingga tepung menjadi gumpalan-gumpalan kecil dan kenyal; 2. Enbal bubuhuk : diolah dengan cara tepung enbal dimasukan kedalam wajan yang telah dipanaskan terlebih dahulu kemudian dibuat berbentuk martabak (berbentuk bulat), hingga berwarna kecoklatan;3. Enbal Bunga : diolah menggunakan alat, Porna besi (baobes) berbentuk bulat dengan motif bunga, porna ini dipanaskan terlebih dahulu lalu tepung enbal dimasukan dengan menggunakan gelas kemudian sampai adonan berwarna merah kecokletan;4. Enbal Kacang : tepung enbal dicampur dengan gula dan kacang kemudian dipanggang dengan cetakan persegi empat sampai tunggu sampai berwarna kecokletan.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047