Kias

Tahun
2018
Nomor Registrasi
201800661
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Lampung
Responsive image
Tradisi kias merupakan upaya penyatuan tradisi antara kelompok adat peminggir dengan pepadun. Tradisi lisan kias adalah syair curhatan hati yang berbentuk lirik dan naratif yang biasanya ditampilkan pada acara pernikahan. Kias dinyanyikan atau ditampilkan dari sehabis isya’ hingga menjelang subuh seperti halnya pertunjukan wayang kulit di Jawa.tradisi kias ini berhubungan dengan piil pesengiri yaitu suatu tradisi untuk mempertahankan martabat seorang dalam status sosial di masyarakat. Terdapat perbedaan nama kias dalam masyarakat Lampung, jika di kecamatan Kalianda syair yang dinyanyikan pada acara pernikahan tersebut adalah kias, namun didaerah kecamatan lain terkenal dengan nama wawacan, sakiman, pepacokh, dan hehiwang. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa masyarakat Kalianda melakukan inovasi dengan menyatukan empat kesuastraan lisan tersebut menjadi satu bentuk yaitu kias. Pada awalnya kias hanya ditampilkan dirumah adat. Pekias(pencipta kias) berdiri ditengah lalu dikelilingi para penonton. Seorang pekias adalah orang yang mempunyai kreativitas dalam pembuatan syair, karena syair dibuat secara spontan dan dinyanyikan dengan suara merdu tanpa iringan musik apapun. Pembuatan kias juga tergantung suasana dari orang yang mendengarkan dan juga suasana pada saat acara itu. Misal: jika yang datang anak muda maka isinya asmara/cinta, jika yang datangh orang-orang tua, maka kias berisi tentang perjuangan-perjuangan tokoh yang heroik atau nasehat-nasehat untuk mempertebal iman dengan melakukan ibadah dan lain sebagainya. Salah satu contoh kias berjudul “Kias khanda Kumbang” (janda kembang) ciptaan Imam Rojali yang berisi tentang seorang pengantin yang baru menikah namun suaminya meninggal. Fungsi kias antara lain: sebagai hiburan invidu dan masyarakat, edukasi masyarakat, pergaulan dan silaturahmi. . Melalui seorang tukang Kias yang tampil disebuah perhelatan, mengapa ditunggu-tunggu karena dalam penampilannya seorang tukang Kias akan menampilkan cerita yang mengajak larut dalam cerita yang dinamis. Artinya Kias dapat menampilkan gegap gempita cerita kepahlawanan heroik, kejenakaan tokoh dalam puisi narasi dan pantun namun juga cerita tentang kesedihan dalam penampilannya seorang tukang Kias dapat pula menyajikan pantun serta puisi dimaksud dengan media gambus buho, untuk menambah dramatis cerita Kiasnya dan menambah unsur pertunjukan mengikuti zaman.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047