Gamelan merupakan salah satu adikarya bangsa indonesia khususnya Jawa dan Bali, yang telah berusia lebih dari 2000 tahun. Arti kata gamelan sampai sekrang dalam dugaan-dugaan, menurut Soedarsono dan Soekiman, mungkin merupakan pergeseran atau perkembangan dari kata gembel yang merupakan alat untuk mengukur karena cara menyembunyikan instrumen itu dengan dipukul-pukul. Mungkin juga karena cara membuat gamelan itu dengan perunggu yang di pukul-pukul atau di gembel. Dengan kata lain gamelan adalah suatu benda hasil dari benda itu digembel atau dipukul-pukul. Dalam perjalanan sejarahnya gamelan telah mengalami perubahan dan perkembangan yang luar biasa, baik dilihat dari wujud, makna kualitas, kuantitas, fungsi dan kegunaannya. Pernah diduga bahwa musik gamelan berasal dari India. Hal ini terjadi karena pada awalnya musik gamela sering dikaitkan dengan budaya wayang yang menggunakan cerita Mahabrata dan Ramayana, yang memang kedua wiracarita itu berasal dari India. Dugaan kedua adalah musik gamelan berasal dari China. Hal ini dikaitkan dengan bahan yang digunakan untuk pembuatan gamelan, adalah perunggu, yang kemudian dihubungkan dengan budaya perunggu Dong Son. Namun analisis musikal dan fungsional budaya musik gamelan adalah Indonesia dengan alasan bahwa : 1. Musik gamelan merupakan orkes perkusi perunggu yang terbesar, yang melibatkan sampai lebih dari 40 instrumen dan vokal yang terlengkap di dunia. 2. Organisasi musikal dan cara kerjanya bersifat kebersamaan dan kekeluargaan. 3. Pembuatan gamelan menggunakan teknik tempa, sedangkan musik China menggunakan teknik cor atau cetak. 4. Tangga nada, cara memaikan instruen, teknik vokal dan reporter komposisi musikal gamelan tidak ada yang mirip atau ada hubungannya dengan musik india dan China. Dalam dunia akademik, sejak tahun 1950, musik gamelan menjadi bagian dari program akademik, terutama di Departemen Music atau etnomusikologi di Berratus University di lia benua. Perkembangan musik gamelan yang asli Indonesia ini berpotensi di claim oleh pihak-pihak yang dari luar Indonesia, yang mengaku menciptakan, membuat, memelihara, dan memilikinya. Oleh karena itu dirasakan sangat mendesak untuk diupayakan agar gamelan menjadi warisan budaya Tak Benda Indonesia, yang dipublikasikan melalui berbagai cara dan media. Dikaji dari berbagai bentuk bahannya, gamelan dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu. a. Bilahan yaitu berbentuk lempengan tipis yang ditata diatas pangkon. b. Pencon yaitu berbentuk tonjolan seperti tempurung dalam berbagai ukuran. c. Kebukan yaitu terbuat dari kulit binatang. d. Kawat digunakan pada instrumen rebab, clempung, dan siter. Menurut Purwadadi dan Widaya, instrumen gamelan dapat dikelompokkan menjadi: a. Kardofan b. Ideofon c. Terofon d. Membranofon. Selanjutnya menurut Widodo, Ricikan Gamelan dibagi enjadi tiga yaitu: a. Bilah b. Pencon c. Siter
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010