Manopeng

Tahun
2011
Nomor. Registrasi
2011001201
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Kalimantan Selatan
Responsive image
Upacara Manopeng adalah salah satu bagian dari Upacara Manyanggar Banua yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Barikin, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada intinya kegiatan ini berupa pergeleran topeng oleh para penari perempuan yang usianya berkisar antara 40-60 tahun, karena di usia seperti ini gerakan tari dan penghayatannya cenderung lebih mantap. Upacara ini dimulai sekitar pukul dua siang, diawali dengan ritual mengundang para leluhur dan makhluk gaib lainnya yang dipimpin seorang dalang. Setelah itu baru dilaksanakan upacara inti dengan tahapan sebagai berikut: 1) Tarian Topeng Gunung Sari, dimainkan oleh seorang penari wanita dengan diiringi oleh musik gamelan dengan lagu Gunung dari Sabrang Layun. Tarian ini menceritakan tentang Gunung sari (Raden Samba) yang telah berhasil melepaskan kutukan para dewa terhadap Dewi Durga (Uma). Penari memakai topeng gunung sari, subrah (keopong) dan pakaian warna kuning. 2) Tarian Topeng Panambi, dimainkan oleh seorang wanita dengan memakai subrah, keris, pakaian warna violet, dan diiringi musik gamelan lagu Ayakan dan Panambi. Tarian ini menceritakan tentang seorang ksatria yang jujur namun selalu menjadi celaan orang lain. 3) Tarian Topeng Pamindu, dimainkan oleh seorang wanita dengan memakai subrah, pakaian kebaya dan diiringi gamelan lagu Panambi. 4) Tarian Topeng Kalana, dimainkan oleh seorang penari wanita memakai subrah, pakaian kebaya, keris, kekamban, dan diiringi lagu Kalana. Tarian ini menceritakan Prabu Rahwana yang sedang jatuh cinta dan membayangkan pertemuannya dengan Dewi Sekartaji di Taman Angsuka Ganda Parwani. Namun kekasih Rahwana tersebut adalah bayangan saja, sedangkan sosok nyata yang dirayunya ternyata Togog. Kekecewaan dan kemarahan itu membuat Rahwana mengajak Togog mencari Dewi Sekartaji. 5) Tarian Topeng Tumenggung, dimainkan oleh seorang penari wanita yang memakai subrah, keris, pakaian kebaya, dan diiringi gamelan lagu Ayakan dan Parang Alun. Tarian ini bercerita tentang kegagahan dan kesaktian tumenggung sebagai punggawa kerajaan. 6) Tarian Topeng Patih, dimainkan oleh seorang wanita dengan memakai subrah, keris, pakaian kebaya, dan diiringi gamelan lagu Ayakan dan Rangga Wijaya (Patih). Tarian ini menceritakan kegagahan, kesetiaan dan kewibawan seseorang patih dari suatu kerajaan. 7) Tarian Topeng Panji, dimainkan oleh seorang wanita dengan memakai subrah, keris, pakaian kebaya, dan diiringi gamelan lagu Jajaka, Parang Alun dan Wani-Wani. Tarian ini menceritakan pengembaraan Raden Panji untuk mencari istrinya yang hilang di waktu perang. 8) Tarian Topeng Pantul dan Tambam, dimainkan oleh dua orang penari laki-laki yang berperan sebagai Pantul dan Tambam. Para penari ini menggunakan baju beraneka warna, ikat kepala (laung) warna kuning, senjata balayung, dan kain panjang (tapih bahalai) yang diikat di pinggangnya. Tarian yang diiringi gamelan lagu Sitro Lima, Sitro Enam dan Parang Alun ini menceritakan dua orang punakawan yang sedang bersenda gurau, sehingga pada dialognya diperkaya dengan unsur lelucon. 9) Tarian Topeng Gajah Burung (Sangkala/Batara Kala), dimainkan oleh seorang laki-laki yang memiliki ?ilmu? khusus, sehingga di saat menari ia sedang dalam kondisi kesurupan. Penarinya menggunakan topeng, tutup kepala dan pakaian warna merah, diiringi gamelan dengan lagu Mirong, Parang Capat, Sanin dan Parang Lima. Tarian ini menceritakan Batara Kala sebagai pemimpin dari semua makhluk halus penghuni alam gaib yang turun ke dunia untuk menghadiri upacara. Dialog yang terjalin dalam tarian ini adalah antara penari dengan Ki Dalang sebagai pemimpin upacara. Pada dasarnya dialog tersebut menyampaikan maksud dan tujuan upacara yang diakhiri dengan permohonan kepada Batara Kala. Tarian ini sekaligus sebagai penutup dari Upacara Manopeng.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

Pelaku Pencatatan

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Drs. Salmon Batuallo

BPSNT Pontianak Jl. Letjen Sutoyo Pontianak

(0561) 737906/760707

bpsntkalimantan@yahoo.co.id

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047