Adu Siraha Horo

Tahun
2011
Nomor. Registrasi
2011001714
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Sumatra Utara
Responsive image
Adu Siraha Hor? adalah patung (adu) bertanduk lurus menjulang yang dibuat dari kayu Manawa Dan?, Manawa Mbanua atau Ma?us? yang menjadi media ritual meminta restu dan pertobatan dalam agama Nias kuno di Nias Selatan. Di masa lalu, patung menjadi tempat para lelaki Nias yang akan atau pulang dari medan perang menyampaikan pertobatan dan memohon. Setelah agama-agama langit masuk ke Nias; Islam (sekitar abad ke-14 sampai 16 dan agama Kristen pada abad ke-19), ritual di hadapan patung Siraha Hor? hampir tidak dilakukan lagi namun ritual diam-diam masih tetap dilakukan di hadapan patung Siraha Hor? ini. Patung Siraha Hor?, jika dipandang dari kepentingan orang Nias atas patung ini terlihat seperti merepresentasikan dewa perang. Sebagai penghubung antara manusia dengan Dewa Zan?kh? yang bersemayam di langit, patung Siraha Hor? memiliki kedudukan penting dalam ritual sebelum dan sesudah berperang. Melalui patung bertanduk panjang menjulang ini, para prajurit Nias memohon berkat, perlindungan dan keselamatan sekaligus mengetahui apakah mereka menang atau dikalahkan musuh dalam peperangan yang akan mereka jalani. Untuk mengetahui jawaban Dewa Zan?kh?, pertanda pada hati anak babi, telur ayam atau ayam yang disembelih Ere akan memberi jawabannya. Patung yang dipuja inijuga menjadi media pertobatan. Prajurit yang baru pulang dari medan perang atau baru mengayau kepala manusia tidak diperkenankann pulang ke rumah, mereka harus menghadap patung Siraha Hor? mmemohon pengampunan sebelum bergabung kembali dengan anggota keluarga. Ritual pengampunan ini dilakukan dengan meneriakkan kalimat ?Ohe kh?u hor?gu!? (bawalah dosa-dosaku ini untuk-Mu!). Ritual ini dimaksudkan agar arwah korban pengayauan tidak mengganggu diri dan keluarganya sekaligus menghindari bencana. Ritual ini tidak dilakukan lagi mengingat unsur animis dan keberhalaan yang terdapat di dalamnya namun patung Siraha Hor? masih menjadi patung yang dipandang memiliki nilai magis.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

Pelaku Pencatatan

?

Jln. Pattimura (Kompleks Taman Makam Pahlawan) Desa Mudik PO Box 12 Gunungsitoli, Nias

0639-323388, 323389, 081533826905

melkhior_duha2000@yahoo.com

Pelapor Karya Budaya

Nasrul Hamdani

Jln. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17 Kampung Mulia, Banda Aceh

0651-23226, 24216, 08163175524

nshmq@hotmail.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047