- Nomor Registrasi
- 201800614
- Domain
- Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Adat tradisi merupakan bagian dari budaya. Salah satu adat tradisi tersebut adalah Ngobeng, sebuah sebutan untuk Ngidang atau hidangan yang merupakan sistem penyajian makanan dalam acara adat, seperti pernikahan, khitanan, dan syukuran. Tradisi Ngobeng telah ada sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam. Tradisi ini adalah tradisi Islam karena sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yaitu makan bersama duduk bersila dan makan menggunakan tangan secara langsung. Ngobeng adalah sebuah tradisi warisan Kesultanan Palembang Darussalam yang memiliki nilai flosofis yang tinggi kini terhempas oleh akulturasi budaya ‘datangan’. Sehingga banyak dari masyarakat Palembang, khususnya di kalangan anak muda masih merasa asing dengan tradisi ini. Ngobeng adalah salah satu tradisi kental masyarakat Palembang dalam menjalani kebersamaan, tradisi ini biasa dilakukan pada saat ada acara sedekahan (kendurian), pernikahan dan lain sebagainya. Ngobeng sendiri dilakukan dengan cara bersusun berdiri secara shaf, dengan mengoper makanan/hidangan ke tempat makan acara sedekahan. Maksudnya dari satu orang ke orang berikutnya. Tujuannya agar makanan cepat sampai ke tempat yang disediakan dan beban orang yang mengangkat makanan akan lebih ringan. Akan tetapi ngobeng hanya bisa kita temui di tempat acara sedekahan yang tamunya makan secara hidangan (duduk lesehan, satu hidangan 8 orang). Sayangnya adat ini sekarang sedikit sekali yang menggunakanya, lama-lama adat ini akan hilang, karena masyarakat Palembang asli sendiri lebih cenderung menggunakan prasmanan.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018