Lawar

Tahun
2011
Nomor. Registrasi
2011001724
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Bali
Responsive image
Nama makanan adalah Bahan mentah Lawar adalah daging babi mentah, kelapa, buah nangka, buah gedang, kulit babi, hati babi, dan belimbing (daun belimbing). Lawar merupakan makanan tradisional yang masih ditradisikan oleh masyarakat. Bumbu lawarhanya berdasarkan takaran tradisional dari pengalamannya. Bumbu ini pun tergantung dari tegak atau linggih atau jumlah orang yang akan mengkonsumsikan. Bumbu lawar ini salah satu resep tradisional memakai sikut satak (keperluan 200 orang) dengan babi sebanyak 40 kg dengan perhitungan rata-rata mendapat lawar satu tanding dengan sate tiga katik. Bumbu ini hampir sama dengan bumbu sate di atas dan dibagi-bagi sebagain dijadikan bumbu sate, sebagian dijadikan bumbu lawar dan bumbu kuah komoh, maupun kuah balung. Bumbunya terdiri dari : bawang merah 3 kg, bawang putih ? kg, cabai 1 kg, cekuh ? kg, terasi ? kg, kemiri ? kg, jangu secukupnya, merica putih + hitam, wangen ? kg, gula merah dan garam secukupnya. Bumbu ini diperkirakan takaranya untuk mengolah daging babi yang 40 kg, untuk sikut satak. Kalau lawar yang lebih banyak bawang merahnya, bawang putih, kencur, terasi dan cabai. Jenis lawar di Bali terdiri dari; (1) Lawar Putih (lawar putih) cara pengolahannya agak berbeda sedikit dengan lawar merah. Pertama kali dibuatkan bumbu kalas yang terdiri dari base gede (bumbu rangkap) secukupnya menurut keperluannya dicampur santan. Kalau ukuran resep sikut satak diperkirakan kelapanya habis 5 butir untuk kalas. Biasanya untuk menambah lebih lezatnya kalas diisi cincangan hati sedikit dan isin jeroan khusus kalau dipakai daging ayam. Santan dan bumbu dicampur direbus jangan sampai santannya pecah dan cara ini disebut dengan cara membuat kalas. Setelah itu dibuat rames seperti di atas dan sambal. Di samping itu pula daging putih yang telah direbus diiris kecil seperti kulit di atas. Bahannya terdiri dari daging putih, rames, pepaya, sambel kalas dan kelapa parut, yang telah disiapkan untuk dibuat adonan lawar putih. Cara mencampurnya adalah sebagai berikut ; rames pepaya, kelapa parut, daging putih, sambel dicampur barulah dituangkan dengan kalas serta dicampur menjadi satu, setelah selesai barulah siap untuk dihidangkan. (2) Lawar Daun Belimbing. Bahan pokok daun belimbing muda (daun belimbing) dicampur dengan kuluban (daging putih direbus diiris), sambel dan kalas, gula merah, kelapa parutan, rames pepaya sedikit. Cara pengolahan daun belimbing direbus sebentar biar masih kelihatan agak hijau, dicampur dengan kuluban, rames pepaya sedikit, kelapa parut, diisi sambel dicampur dengan daun belimbing barulah dituangkan dengan kalas. Adonan tersebut dicampur menjadi satu dan terakhir ditambah gula merah, sehingga rasa agak manis. Selanjutnya siap untuk dihidangkan. (3) Lawar Barak (merah). Pertama kali bawang merah, bawang putih diiris lalu digoreng, kencur dicampur base wangen secukupnya ditumbuk halus, terus digoreng dan cabai dipotong dan digoreng, terakhir terai secukupnya digoreng. Setelah bawang merah, bawang putih, cabai wangen+kencur dan terasi digoreng semua bumbu di atas disebut dengan sambel megoreng (sambel goreng Bali). Setelah itu buah nangka atau buah pepaya direbbus dan dibuat rames (nangka/pepaya dicincang dan diiris kecil-kecil), nyuh metunu (kelapa dibakar) dan diparut. Bahan berupa bumbu, rames dan kelapa telah selesai disiapkan, barulah ketekan (daging mentah dicincang sampai halus) adapula ketekan itu dibakar sebentar dan darah mentah telah disiapkan. Dan kulit babi yang telah direbus diiris seperti rames ukurannya ? cm kecil-kecil. Bahan seperti tersebut di atas diolah dengan cara mencampur satu persatu dengan urutannya sebagai berikut : pertama, ketekan diisi sambil diremas dicampur, darah diremas diisi garam secukupnya selanjutnya dan diisi sambel lagi tambah garam secukupnya dan kulit babinya dicampur menjadi satu. Setelah campuran merata lalu dicicipi rasanya apakah sudah enak menurut selera masyarakat pada umumnya di Bali yang lebih menyenangi rasa sepek (agak pedas). Dengan cara demikian pengolahan lawar merah telah selesai satu tahap. Di samping itu lawar merah hati campuran sama dengan di atas, tetapi ditambah dengan hasti babi yang dicincang halus dan agak memanjang. (4) Dauk adalah campuran dari semua lawar, lawar merah hati, lawar putih. Lawar belimbing. Lawar merah. Dauk ini hanya dihidangkan untuk upacara keagamaan diisi japit, penugel dan pajegan.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

Pelaku Pencatatan

?

Jalan Ganitri 4 Gatsu Timur

0361 244 978/ 0361265575

?

Pelapor Karya Budaya

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional

Jl. Raya Dalung-Abianbase No. 107 Dalung Kuta

(0361)439546/ (0361)439547

info@bpsntbali.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047