Amungme: Manusia Pertama dan Utama

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010001095
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Papua
Responsive image
Mite yang dimiliki oleh?tiap klan Amungme, walaupun seolah berbeda versinya namun isi dan tujuannya sama. Mite ini kerap kali menjadi latar belakang timbulnya pengharapan akan penggenapan janji yang disampaikan oleh? moyang purba, yaitu bahwa kelak mereka akan memperoleh kehidupan penuh bahagia. Manusia Amungme menunggu dengan penuh harapan akan terwujudnya dunia yang penuh bahagia itu. Siapa yang memiliki kunci akan dapat membuka pintu rahasia itu, dan ia akan masuk kedalamnya dengan tubuh yang ada. Itu sebabnya orang Amungme bekerja dengan rajin, bersemangat dan penuh dengan kegembiraan agar dapat menarik hati roh para leluhur, atau Hai Jogon Nerek. Dengan cara itu mereka berharap dapat mempercepat datangnya dunia yang penuh bahagia itu. Walaupun begitu, harapan itu bisa juga membuat mereka mengabaikan pekerjaan di ladang karena mereka menganggap akan segera mengadakan ?perjalanan?. Sewaktu misi Katolik masuk ke lembah-lembah Tsinga dan Noemba, masyarakat disana rajin dan patuh membangun gedung gereja, sekolah, rumah-rumah guru, pastoran, jalan -jalan antar kampung dan sebagainya. Jalan antara Bujaulaki da Umpliga-Sanggalagon dibuat dengan cara menimbunnya dengan kayu sehingga yang melewatinya seolah -olah berjalan diatas jembatan. Pekerjaan ini diatur dan dipimpin Paulus Selinggi Solme. Ia juga membangun rumah bentuk baru dan tinggal di rumah itu bersama dengan istri dan anak -anaknya. Demikianlah harapan orang Amungme itu bagaikan api yang membakar rumah dan sulit dipadamkan. Janji moyang purba terkait dengan lima manusia luar biasa yang telah gaib: Womkela, Isip, Isep, Imbong dan anak gadisnya - semuanya telah pergi. Tetapi mereka akan bertemu dengan Eniwit yang akan menunjuk jalan menuju padang atau rumah bahagia abadi - dunia Hai Jogon dimana tak ada penyakit, lapar, dahaga, kebencian, permusuhan dan maut. Dari sana mereka berlima akan kembali untuk memimpin suku Amungme ke dunia/rumah bahagia abadi itu. Suku Amungme memandang rahasia ini sebagai pusaka yang memberikan kekuatan jiwa - raga bagi ahli waris/keturunan, tetapi tak boleh disebarluaskan. Kata -kata rahasia yang harus diwariskan itu berbunyi: Kolevogolki mingamo jore, Nadala ilege, Nilang jolaye; Dingkaikinung wongomong, Kalekgo ivongonmok muiye, Avulkeveng - aranyok dolle, Ningaleye. Yang berarti: Pembebasan akan datang Sebuah daun lebar akan turun di sebelah barat Tetapi akan terbang kembali Laksana kuncup bungan ubi, tumbuh dan besar di tanah Demikian pula daun lebar itu akan muncul di kaki gunung Lihatlah, perhatikanlah dan waspadalah.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Cahya Putra Istuningrat, SE

Jln Gerilyawan Abepura

085254382292

chayslincah@yahoo.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047