Tari Topeng Endel Tegal

Tahun
2018
Nomor Registrasi
201800722
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image
Data Sejarah Di dalam buku Tari Topeng Khas Tegal dari Disparbud Kab Tegal merujuk pada buku Kesenian Tradisional Tari Gaya Tegal Selayang Pandang karangan Soipah (2007). Keberadaan Tari Topeng sejak masa kekuasaan Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Konon di Majapahit selalu menyelenggarakan keramaian rakyat setiap tahun guna memperingati penobatan raja. Dari daerah harus mengirimkan untuk tampilan tarian di hadapan raja. Hayam Wuruk sangat menyukai tampilan Tari Topeng. Khusus tari topeng endel pada jaman dulu digunakan untuk mbarang (ngamen keliling) dengan imbalan padi. Lama kelamaan tarian tersebut menjadi tradisi seni di masyarakat. Namun masa Islam tarian ini mulai berkurang dan hanya sebagian kecil masyarakat yang menjalankannya. Hingga masa semakin majunya teknologi, tampilan tarian hanya diiringi oleh kaset dan lama kelamaan semakin aus. Usaha Membangkitkan kembali Berkat pemikiran Bu Wuninggar (waktu itu Staf Dinas P dan K Kab Tegal) untuk menghidupkan lagi Tari Topeng, terutama Tari Topeng Endel dengan menampilkan Ibu Suwitri (Penari Topeng usia 70an th). Ibu Suwitri merupakan keturunan dari penari topeng yang tadinya berjumlah 12 tarian. Namun beliau hanya mampu menarikan 6 tarian. sejak tahun 1997 Tari Topeng Endel didokumentasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Kemudian pernah mengikuti Festival Tari Tradisional se-Jawa Tengah dan mendapat Juara Harapan I. Tahun 2001 mulai digali oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal mulai dari iringan dan gerak. Tari Topeng ini lebih dikenal masyarakat Kabupaten Tegal khususnya pendidik, siswa-siswi serta masyarakat. Tahun 2003 mendapat penghargaan dari Presiden RI bertempat di Taman Budaya Surakarta. Mulai tahun 2001, Dinas P dan K Kab. Tegal mulai mengadakan sosialisasi kepada guru-guru tari agar guru-guru tari mengetahui dan mengajarkan kepada siswa. Dinas P dan K Kab. Tegal berusaha mendokumentasikan dan terus mensosialisasikan hingga tumbuh kelompok-kelompok tari semakin banyak bermunculan dan pada tahun 2007 mampu menggelar tari topeng massal yang diikuti oleh 1700 penari. Tari Topeng Endel secara gerakan dan bentuk topeng lebih fleksibel dibandingkan ke-6 Tari Topeng yang lain, karena Tari Topeng Endel tidak memerankan seorang tokoh dan bisa disajikan secara massal. Oleh Pemerintah kabupaten Tegal, tari Topeng Endel selalu dibuat pagelaran secara massal setiap HUT Kabupaten dan ditampilkan saat menyambut tamu. Selain ditampilkan oleh pemerintah, Tari Topeng Endel juga bisa ditampilkan dalam hajatan seperti pernikahan. Diskripsi Tari Topeng merupakan salah satu tarian tradisional dari Kabupaten Tegal. Pada umumnya ciri khas Tari Topeng Gaya Tegal terletak pada gerak tari, pahatan topengnya, maupun iringan karawitannya. Pahatan topengnya cukup halus, sederhana, lugu dan lucu, raut wajahnya mirip dengan wajah tokoh-tokoh Wayang Golek, Sedangkan iringan karawitannya menggunakan gending-gending khas Tegal dimana peranan kendang sangat dominan.Tari Topeng Gaya Tegal pada mulanya ada 12 (duabelas) macam, namun pada saat ini tinggal 6 (enam) macam yang masih dapat ditarikan diantaranya: 1. Tari Topeng Endel, warna topeng putih berbentuk wajah cantik yang menyungging senyum, gending adalah lancaran ombak banyu laras slendro pathet manyuro. 2. Tari Topeng Kresna, warna topeng merah jambu dengan bentuk wajah tampan, gending adalah lancaran klenderan naik lancaran praliman. 3. Tari Topeng Panji, warna topeng putih dengan bentuk wajah bagus, gending adalah lancaran gunungsari laras slendro pathet 6. 4. Tari Topeng Kiprahan Patih, warna topeng merah tua dengan bentuk wajah sangar, gending adalah lancaran klendrong laras slendro pathet manyuro. 5. Tari Topeng Lanyapan Alus, warna topeng kuning gading dengang bentuk wajah bagus, gending adalah lancaran lagon Semarangan laras slendro pathet 6. 6. Tari Topeng Kelana, warna topeng merah tua dengan bentuk wajah garang, gending adalah lancaran truntung laras slendro pathet manyuro. Dari ke-6 jenis tari topeng tersebut, Tari Topeng Endel yang paling terkenal, karena memiliki beberapa keistimewaan, antara lain: • Dapat ditarikan secara massal, sedang yang lain tidak • Hanya dapat ditarikan oleh perempuan, sedang yang lain ditarikan oleh laki-laki dan memerankan tokoh • Dapat ditarikan dalam beberapa acara, misal untuk menyambut tamu, hari jadi Kabupaten dan pernikahan. Sedangkan tari yang lain harus menyesuaikan dengan acara karena memerankan tokoh. Dalam Bahasa Jawa, endel berasal dari kata kendel yang berarti berani. Merujuk pada perempuan yang lincah, trampil dan berani dengan gerakan yang atraktif dan berani. Gerakan tari mencerminkan perempuan desa yang periang dan percaya diri.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047