Rawon pada umumnya dikenal masyarakat sebagai makanan khas dari khas Jawa Timur. Makanan Betawi di Jakarta juga ada yang mirip sekali dengan rawon meski menggunakan ikan yang dikenal dengan nama kuah pucung. Begitu juga di Pekalongan yang disebut garang asem. Sementara, penampilan serupa juga hadir di Makassar dengan nama Palu Kalua. Ciri khas masakan rawon adalah menggunakan kluwak, begitu bula di daerah lain, meski dengan sebutan yang berbeda. Tetapi rawon memang menjadi kuliner favorit dan terkenal di Jawa Timur. Yang sudah populer adalah Rawon Nguling, ada di desa Nguling Kabupaten Probolinggo, dan sudah membuka cabang di Malang, Jakarta dan daerah lainnya. Di Surabaya terkenal Rawon Setan, sebab warungnya hanya bukan saat malam hari, ada di Jalan Embong Malang Surabaya. Sejarah rawon sendiri belum memiliki asal usul yang jelas. Banyak penjual yang tidak tahu bagaimana awal mula rawon. Namun, beberapa orang mencoba berspekulasi bahwa makanan ini adalah makanan raja-raja dahulu, bisa jadi makanan ini berasal dari rakyat. Karena biasanya makanan rakyat lebih mudah populer karena menjadi bagian dari banyak kalangan. Apapun nama yang ada di masyarakat, rawon tetaplah sejenis sup dengan kuah berwarna hitam, dipadu dengan daging sapi berlemak dan urat kenyal. Ia biasa dipotong kecil-kecil ataupun disuwir-suwir. Satu hal yang tidak akan berubah dari rawon adalah menggunakan daging sapi (khusus untuk rawon) atau bagian buntut sapi dan tidak pernah menggantinya dengan daging ayam atau ragam sari laut lainnya. Kekhasan rawon yang biasa disantap dengan nasi adalah imbuhan sambal rawon. Untuk melengkapinya, bisa ditambahkan tauge pendek, sambal terasi, bawang goreng, dan kerupuk sebagai pelengkapnya. Rasa kuah yang agak manis akan membuat sup hitam ini menjadi lauk yang lezat. Aromanya sangat khas karena dibubuhi bumbu khusus yang dinamakan keluak. Karena bumbu inilah, sup hitam ini menjadi gurih dan sedap. Agar rasa khas rawon tetap terjaga, harus dipilih keluak yang tepat. Sebab, ada juga keluak yang memiliki rasa pahit. Oleh karena itu, perlu ketelitian saat membelinya. Biasanya, keluak dipecah dan dicicipi lebih dahulu. Bahan dan Resep Rawon Bahan resep: 300 gram daging sapi, potong bentuk dadu (sesuai selera); 4 lembar daun jeruk; 2 lembar daun salam; 1 batang serai, memarkan; 2 centimeter lengkuas, memarkan; garam dan merica secukupnya; 6 gelas air; Minyak untuk menumis Bumbu rawon (dihaluskan): 4 butir bawang merah; 2 siung bawang putih; 4 butir kemiri; 5 buah kluwak, ambil isinya; 2 buah cabe merah, buang isinya Pelengkap : Tauge pendek warna putih yang masih muda; Sambal terasi; Kerupuk; Telur Asin Cara Pembuatan: 1.Rebus daging sapi yang sudah dipotong kecil-kecil hingga mendidih. Jika perlu saring air rebusan untuk mendapatkan kaldunya yang bening. Panaskan sedikit minyak goreng, tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum bersama serai, lengkuas, daun salam dan daun jeruk. Angkat dan masukkan 3.Rebus kembali sampai daging sapi matang dan empuk. Apabila air mengering tambahkan lagi sesuai selera. Bumbui dengan merica bubuk dan garam, masukkan irisan daun bawang, aduk rata lalu angkat. 4.Hidangkan dengan nasi dan pelengkap rawon (sambal,tauge pendek,taburan bawang goreng, telur asin, tempe goreng, kerupuk udang dan empal gepuk). Saran penyajian: Untuk dimangkuk, masukkan tauge pada mangkuk, siram dengan kuah plus dagingnya. Untuk nasi rawon, ambil nasi dipiring, taburi tauge diatas nasi selanjutnya siram dengan kuah plus dagingnya.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018