Topeng Blantek

Tahun
2011
Nomor. Registrasi
2011002006
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image
Kesenian Topeng Blantek memiliki kekhasan tersendiri, yaitu tiga sundung, alat pembawa rumput, dan satu obor. Sundung terdiri satu ukuran besar, dua kalinnya kecil, dan diletakan sebagai pembatas pelakon dengan panjak (pemain musik), juga para pelakon yang akan tampil. Sundung juga berfungsi sebagai properti lain dalam sandiara konvensional, meja, bangku, tempat tidur, atau lainnya. Lebih penting lagi, sundung adalah simbol kerakyatan, dan identitas bahwa Blantek ada lah seni teater masyarakat pedesaan Betawi. Adapun bentuk penampilannya, secara garis besar seperti berikut: Sebelum cerita dimulai, seluruh pemain masuk ke arena membawa tiga sundung, obor besar, dengan iringan musik. Semua berputar mengelilingi pentas dua kali. Lalu pemain berjejer, membantuk setengah lingkaran, berdiri di belakang sundung. Obor besar diletakan di tengah arena, dan pemain memberi salam. Kemudian, Si Jantuk, lelaki bertopeng, yang berperan sebagai pembawa cerita masuk arena. Pertunjukan pun memasuki acara inti. Dalam pertunjukannya, Topeng Blantek bisa pula menyertakan tarian Blenggo, yang gerakannya mirip silat. Biasanya ada pula atraksi debus, tapi hal ini bisa pula diabaikan, tergantung kreatifitas kelompok yang menampilkan. Seperti umumnya teater rakyat kelas bawah, Blantek dimainkan tanpa teks. Pengatur lakon hanya memberi sedikit pengarahan, dan pelakon harus piawai berimprovisasi. Kemampuan berimprovisasi ditentukan seberapa besar kecerdasan alamiah sang pelakon. Tidak hanya itu, pelakon harus mampu menarasikan suasana dan mengalirkan informasi latar cerita, agar penonton terbawa ke alam imajiner yang dibangun sejak awal pementasan sampai akhir. Pelakon juga harus bisa berpantomim. Misal, saat adegan mengetuk pintu.Blantek dimainkan dengan bahasa rakyat jelata. Cerita yang ditampilkan bisa apa saja, tergantung pengatur lakon. Tidak ada cerita baku, seperti dalam Lenong. Juga tidak ada nyanyian saat jeda. Blantek tidak memiliki lagu-lagu khusus, seperti umumnya kesenian teater Betawi lainnya. (Sumber: Republika Jabar, 21 Juni 2011)

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

Pelaku Pencatatan

?

Jl. Pangkalan Keramat, Kelurahan Semanan kecamatan Kalideres, RT 01/ RW 10, Jakarta Barat.

?

?

Pelapor Karya Budaya

Hary Ganjar Budiman

Jl. Cinambo No. 136 Ujungberung - Bandung

(022) 7804942

bpsntbandung@ymail.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2011

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047