Zapin Betawi

Tahun
2018
Nomor Registrasi
201800676
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image
Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia memiliki banyak seni pertunjukan tradisional. Salah satunya adalah Tari Zapin Betawi. Keunikan tarian ini adalah percampuran kebudayaan Arab Hadhrami dengan kebudayaan Betawi. Dalam bahasa Arab, Zapin berarti menari atau gerakan kaki. Tari Zapin pertama kali dibawa oleh para pedagang Arab yang berasal dari Hadrahmaut atau yang biasa disebut dengan kaum hadhrami, kemudian baru pada perkembangan selanjutnya melibatkan pula orang-orang Betawi terutama yang tertarik pada tarian ini. Secara umum, tari Zapin Betawi tergolong ke dalam Zapin “Arab” bukan Zapin Melayu. Sebutan Zapin Betawi muncul dikarenakan tarian ini berkembang di Jakarta dan di kalangan orang Betawi. Saat ini tari Zapin Betawi sudah semakin banyak mengalami perkembangan di berbagai unsur pendukungnya. Perkembangan yang terjadi ternyata juga menyebabkan terjadinya pergeseran fungsi dari tarian ini, dari tari sosial/ pergaulan menjadi tari pertunjukan Secara umum, Tari Zapin merupakan salah satu kesenian bangsa “Arab” yang berakulturasi dengan kebudayaan Indonesia. Seiring dengan perkembangan dan penerimaannya di kalangan masyarakat, maka jenis seni tari ini pun kemudian terbagi menjadi dua, yaitu: Zapin Melayu dan Zapin Arab. Zapin yang berkembang di Jakarta, kemudian dikenal dengan sebutan Zapin Betawi. Tari Zapin Betawi ini yang kemudian berkembang di hampir seluruh wilayah Jakarta. Perkembangan Tari Zapin, baik Zapin Melayu ataupun Zapin Betawi, semakin menambah khasanah tarian yang ada di Indonesia. Seni Tari Zapin khususnya Zapin Betawi merupakan seni tari yang ada dan masih terus berkembang di kalangan masyarakat Betawi. Seni tari ini masih dapat bertahan sampai sekarang di karenakan kekhasan yang berbeda dengan seni tari lainnya. Seperti halnya sebuah seni pertunjukan, Tari Zapin Betawi merupakan bagian dari sebuah pertunjukan yang sangat mempesona. Pada tarian ini penonton akan disuguhkan dengan aksi pertunjukan gerak tari yang menghibur disertai dengan seluruh unsur tari seperti keseragaman gerak, kerapihan kostum dan yang tidak tertinggal yaitu iringan orkes gambus yang memukau. Seluruhnya terkonsep menjadi sebuah pertunjukan audio visual yang apik dan juga menghibur. Berdasarkan pembagian kelompok tari, seni Tari Zapin Betawi tergolong ke dalam jenis seni tari pergaulan. Akan tetapi, meskipun Tari Zapin Betawi tergolong seni tari pergaulan, dalam menarikannya tetap terdapat aturan-aturan tegas yang harus ditaati oleh seluruh penari. Aturan-aturan tersebut bukan untuk membatasi gerak dan nilai dari Tari Zapin Betawi sebagai tari pergaulan, namun cara ini lebih menekankan untuk mempertahankan nilai tradisi di dalamnya. Nilai tradisi tersebut yang nantinya akan dapat membedakan antara Tari Zapin Betawi dengan Tari Zapin dari daerah. Tari Zapin Betawi pada awal perkembangannya merupakan jenis tari pergaulan yang dipilih sebagai salah satu media penyebaran agama Islam. Jenis tarian pergaulan, pada awal mula perkembangannya memiliki beberapa fungsi yang sesungguhnya yaitu menggambarkan pergaulan antar warga, fungsi pembentukan semangat kebersamaan, sebagai media untuk mengungkapkan perasaan gembira dalam pergaulan antarsesama, sebagai sarana sosialisasi, enkulturasi nilai-nilai budaya, dan fungsi sebagi hiburan. Keunikan yang paling pokok pada tari Zapin betawi ini adalah tidak terlalu menekankan pada gerakan kepala, tangan, tubuh, dan gerakan di bagian badan. Gerakan pada tarian ini terpusat pada bagian kaki dengan memakai 2 pola langkahan, yakni langkahan biasa dan juga langkahan kecil. Langkahan kaki dengan arah menyudut dan langkahan kaki yang membentuk mata panah adalah ciri yang paling khas di dalam tari Zapin Betawi. Langkahan ini merupakan langkahan pokok di dalam tari Zapin. Adapun untuk gerakan kakinya akan membentuk garis lengkung baik berupa setengah lingkaran, lingkaran penuh, maupun spiral dianggap sebagai variasinya. Dalam tari Zapin betawi ada 4 jenis pola gerakan kaki, yakni pola pokok, konde, putaran tiga, dan setengah putaran. Keempat pola langkahan tersebut, sekaligus juga dipakai dalam satu penampilan, artinya pola langkahan ini adalah satu kesatuan. Lamanya melakukan satu pola langkahan kaki ini dihitung berdasarkan dari irama lagunya, bisa 2 kali 4 hitungan, atau 3 kali 4 hitungan. Hal ini akan sangat tergantung pada kemauan para penari. Penari bisa saja membuat rumus perpindahan pola langkahan kaki secara spontan, seperti 2x4, 3x4, 1x4 dan seterusnya. Tari Zapin termasuk ke dalam tarian yang mempunyai pola lantai yang sangat bervariasi. Setiap variasinya biasanya selalu diawali dengan langkahan mentudut ke arah kiri. Dan untuk akhir variasinya juga akan selalu kembali ke titik semula. Seperti telah dikatakan sebelumnya, gerakan tari Zapin betawi ini terpusat pada gerak langkah kaki. Gerak pokok di dalam langkahan tersebut adalah gerak berjalan menapak (jinjit) sebelah kaki. Tetapi, sering pula divariasikan dengan berbagai gerakan seperti menendang. Enkulturasi nilai-nilai budaya pada Tari Zapin bermakna bahwa Tarian ini sebagai salah satu media dalam menanamkan nilai-nilai budaya yang Islami kepada masyarakat Betawi. Keseluruhan unsur yang ada pada tarian ini mengarahkan kepada masyarakat Betawi untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu wujudnya dapat dilihat dari para penari Tari Zapin Betawi yang seluruhnya laki-laki tanpa melibatkan para penari perempuan yang bermakna bahwa perempuan harus dapat menjaga kehormatannya dengan tidak menari-nari di depan umum. Selain itu, fungsi dari Tari Zapin Betawi yang di awal perkembangannya menjadi salah satu media penyebaran Islam perlahan mulai ditiru, dihayati, dan dikembangkan oleh masyarakat Betawi sebagai bagian dari kebudayaan mereka. Tari Zapin termasuk ke dalam tari pergaulan juga diperkuat lagi dengan berbagai ciri saat pertunjukannya, seperti adanya unsur improvisasi, spontanitas, dan tidak jarang ada juga unsur ketidakformalan di dalamnya. Unsur ketidakformalan tersebut dapat dilihat pada segi kostum, serta tidak terdapatnya aturan yang mengikat dari segi koreografinya. Selain itu, tidak terdapatnya jarak antara penonton dengan penari ketika tarian ini dipertunjukan juga semakin menegaskan bahwa Tari Zapin Betawi tergolong ke dalam tari pergaulan.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047