Makan sirih atau bersirih menjadi tradisi menghormati tamu di Nias. Setiap pertemuan atau upacara-upacara adat selalu diawali dengan penyuguhan sirih karena itu tempat serta perlengkapan makan sirih itu dibuat semenarik mungkin. Bola Nafo atau kantong tempat sirih siap kunyah dibuat dari anyaman daun Keleomo (sejenis pandan-pandanan) ke mana saja oleh hampir semua lelaki dan perempuan Nias. Bola Nafo pun dibuat dalam berbagai ukuran dari seukuran saku hingga ukuran tas cangklong. Beragam motif menghiasi kantong ini mulai dari yang sederhana hingga motif-motif yang rumit dengan makna tertentu antara lain Ni?otawuyu Nangi (pusaran angin yang melambang percintaan suami-istri), Ni?obakola dan Ni?obowo Gafusi (putik kapas). Secara adat kedudukan Bola Nafo tergolong penting. Bola Nafo dengan motif daun paku-pakuan dan/atau bintang menjadi salah satu barang yang dipersembahkan mempelai laki-laki kepada ibu mertua. Adat Nias juga mengharuskan perempuan yang baru menikah harus memiliki Bola Nafo tersendiri sebagai wadah untuk menyuguhkan sirih siap kunyah yang sudah berisi kapur sirih, bago (tembakau), fino (pinang) dan gambe (gambir) kepada sang suami.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
Pelaku Pencatatan
?
Jln. Pattimura (Kompleks Taman Makam Pahlawan) Desa Mudik PO Box 12 Gunungsitoli, Nias
0639-323388, 323389, 081533826905
melkhior_duha2000@yahoo.com
Pelapor Karya Budaya
Nasrul Hamdani
Jln. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17 Kampung Mulia, Banda Aceh