Tari Cegak

Tahun
2011
Nomor. Registrasi
2011001787
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Riau
Responsive image

Cegak artinya sembuh. Tari Cegak merupakan representasi dari kisah tragedi lima orang masyarakat Suku Bonai dalam menuntut ilmu kebatinan. Asal mula tarian ini dimulai oleh lima orang pemuda Suku Bonai yang sedang mempelajari ilmu kebatinan. Karena mendapat perlawanan dari para penguasa, mereka melarikan diri dan mendapati jalan buntu sehingga mereka bersembunyi di kebun pisang, kemudian memakai ilmu kebatinan yang baru dipelajari dengan cara menghilang dan menyerupai krisiek pisang. Meskipun berhasil, akan tetapi mereka tidak bisa merubah wujud mereka kembali ke wujud asal. 

Kemudian mereka berjalan melewati sebuah keramaian, perhelatan dengan musik gondang borogong, kelima pemuda itu kemudian menari mengikuti irama gondang borogong. Pada saat musik gondang borogong berhenti, tak disangka kelima pemuda berubah normal kembali, tidak lagi terlihat mengenakan krisiek pisang dan akhirnya mereka sembuh atau disebut Cegak. Pertunjukan tari Cegak tidak terlepas dari kehidupan masyarakat Suku Bonai itu sendiri, sebab menjadi salah satu unsur penting untuk eksistensi Suku Bonai, dan dipandang masyarakatnya sebagai helat yang tinggi adatnya, karena tari Cegak ini hanya ada di desa Ulak Patian dan menjadi simbol kebudayaan dari masyarakat Suku Bonai.

Secara umum, tari Cegak adalah tarian hiburan yang ditujukan kepada penonton yang menyaksikan. Pertunjukan kesenian tari tradisional Cegak, ciri khasnya adalah penari menggunakan krisiek pisang atau daun pisang yang dikeringkan dan dijadikan kostum dalam penampilannya. Untuk kepala para penari menggunakan pelepah pinang yang sudah dibentuk menyerupai topeng. Ada 12 gerakan yang ditarikan dalam pertunjukan tari Cegak yaitu:

* Gerak silek pembuka

* Ancang-ancang

* Gerak Tikam Satu

* gerak Tikam Dua

* Gerak Tikam Tiga 

* Gerak Tikam Empat

* 7 Gerak Masuk Lua 

* Gerak Masuk Dalam 

* Gerak Guguo

* Gerak Guguo Busamo 

* Gerak Bangkik

* Gerak Penutup.

 

Tari Cegak menggunakan properti ambung dan kajo, diiringi oleh empat atau lima orang pemusik yang memainkan alat musik tradisional yang terdiri dari calempong, gendang, dan gong. Tari Cegak dapat ditampilkan kapan saja baik siang maupun malam hari dan dapat ditampilkan dimana saja seperti di lapangan, halaman rumah, los pasar, maupun dipanggung pertunjukan, 

 

Keberadaan pertunjukan Tari Cegak sangat diterima dan ditanggapi dengan baik oleh masyarakat Suku Bonai itu sendiri, masyarakat Desa Ulak Patian, masyarakat Rokan Hulu serta masyarakat luar Rokan Hulu, dan keberadaan tari Cegak tidak bertentangan jika ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek sejarah, aspek adat, aspek agama, aspek

masyarakat, aspek pendidikan dan aspek seni pertunjukan, 

*

 

Tarian ini berkembang di desa Ulak Patian, pemukiman orang Bonai Rokan Hulu. Tari Cegak hampir sama dengan Kudo Kepang. Kekhasannya adalah pada ?kostum? yang dikenakan penarinya, yaitu kerisik pisang (daun pisang kering) untuk membungkus seluruh tubuh penari dan pelepah pinang (upieh) untuk menutu kepala. Pelepah pinang ini dilukis serupa topeng. Tari ini diiringi dengan musik gondang borogong. Perlengkapan pertunjukannya adalah peralatan menangkap ikan seperti: seperti pancing dan lukah.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

Pelaku Pencatatan

M Rasyid

Desa Ulak Patian, Rokan Hulu

?

Pelapor Karya Budaya

Sita Rohana

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang

sita_tpinang@yahoo.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047