Lais Garut

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000272
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Jawa Barat
Responsive image
Sejak 1999 hingga sekarang, Kesenian Lais dipimpin dan dikelola oleh Ade Dadang di Kampung Sayang Cibunar. Ade merupakan generasi kelima penerus Lais di Cibunar. Kesenian lais di Cibatu cukup dikenal oleh masyarakat Garut.Grup kesenian tradisional lais dari Cibunar Cibatu ini diberi nama Putra Panca Warna Medal Panglipur, pimpinan Ade Dadang. Ade sendiri berperan sebagai pemain lais bersama adiknya, Ani. Selain keduanya, adasekitar 15 orang anggota grup yang berperan sebagai pemain tarajegobang(tanggagolok), gesrek (ilmu kekebalan tubuh), tukang tarompet dan tukang kendang. Grup kesenian Lais ini telah berdiri sejak 1925.Kesenian ini berasal dari kebiasaan seseorang warga Cibunar yang bernama Ahmadi yang suka memanjat pohon kelapa sambil bergelantungan dari dahan kedahan. Kebiasaanya inilah yang kemudian dikembangkan menjadi lais. Pada tahun 1935 hingga 1945, kesenian lais diteruskan oleh Pak H. Kurdi, kemudian diteruskan kembali oleh Pak Kahdihingga tahun 1954. Dari tahun 1954 hingga tahun 1999, kesenian laismasih terus berkembang dibawah asuhan Pak Idi. Sejak 1999 hingga sekarang, Kesenian Lais dipimpin dan dikelola oleh Ade Dadang di Kampung Sayang Cibunar. Ade merupakan generasi kelima penerusLais di Cibunar. Oleh karena itulah grupnya diberinama PancaWarna (lima ragam). Sementara nama Medal Panglipur berasal dari perguruan Pencak Silat Panglipur Sumursari pimpinanI bu Rd. Eni, karena Ade juga pernah belajar di perguruan tersebut. Ade sendiri berperan sebagaipemain lais bersama adiknya, Ani. Selaiin keduanya, ada sekitar 15 orang anggota grup yang berperan sebagai pemain tarajegobang (tanggagolok), gesrek (ilmu kekebalantubuh), tukang tarompet dan tukang kendang. Sementaraatraksi yang sering ditampilkan dalam kesenian lais adalah memanjat tiang bamboo yang tingginya bisamencapai 10-15 meter yang ujung-ujungnya dihubungkan dengan seutas tali. Pada tali itulah para pemain lais melakukan atraksi menegangkan tanpa alat pengaman. misalnya berayun-ayun, tiduran, atau bergelantungan dengan kaki. Selain atraksi tersebut, ditampilkan pula atraksi gesrek, tarajegobang, makan caruluk, makan api, makan beling, seseroan (tenungan), pencak silat, dan reog. Menurut Ade Dadang, tidakadailmukhususuntukbisamemainkanlais. Yang diperlukan adalah kekuatan fisik dan latihan yang teratur, serta melatih keseimbangan. Ade bersama grupnya selama ini telah mempertunjukan lais di berbagai tempat di Garut, Bandung, dan Jakarta. Belakangan, sering dating turis manca nagara ke Sayang Cibunar ? antara lain dari Italia dan Iran ? yang sengaja ingin menonton pertunjukan lais.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

ADE DADANG

Kp. Sayang Ds. Cibunar, Kec. Cibatu

?

?

?

?

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

ADE DADANG

Kp. Sayang Ds. Cibunar, Kec. Cibatu

?

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047