Mendu

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000352
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Kalimantan Barat
Responsive image
Konon Mendu berasal dari Dusun Malakian, suatu dusun kecil yang terletak di Desa Sengkubang, Kecamatan Pontianak Hilir, Kabupaten Pontianak. Kesenian tradisional Mendu dipertunjukkan pertama kali dipertunjukkan pertama kali pada tahun 1871 oleh tiga orang pemuda dari Mempawah, yaitu Ali Kapot, Amat Anta dan Achmad. Ali Kapot yang berasal dari Dusun Malakian ini gigih meneruskan bentuk kesenian tradisional ini kepada anak-anaknya. Bersama Amat Anta dan Achmad, Ali Kapot membawa Mendu hingga ke Brunai dan wilayah Kalimantan Utara. Dahulu, Mendu amat digemari oleh masyarakat banyak dan menjadi bagian penting dari acara pernikahan dan sunatan. Anak-anak muda berlatih keras untuk menguasai Mendu dan berusaha mendapatkan peran sebagai Raja, Pahlawan, ataupun Pendekar. Peran-peran ini menjadi kebanggaan tersendiri, terlebih jika para pemain Mendu tampil dengan pantun yang memesona, seketika ia akan menjadi buah bibir bagi gadis remaja. Gambaran Mendu tempo dulu memperlihatkan bahwa kesenian tradisional ini tidak hanya berjaya di kampung asalnya, tetapi undangan bagi kelompok kesenian ini mengalir deras hingga ke Mengkacak, Tanjung Secapah dan daerah Antibar. Mendu merupakan kesenian rakyat sejenis teater tradisional yang berisi lakon-lakon tertentu, seperti dongeng, legenda, hikayat 1001 malan ataupun cerita lama yang tidak menyinggung kehidupan sehari-hari masyarakat secara langsung. Namun lakon yang paling sering ditampilkan adalah cerita kerajaan, baik kerajaan manusia maupun jin, yang terdapat dalam Hikayat 1001 Malam, seperti Indra Bangsawan, Langlang Buana, Zainal Abidin Raja Kebanyam, dan lain-lain. Dalam lakon-lakon yang dipentaskan tersebut diselipi pula dengan lelucon atau banyolan yang membuat Mendu benar-benar berfungsi sebagai hiburan rakyat. Sesuai dengan daerah asal munculnya bentuk kesenian ini, Mendu lebih dikenal di Mempawah dan sekitarnya (Kabupaten Pontianak). Uniknya, lakon cerita yang dipentaskan tidak dituangkan dalam skenario secara utuh. Oleh karena itu, para pemain dituntut memiliki kemampuan improvisasi dan spontanitas yang tinggi. Pementasan Mendu tidak memerlukan panggung/tempat yang dibangun istimewa, cukuplah mendekorasi Balai Desa, ruang kelas, ataupun halaman kantor Kepala Desa. Pertunjukan Mendu yang lazimnya meramaikan hajatan perkawinan dan sunatan dilakukan malam hari, sehingga memerlukan penerangan (dahulu petromak) yang cukup baik. Untuk menyaksikan pementasan ini, para penonton bisa duduk maupun berdiri mengitari panggung. Para pemain Mendu mulai berakting saat layar yang menutupi pentas dibuka. Secara umum kesenian tradisional ini menampilkan nyanyian diiringi alat musik tetabuhan sederhana, tarian dan gerakan silat. Salah satu bagian yang khas dalam pertunjukan Mendu adalah berladon, yaitu nyanyian yang berisi pantun-pantun yang disampaikan dari satu pemain ke pemain lain saling berbalasan. Pantun yang dilagukan sambil menari ini menjadi bagian yang menarik, karena kelucuan ataupun sindiran-sindirannya. Kekuatan Mendu terletak pula dalam dialognya yang selalu disisipi nasihat dan pendidikan akhlak. Jalinan ceritanya menghadirkan nilai-nilai kejahatan dan kebaikan, dengan cerita kebaikan yang selalu menjadi pemenang di akhir cerita. Dengan demikian Mendu berfungsi pula sebagai sarana edukasi, selain fungsi hiburannya.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Sataruddin Ramli

Pontianak

081-257-555-68

?

A. Halim R

Pontianak

085-252-0009-95

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak

Jl. Letjen Sutoyo Pontianak

(0561) 737906/760707

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047