Kesenian Kuda Lumping

Tahun
2013
Nomor. Registrasi
2013003736
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image
. Kuda Lumping juga disebut Jaran Kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa, Di Desa Doplang Kecamatan Bawean, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terdapat sanggar atau kelompok seni tari Kuda Lumping yang bernama Turonggo Mudo. Kelompok seni tari Kuda Lumping Turonggo Mudo di ikuti semua generasi, dari anak anak sampai orang dewasa. Kuda Lumping biasa di pertontonkan pada saat sedekah desa atau panern raya. Kesenian Kuda Lumping kini sudah menjadi bagian kegiatan berkesenian masyarakat Kabupaten Semarang. Dulu kesenian ini dilakukan tidak sebatas untuk pengisi acara hiburan semata, tetapi Kuda Lumping atau jaran kepang memiliki tujuan sebagai acara ritual penolak bala. ?Bala? diartikan sebagai hal yang negative, bisa diartikan sebagai penyakit, atau sesuatu yang ditimbulkan karena pengaruh-pengaruh yang berasal dari mahluk halus. Di beberapa daerah kesenian Kuda Lumping digunakan sebagai pengiring sesaji dalam tradisi upacara seperti ?metri bumi? atau penghormatan pada leluhur sebagai cikal bakal berdirinya suatu wilayah atau ?bedah krawang?. Pada saat pementasan, Tarian Kuda Lumping menampilkan sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian Kuda Lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan Kuda Lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan supranatural yang berbau magis, seperti atraksi memakan beling, kekebalan tubuh terhadap deraan pecut, berjalan di atas kaca dan lain-lain.. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda Sedangkan Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog.. Gerakan-gerakan pada Tarian Kuda Lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan. . Fungsi Kesenian tradisional Kuda Lumping yaitu sebagai sarana hiburan. Selain itu juga bisa digunakan sebagai penolak ?bala?. .

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

Pelaku Pencatatan

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Dwi Hastuti

?

?

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047